backup og meta

Ini 11 Penyakit yang Bisa Membuat Gemuk tanpa Disadari

Ini 11 Penyakit yang Bisa Membuat Gemuk tanpa Disadari

Pola makan buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan faktor genetik (keturunan) merupakan faktor utama dari kegemukan. Namun, beberapa penyakit juga bisa membuat badan gemuk tanpa Anda sadari. Apa saja penyakitnya? Simak ulasannya di bawah ini. 

Penyakit yang membuat tubuh gemuk

Masalah kesehatan tertentu atau perubahan kondisi tubuh bisa memengaruhi metabolisme dalam membakar energi dan menyimpan kelebihan kalori.

Beberapa kondisi yang memicu gangguan metabolisme, khususnya menyebabkan perlambatan, bisa meningkatnya bobot tubuh. Kondisi ini bisa mengarah pada kegemukkan ataupun obesitas.

1. Hipotiroidisme

Salah satu penyakit yang dapat membuat Anda gemuk yakni hipotiroidisme. Penyakit ini terjadi karena kelenjar tiroid tidak bekerja dengan baik. Kelenjar tiroid merupakan organ kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak pada leher bagian bawah. 

Hormon yang dihasilkan kelenjar ini bertugas membantu mengatur metabolisme tubuh. Bila laju metabolisme menurun akibat hipotiroidisme, tubuh akan rentan gemuk. 

Kondisi ini juga dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam tubuh, yang dapat meningkatan berat badan. Meskipun bersifat sementara, penumpukan cairan dapat membuat tubuh terlihat gemuk atau pembengkakan, istilahnya adalah gemuk air.

2. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Selain masalah tiroid, sindrom ovarium polikistik (PCOS) merupakan penyakit yang dapat membuat badan seseorang tampak gemuk.

Wanita dengan PCOS sering mengalami resistensi insulin di mana tubuh mereka tidak merespons insulin dengan baik. Kondisi ini membuat tubuh memproduksi lebih banyak insulin.

Kadar insulin yang berlebihan dalam darah bisa meningkatkan penyimpanan lemak, khususnya di daerah perut.

Selain itu, PCOS dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon seks, terutama peningkatan produksi androgen (hormon pria). Peningkatan hormon androgen dapat mempengaruhi distribusi lemak dalam tubuh, cenderung menyebabkan penumpukan lemak di area perut dan akhirnya berat badan naik.

3. Prolaktinoma

tumor otak

Prolaktinoma merupakan kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan tumor jinak (nonkanker) pada kelenjar hipofisis (kelenjar penghasil beberapa hormon) pada otak. Alhasil, tubuh memproduksi hormon prolaktin yang berlebihan. 

Jika memiliki hormon prolaktin yang berlebihan, tubuh dapat mengalami kenaikan berat badan. Bila dibiarkan, tentu hal ini dapat membuat Anda tampak gemuk. 

Kabar baiknya, prolaktinoma tidak menyebabkan kematian. Hanya saja, penyakit ini juga dapat mengganggu penglihatan dan masalah kesuburan. Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala prolaktinoma. 

4. Sindrom Cushing

Sindrom Cushing (hiperkortisolisme) yaitu penyakit yang disebabkan oleh hormon kortisol yang berlebihan. Penyakit ini dapat memicu berbagai gangguan pada sistem tubuh secara keseluruhan, termasuk bikin tubuh gemuk tanpa disadari. 

Kenaikan berat badan merupakan gejala sindrom Cushing yang paling umum. Penderita penyakit ini mungkin akan merasa penumpukan lemak terjadi pada area wajah (moon face), punggung, hingga pinggang. 

Dokter biasanya menyarankan Anda untuk menjalani pengobatan berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Pengobatan sindrom Cushing umumnya termasuk mengurangi dosis steroid atau operasi untuk mengangkat tumor. 

5. Depresi

Maprotiline

Sudah bukan rahasia umum lagi bila depresi termasuk salah satu penyakit yang membuat badan gemuk. Gejolak emosi yang negatif dapat memicu Anda makan berlebihan atau disebut dengan emotional eating

Biasanya, makanan yang dikonsumsi saat depresi yakni jenis makanan berkalori tinggi dan jumlahnya tidak terkontrol. Akibatnya, tidak mengherankan bila berat badan naik secara tiba-tiba. 

Selain itu, depresi dan stres terkadang membuat seseorang makan lebih dari tiga kali dalam sehari dengan jumlah yang besar. Hal inilah yang dapat memicu kenaikan berat badan secara drastis hingga bisa menyebabkan obesitas bila dibiarkan saja. 

6. Proses penuaan

Meski bukan penyakit, proses penuaan merupakan kondisi yang membuat badan gemuk.

Dikutip dari Tufts Medical Center, hal tersebut terjadi karena penuaan dapat memengaruhi laju metabolisme basal. Metabolisme basal terjadi ketika tubuh menggunakan energi saat istirahat guna menjaga fungsi tubuh tetap berjalan. 

Seiring bertambahnya usia, laju metabolisme tersebut akan menurun dan dapat memicu kenaikan berat badan. Hal ini juga menyebabkan penurunan massa otot yang membuat Anda tidak dapat menjalani pola makan yang sama. 

7. Penggunaan obat steroid

Steroid atau dikenal sebagai kortikosteroid merupakan obat-obatan untuk sejumlah penyakit, termasuk asma dan artritis. Meski dapat mengatasi berbagai penyakit, penggunaan steroid terlalu sering menyebabkan efek samping, salah satunya membuat tubuh gemuk. 

Salah satu jenis obat yang sering menjadi dalang di balik kenaikan berat badan ini yakni prednison.

Prednison dapat menyebabkan redistribusi lemak ke wajah, belakang leher, hingga perut. Tidak hanya itu, kenaikan berat badan akibat efek samping dari prednison juga berkaitan dengan retensi cairan.

Hal ini pun turut dipengaruhi oleh asupan kalori karena nafsu makan yang meningkat. Maka dari itu, beberapa penyakit yang membutuhkan obat prednison dalam waktu yang lama terkadang bisa membuat Anda gemuk. 

8. Insomnia

Tahukah Anda bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam dalam satu hari cenderung mempunyai lebih banyak lemak di tubuhnya? Nyatanya, kondisi yang dapat disebut insomnia ini dapat menyebabkan gemuk karena memengaruhi metabolisme. 

Salah satu penelitian dalam jurnal BMJ open sport & exercise medicine mengatakan bahwa orang yang tidur di bawah 7 jam per hari lebih berisiko mengalami kenaikan berat badan daripada orang yang memiliki jam tidur normal.

Hal ini diduga terjadi karena durasi tidur yang kurang dapat meningkatkan hormon yang mengatur rasa lapar, yaitu grelin dan leptin. Selain itu, kurang tidur berkaitan dengan rasa lelah yang membuat seseorang malas berolahraga sehingga berat badan pun mudah naik.

9. Diabetes

Diabetes merupakan penyakit yang membuat badan gemuk. Pasalnya, kenaikan berat badan adalah efek samping yang paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin untuk mengelola diabetes. 

Insulin adalah salah satu cara mengontrol kadar gula darah penyandang diabetes. Sayangnya, beberapa dari mereka makan lebih dari yang dibutuhkan untuk mencegah gula darah rendah (hipoglikemia). 

Jika Anda tidak ingin hal ini terjadi, usahakan untuk menjalani pola makan sehat dan sering melakukan aktivitas fisik. Bila bingung, tanyakan kepada dokter dan ahli gizi untuk merancang pola makan khusus penyandang diabetes

10. Gejala menopause

Salah satu kondisi yang bikin gemuk adalah menopause atau berhentinya fase menstruasi. Hal ini karena kurangnya hormon estrogen pada tubuh menyebabkan lemak perut lebih mudah bertambah.

Gejala menopause, seperti hot flashes, masalah tidur, dan perubahan suasana hati mungkin dapat memengaruhi pola makan sehingga mempermudah seseorang mengalami kenaikan berat badan.

Seiring bertambahnya usia, wanita banyak kehilangan massa otot sehingga mengganggu proses metabolisme dan menyebabkan penambahan berat badan.

11. Sirosis hati

Sirosis hati adalah kondisi yang terjadi ketika jaringan hati normal digantikan oleh jaringan parut secara progresif. Penyebab penyakit adalah hepatitis atau alkoholisme kronis.

Kondisi ini dapat mempersulit hati memproses nutrisi yang masuk sehingga menyebabkan penumpukan cairan di perut dan berat badan naik. Kondisi ini disebut dengan asites.

Selain berat badan bertambah, gejala lainnya yaitu perut buncit, bengkak di beberapa bagian tubuh, sesak napas, masalah pencernaan, dan sakit punggung.

Pada dasarnya, berbagai penyakit di atas memang dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Namun, kondisi ini masih bisa dikendalikan dengan mengatur pola makan sebagai pencegahan obesitas.

Kesimpulan

Berat badan seseorang bisa dipengaruhi faktor genetik, pola makan, intensitas aktivitas fisik, dan penyakit atau kondisi kesehatan tertentu. Beberapa penyakit dan kondisi yang membuat tubuh gemuk yaitu hipotiroidisme, PCOS, diabetes, depresi, menopause, insomnia, dan penggunaan obat steroid.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Thyroid and weight – the science. (n.d.). Retrieved 27 November 2023, from https://www.btf-thyroid.org/thyroid-and-weight-the-science 

Team, W. H. (2023). Can Polycystic Ovary Syndrome Make You Gain Weight? Retrieved 27 November 2023, from https://health.clevelandclinic.org/can-polycystic-ovary-syndrome-make-gain-weight/ 

Sanyal, D., & Raychaudhuri, M. (2016). Hypothyroidism and obesity: An intriguing link. Indian journal of endocrinology and metabolism, 20(4), 554–557. https://doi.org/10.4103/2230-8210.183454.

Prolactinoma. (n.d.). Retrieved 27 November 2023, from https://ccpd.ucsf.edu/pituitary-disorders/tumors/prolactinoma 

Aging weight gain: Tufts Medical Center. (2020). Retrieved 27 November 2023, from https://www.tuftsmedicalcenter.org/news-events-media/news/web/20-in-2020/the-weighting-game 

Insulin and weight gain: Keep the pounds off. (2022). Retrieved 27 November 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diabetes/in-depth/insulin-and-weight-gain/art-20047836 

UCSF Health. (2023). ILD Nutrition Manual: Prednisone and Weight Gain. Retrieved 27 November 2023, from https://www.ucsfhealth.org/education/ild-nutrition-manual-prednisone-and-weight-gain 

Cooper, C. B., Neufeld, E. V., Dolezal, B. A., & Martin, J. L. (2018). Sleep deprivation and obesity in adults: a brief narrative review. BMJ open sport & exercise medicine, 4(1), e000392. https://doi.org/10.1136/bmjsem-2018-000392

Bartosch, J. (2023). Why am I gaining weight so fast during menopause? And will hormone therapy help? Retrieved 27 November 2023, from https://www.uchicagomedicine.org/forefront/womens-health-articles/menopause-weight-gain-hormone-therapy

Versi Terbaru

01/12/2023

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Ingin Makan Banyak tapi Tidak Mau Gemuk? Begini Caranya

Benarkah Tidur Siang Bisa Bikin Badan Gemuk?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 01/12/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan