Oat milk menjadi alternatif asupan bagi sebagian orang yang alergi dengan susu sapi. Sayangnya, masih sering beredar mitos yang menyebut bahwa minuman jenis ini tergolong tinggi gula dan tidak baik bagi tubuh. Benarkah demikian? Mari pelajari fakta oat milk berikut ini.
Memahami fakta oat milk perihal kandungan gula di dalamnya
Selama beberapa tahun terakhir, oat milk menjadi salah satu bagian dari tren baru alternatif produk susu.
Bagi sebagian orang yang memiliki kondisi alergi susu sapi, oat milk dapat menjadi salah satu alternatif minuman yang aman untuk dikonsumsi tanpa memicu reaksi alergi.
Ini karena sesuai namanya, oat milk dibuat dari bahan utama berupa oat yang dalam prosesnya direndam dalam air sehingga tercipta minuman berupa oat milk.
Meski menjadi salah satu alternatif minuman yang aman bagi orang dengan alergi susu sapi, oat milk juga tidak lepas dari berbagai mitos yang menyudutkannya.
Salah satu mitos yang meresahkan sebagian orang ketika hendak mengonsumsi oat milk adalah kandungan gula di dalamnya.
Hal ini dipicu oleh sejumlah anggapan yang menyebut bahwa oat milk mengandung tinggi gula.
Bahkan, anggapan ini juga turut menekankan bahwa oat milk jauh lebih tinggi gula dibanding susu biasa. Namun, mitos ini tidak benar.
Perlu Anda Ketahui
Hal ini berlaku tidak hanya untuk produk susu, tetapi juga untuk makanan lainnya. Makanan yang awalnya rendah gula bisa berubah menjadi tinggi gula jika ditambahkan pemanis.
Sebagai contoh, oat milk mengandung maltosa (gula alami) dari bahan dasarnya, yang tidak memerlukan gula atau pemanis tambahan, sehingga oat milk aman untuk dikonsumsi.
Mengutip situs Glycemic Index, susu oat mentah memiliki indeks glikemik (IG) 69, yang menggolongkannya sebagai minuman dengan IG sedang.
Namun, penting untuk tidak hanya berfokus pada IG saja saat mempertimbangkan dampak makanan terhadap gula darah.
IG hanya mengukur seberapa cepat makanan meningkatkan gula darah, tanpa memperhitungkan porsi yang dikonsumsi.
Inilah mengapa Glycemic Load (GL) lebih relevan, karena GL tidak hanya mempertimbangkan kecepatan kenaikan gula darah, tetapi juga jumlah karbohidrat dalam porsi yang wajar.
Misalnya, meskipun susu oat memiliki IG 69, GL-nya hanya 4 dalam porsi 100 ml. Ini berarti dampaknya terhadap gula darah lebih rendah daripada yang terlihat dari IG-nya saja.
GL memberikan gambaran yang lebih akurat tentang bagaimana makanan memengaruhi gula darah, karena menghitung berdasarkan porsi yang benar-benar dikonsumsi.
Artinya, oat cenderung dicerna lebih lambat, sehingga glukosa diserap secara bertahap dan gula darah tidak melonjak dengan cepat.
Bagaimana memilih oat milk yang tepat?
Sempat disinggung sebelumnya, oat milk dapat menjadi salah satu minuman yang aman untuk dikonsumsi setiap hari jika Anda mengonsumsinya secara tepat.
Namun tentunya, penting juga untuk cermat dalam memilih produk oat milk, terutama dari segi kandungannya. Berikut adalah hal-hal yang perlu Anda perhatikan.
1. Pilih produk yang berkualitas
Meskipun ada banyak pilihan oat milk di pasaran, penting untuk melakukan riset sebelum menentukan produk yang tepat. Pastikan Anda memilih oat milk yang dibuat dari bahan berkualitas dan memenuhi kebutuhan nutrisi Anda.
Perhatikan kandungan dalam setiap porsi sajiannya. Pilihlah oat milk yang bebas laktosa dan 100% plant-based, sehingga cocok sebagai alternatif dari susu sapi, terutama bagi mereka yang intoleransi laktosa.
Selain itu, pastikan produk oat milk tersebut memiliki kadar gula yang rendah, yang akan lebih baik apabila tidak mengandung gula tambahan. Untuk menjaga kesehatan tulang, pilih yang mengandung kalsium serta mengandung serat yang baik untuk pencernaan.
Dengan memilih oat milk yang mengandung nutrisi penting ini, Anda bisa menikmati manfaat kesehatannya tanpa khawatir.
2. Perhatikan kandungan lemak di dalamnya
Selain kandungan gula, penting juga untuk memperhatikan kadar lemak dan kolesterol dalam oat milk yang Anda pilih.
Sebaiknya pilih oat milk yang kaya akan lemak tak jenuh, karena lemak jenis ini baik untuk kesehatan jantung dan dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Pastikan juga oat milk yang Anda pilih bebas dari lemak jenuh dan kolesterol, karena keduanya dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Beberapa merek oat milk mungkin menggunakan minyak sebagai pengemulsi dalam produknya.
Untuk menjaga kesehatan tubuh dan menghindari risiko peradangan, sebaiknya pilih oat milk yang mengandung minyak dengan sifat anti-radang atau antiinflamasi, seperti misalnya minyak kanola.
Melansir laman Canola Council, minyak kanola memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.
3. Tetap bijak
Pada dasarnya, semua makanan dan minuman dapat berdampak buruk jika dikonsumsi secara berlebihan. Oleh karena itu, sebelum menyimpulkan sesuatu tentang makanan atau minuman, sebaiknya Anda berhati-hati dalam menyaring informasi dari berbagai sumber.
Ini penting untuk menghindari risiko paparan mitos yang belum tentu terbukti kebenarannya. Selain itu, disarankan untuk selalu mengonsumsi makanan dan minuman dalam porsi yang wajar, sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan kalori harian Anda.
Setelah memahami fakta-fakta tentang oat milk di atas, Anda diharapkan dapat lebih bijak dalam memilih dan mengonsumsi produk oat milk. Oat milk bisa menjadi pilihan yang baik, terutama jika Anda sensitif terhadap susu sapi, asalkan dikonsumsi dengan tepat.
[embed-health-tool-bmi]