backup og meta

Tidak Mengalami Penyakit Celiac, Apa Jadinya Jika Tetap Melakukan Diet Bebas Gluten?

Tidak Mengalami Penyakit Celiac, Apa Jadinya Jika Tetap Melakukan Diet Bebas Gluten?

Banyak orang yang memutuskan untuk mengikuti diet bebas gluten meskipun mereka tidak mengalami penyakit celiac atau alergi dengan gluten. Diet ini dianggap akan menjadikan tubuh lebih sehat dan bisa menurunkan berat badan. Anggapan ini membuat seakan-akan gluten yang menjadi penyebab seseorang tidak sehat dan bisa gendut. Beberapa orang lainnya pun akhirnya tertarik dan mengikuti diet ini. Lantas, sebenarnya apa yang terjadi jika orang yang tidak punya penyakit celiac melakukan diet bebas gluten ini?

Diet bebas gluten memang khusus untuk para pengidap penyakit celiac

Diet bebas gluten adalah satu-satunya pilihan untuk orang dengan penyakit celiac, yakni intoleransi gluten yang parah. Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum, barley, rye. Protein ini yang membantu roti, sereal, dan pasta bisa memiliki bentuk dan tekstur seperti yang sering Anda temui.

Normalnya, gluten tidak berbahaya bagi tubuh. Justru beberapa penelitian menyatakan bahwa gluten memiliki manfaat bagi kesehatan. Namun, pada orang yang mengalami penyakit celiac, protein dalam gandum ini tidak bisa dicerna dengan baik, sehingga menimbulkan berbagai gejala.

Dampak yang terjadi jika tubuh sehat tapi menjalani diet bebas gluten

Jika Anda sehat dan tidak mengalami penyakit celiac ataupun alergi terhadap gluten, Anda tak perlu menjauhi gluten. Jika Anda melakukannya, malah Anda akan mengalami berbagai dampak yang kurang baik. Lantas, apa saja dampak yang mungkin terjadi ketika seorang yang sehat menjalani diet bebas gluten?

1. Kemungkinan mengalami kekurangan zat gizi tertentu

Jika Anda menginginkan untuk diet bebas gluten, Anda harus memahami bahwa akan ada beberapa makanan yang harus ditinggalkan. Anda harus siap meninggalkan makanan seperti  roti, sereal, pasta, dan berbagai olahan dari tepung terigu. Gluten juga ada dalam beberapa produk makanan olahan pabrik, olahan sayuran beku, saus, kecap, beberapa obat, dan penyedap alami.

Itu artinya, ada kemungkinan juga untuk mengalami kekurangan zat gizi tertentu. Misalnya, sereal adalah sumber utama vitamin B karena sebagian besar sereal diperkaya dengan vitamin B. Ketika Anda memilih untuk diet bebas gluten, maka Anda akan kehilangan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan vitamin B yang biasanya mudah didapatkan dari sereal.

Diet bebas gluten berpotensi membuat orang kekurangan serat, zat besi, folat, niasin, tiamin, kalsium, vitamin B12, fosfor, dan zink. Biji-bijian yang mengandung gluten adalah sumber serat, vitamin, dan mineral yang baik. Sedangkan produk dengan label bebas gluten seringnya dibuat dengan biji-bijian olahan dan rendah zat gizi.

Kalau Anda memilih untuk melakukannya, pastikan bahwa Anda bisa mengganti kebutuhan gizi Anda dari sumber makanan lainnya yang secara alami bebas gluten. Anda juga harus menyeimbangkan diet tersebut dengan banyak buah dan sayuran.

2. Berat badan yang turun, bukan semata-mata karena tidak makan gluten

Banyak orang yang mengira diet bebas gluten bikin berat badan mereka turun. Padahal, penurunan ini bukan karena menghindari gluten. Beberapa jenis makanan yang mengandung gluten adalah makanan manis yang punya kalori, gula, dan lemak yang tinggi, seperti kue kering atau kue manis lainnya.

Nah, saat orang yang menjalani diet bebas gluten menghindari makanan manis tersebut, tentu asupan kalori per harinya akan berkurang. Hal ini yang kemudian membuat berat badan turun.

Maka itu, sebenarnya tidak ada yang ajaib dengan menghilangkan gluten Anda bisa menurunkan berat badan. Setiap orang yang mengurangi atau meninggalkan kue-kue dari makanannya dan menggantinya dengan sayur dan buah yang dilakukan juga dalam diet gluten pasti akan memiliki kondisi yang lebih baik.

makanan bebas gluten

3. Hati-hati ini bisa mengganggu kesehatan jantung

Salah satu alasan orang melakukan diet bebas gluten adalah agar bisa mengurangi risiko terjadinya aterosklerosis atau penyakit jantung. Diet bebas gluten dianggap bisa mencegah kedua penyakit tersebut karena bisa mencegah terjadinya peradangan.

Pada kenyataanya, dilansir dalam laman Medscape, sebuah penelitian yang menguji diet bebas gluten pada orang biasa yang tidak mengalami penyakit celiac pada tahun 2017 justru menemukan hasil sebaliknya.

Dalam penelitian tersebut dilaporkan bahwa responden yang memiliki asupan gluten terendah berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang mengonsumsi gluten dalam jumlah yang tinggi.

Studi ini menunjukkan dengan tegas bahwa diet bebas gluten tidak selalu mencegah penyakit jantung, justru bisa bahaya bagi jantung karena dalam diet ini orang biasa tanpa penyakit celiac harus menghindari makanan tertentu seperti biji-bijian contohnya dalam biji gandum.

Padahal biji-bijian mengandung lemak mono dan polyunsaturated yang sehat dan penting untuk mencegah peradangan dan menjaga struktur normal sel dalam tubuh.

4. Jangan asal pilih produk bebas gluten, liat juga kandungan lainnya

Jika Anda melakukan diet bebas gluten, Anda tetap perlu berhati-hati dengan produk makanan yang Anda pilih. Jika ada yang dihilangkan dari suatu produk makanan, kemudian pertanyaannya adalah zat apa yang ditambahkan dalam produk tersebut?

Jawabannya adalah, zat yang mengandung gula, kalori, dan lemak menurut dokter Leonard dilansir dalam Medscape. Maka tu Anda perlu berhati-hati karena diet ini justru bisa membuat Anda kelebihan kalori.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Harvard Medical School. 2013. Going Gluten-free Just Because? Here’s What You Need to Know, [Online] Tersedia pada: https://www.health.harvard.edu/blog/going-gluten-free-just-because-heres-what-you-need-to-know-201302205916 (Diakses 2 Juli 2018)

Watson John. 2018. Five Reasons to Avoid Going Gluten-Free. [Online] Tersedia pada: https://www.medscape.com/viewarticle/892520#vp_1  (Diakses 2 Juli 2018)

Whiteman Honor. 2018. Is a Gluten-Free Diet Good for Your Healht?. [Online] Tersedia pada: https://www.medicalnewstoday.com/articles/288406.php (Diakses 2 Juli 2018)

Rettner Rachael. 2013. Most People Shouldn’t Eat Gluten-Free. [Online] Tersedia pada:  https://www.livescience.com/36863-gluten-free-diet-healthy.html (Diakses 2 Juli 2018)

Wheeler Christi. 2017. What Are the Health Benefits of Eating Nuts & Seeds?. [Online] Tersedia pada: https://www.livestrong.com/article/411381-what-are-the-health-benefits-of-eating-nuts-seeds/ (Diakses 2 Juli 2018)

Versi Terbaru

17/12/2020

Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ilham Aulia Fahmy


Artikel Terkait

5 Perbedaan Oat dan Gandum yang Perlu Diketahui

5 Bahaya Penyakit Celiac Jika Tidak Diobati Dengan Tepat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 17/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan