Candida adalah jenis ragi jamur yang sebetulnya sudah ada di dalam tubuh manusia, paling banyak terdapat di bagian usus. Namun, jika jumlahnya berlebih jamur ini akan menimbulkan masalah kesehatan sendiri. Infeksi jamur ini disebut dengan candidiasis alias jamuran.
Candidiasis paling sering terjadi menyerang bagian mulut, telinga, hidung, kuku kaki, kuku jari, saluran cerna, dan vagina. Gejala candidiasis bervariasi tergantung pada area infeksi. Anda mungkin memiliki bagian kulit berwarna merah atau putih yang menyebabkan gatal dan iritasi. Tanda-tanda lainnya meliputi kesulitan menelan atau rasa sakit.
Apa yang menyebabkan seseorang terkena candida?
Anthony Salzarulo sebagai salah satu praktisioner kesehatan di New York, dikutip dari Health, mengatakan bahwa sebetulnya tubuh punya keseimbangan ragi alami yang berfungsi baik untuk kesehatan. Namun, seperti yang telah disinggung di atas, pertumbuhan ragi yang berlebih bisa berbahaya bagi tubuh.
Penyebab candida berkembang biak di antaranya disebabkan oleh penggunaan antibiotik berlebih. Antibiotik pada dasarnya bisa mematikan beberapa bakteri baik dan mengacaukan keseimbangan antara bakteri jahat dan baik.
Cynthia Sass, RD, dari Health juga mengatakan bahwa sistem kekebalan tubuh yang lemah dan asupan makan yang buruk, terlebih asupan gula yang tinggi, juga dapat menyebabkan candida jadi tumbuh berlebih di tubuh Anda. Maka dari itu, ada diet candida yang fungsinya untuk mengendalikan serta menormalkan bakteri mikrobioma dalam usus.
Bagaimana diet candida dilakukan?
Salzarulo percaya bahwa pertumbuhan berlebih candida di perut sering disebabkan oleh adanya kandungan gula, gandum dan produk susu yang berlebih. Maka dari itu Anda harus menghindari beberapa makanan yang terbuat dari bahan-bahan tersebut dengan tujuan untuk mengembalikan keseimbangan ragi di dalam tubuh Anda.
Salzarulo merekomendasikan untuk berfokus pada apa yang diperbolehkan dalam diet candida, bukan pada batasan seberapa banyak makannya.
Makanan yang harus dijauhi pada diet candida
1. Gula dan buah-buahan manis
Makanan apapun yang mengandung gula bisa memperparah pertumbuhan jamur berlebih pada usus Anda. Hati-hati untuk mengonsumi pemanis buatan, karena bisa mengubah keseimbangan bakteri baik dan jahat pada usus.
Buah juga mengandung gula fruktosa yang jika dikonsumsi secara berlebihan bisa memicu pertumbuhan jamur. Baiknya, konsumsi buah-buahan seperti lemon, stroberi, dan kiwi yang tidak mengandung terlalu banyak fruktosa.
2. Makanan yang mengandung ragi
Minuman beralkohol juga merupakan salah satu asupan yang dilarang pada diet candida karena mengandung ragi. Minuman beralkohol seperti wine dibuat dengan menggunakan ragi dalam prosesnya. Makanan lainnya yang mengandung ragi antara lain keju yang berumur, cuka, roti, makanan yang dipanggang, daging asap, jamur, dan makanan sisa yang dihangatkan berkali-kali.
Makanan yang harus ditambah
1. Makanan yang mengandung probiotik
Lebih banyak mengonsumsi probiotik untuk menambah jumlah bakteri baik dalam tubuh Anda adalah salah satu poin penting dalam diet candida. Teorinya, bakteri baik ini akan membantu menekan pertumbuhan jamur dalam tubuh Anda. Anda dapat mengonsumsi yoghurt atau makanan lainnya seperti kimchi dan oncom sebagai sumber probiotik. Pilihan lainnya adalah Anda bisa mengonsumsi suplemen probiotik.
2. Sayuran hijau
Sayuran hijau tidak mengandung terlalu banyak ragi dan mengandung vitamin serta zat besi untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Karena itu, tak ada salahnya untuk menambah asupan sayuran hijau dalam menu Anda sehari-hari. Baik itu dijadikan sayur atau dijus dan diolah jadi smoothies.
Apakah pola makan ini terbukti bermanfaat?
Menurut Mayo Clinic, mengurangi konsumsi gula dan tepung putih yang diproses dapat membuat seseorang merasa lebih baik secara umum. Namun, ini diduga karena perubahan pola makan yang bergeser ke arah lebih banyak mengonsumsi makanan segar dan gandum utuh, bukan karena pencegahan terhadap tumbuhnya ragi dalam saluran pencernaan.
[embed-health-tool-bmi]