Hidup ini penuh dengan pilihan. Mulai dari hal yang sepele seperti memilih menu makanan mana yang sehat, hingga menetapkan pilihan yang cukup sulit, seperti pasangan hidup. Itulah sebabnya Anda perlu berpikir dua-tiga kali, bahkan seribu kali jika memungkinkan, sebelum menetapkan pilihan apa pun. Namun, ada beberapa hal yang membuat Anda cenderung salah mengambil keputusan. Padahal, satu pilihan itu akan memengaruhi hidup Anda ke depannya.
Kenapa Anda sering salah mengambil keputusan
Memantapkan hati dalam memilih sebuah keputusan itu penting. Ini jadi pertimbangan bahwa keputusan tersebut akan dijalani sepenuh hati dan Anda terima risikonya.
Supaya tidak salah jalan, Anda perlu tahu faktor apa saja yang mengarahkan Anda pada keputusan buruk, di antaranya:
1. Anda terlalu optimis
Menjadi orang optimis itu baik, tapi tidak selalu menguntungkan di segala situasi. Terutama jika rasa optimis dalam diri sudah kelewat batas sehingga mengaburkan logika Anda untuk mempertimbangkan segala konsekuensi dari pilihan yang Anda punya.
Penelitian menunjukkan bahwa sifat optimis yang berlebihan cenderung membuat seseorang memiliki ekspektasi terlalu tinggi sehingga menyepelekan kemungkinan terburuk yang mungkin bisa terjadi. “Ah nggak mungkin ini akan berakhir buruk! Semua sudah terjamin mulus jalannya kok!’
Ini juga menimbulkan pemikiran bahwa hal buruk yang terjadi pada orang lain tidak mungkin terjadi pada diri sendiri. Inilah yang bisa menjebloskan seseorang pada keputusan yang buruk.
Jadi, harus bagaimana? Menjadi optimis itu baik, namun Anda juga perlu rencana cadangan untuk mencegah terjadinya risiko yang tidak diinginkan.
2. Tidak membuat pro-kontra dari tiap pilihan
Anda tentu akan semakin dibuat pusing tujuh keliling ketika dihadapkan dengan begitu banyak pilihan tanpa tahu mana yang sebenarnya paling berpotensi baik. Maka dari itu, salah satu cara untuk membantu membuat keputusan tepat adalah membuat daftar pro dan kontra dari setiap pilihan yang Anda pertimbangkan.
Sebelum akhirnya menyerah pada keadaan dan memilih untuk “cap-cip-cup belalang kuncup’, duduk tenang dulu dan pikirkan baik-baik segala kemungkinan paling menguntungkan dan risiko terburuk dari masing-masing pilihan. Tuliskan semua dalam bentuk daftar, kemudian renungkan kembali mana yang benar-benar terbaik untuk Anda.
3. Terlalu terburu-buru
Mempertimbangkan pilihan dan membuat keputusan butuh kerja otak yang ekstra keras. Nah, proses ini ternyata tidak boleh diburu-buru. Otak perlu menelaah masalah, mencari solusi, mempertimbangkan dampak baik dan risikonya secara akurat, serta memberikan penilaian.
Jika salah satu dari proses tersebut terlewati, maka keputusan yang diambil bisa jadi pilihan yang buruk. Pertimbangkan juga masukan dari orang-orang sekitar Anda.