backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Tak Pernah Merasa Senang dan Selalu Galau, Mungkin Anda Alami Gangguan Anhedonia

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 24/05/2019

    Tak Pernah Merasa Senang dan Selalu Galau, Mungkin Anda Alami Gangguan Anhedonia

    Perasaan sedih sering kali membuat Anda galau dan tidak bersemangat menjalani hari. Bahkan, kadang perasaan sedih itu berlarut-larut dan akhirnya membuat Anda merasa tak bahagia. Namun, nyatanya ada kondisi kesehatan yang membuat Anda tidak bisa merasa bahagia meskipun tidak sedang sedih ataupun galau. Kondisi unik ini disebut anhedonia. Apa itu anhedonia? Simak penjelasan berikut ini.

    Apa itu anhedonia?

    Anhedonia adalah kondisi di mana Anda tidak dapat merasakan kesenangan atas segala hal yang terjadi dalam hidup Anda. Anda kehilangan ketertarikan terhadap hal-hal yang sebelumnya menarik bagi diri Anda.

    Saat mengalami kondisi ini, Anda mungkin tidak akan tertarik untuk melakukan kegiatan yang sebelumnya Anda sukai, bahkan menjadi hobi. Anda juga mulai tidak tertarik untuk berkumpul bersama teman, tidak semangat dalam bekerja, dan tidak memiliki nafsu untuk makan.

    Bahkan hingga enggan dan malas berhubungan seks dengan pasangan. Semua hal yang tadinya membuat Anda merasa puas dan senang dengan hidup, kini berubah menjadi hal yang membosankan dan membuat tertekan.

    Anhedonia adalah salah satu penyebab utama dari depresi, tetapi tidak semua orang yang depresi mengalami kondisi ini pada awalnya. Selain muncul pada  orang yang depresi, kondisi ini juga dapat dialami oleh penderita penyakit mental lainnya, seperti schizofrenia, psikosis, serta anoreksia.

    Apa saja jenis anhedonia?

    Masalah ini dikelompokkan menjadi dua tipe, yaitu anhedonia sosial dan anhedonia fisik.

    1. Anhedonia sosial

    Jika Anda mengalami anhedonia sosial, maka Anda cenderung tidak suka menghabiskan waktu dengan orang lain. Gejala yang mungkin ditimbulkan saat mengalami kondisi ini adalah:

    • Memiliki rasa ingin menyalurkan perasaan negatif kepada diri sendiri dan orang lain. Anda mungkin melakukannya melalui tutur kata, gerak tubuh, dan perbuatan lainnya.
    • Merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan sosial adalah gejala lain dari anhedonia sosial.
    • Memiliki perasaan kosong dan datar, hingga Anda tidak dapat merasakan perasaan apapun
    • Memiliki kecenderungan untuk memalsukan perasaan senang seperti berpura-pura bahagia di hadapan orang lain saat berada pada situasi dan kondisi sosial. Padahal sebenarnya Anda merasa biasa-biasa saja atau bahkan tidak merasakan apapun.
    • Tidak memiliki keinginan untuk berkumpul atau menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga, meski pada kondisi normal Anda senang melakukannya.
    • Menolak ajakan untuk datang ke acara-acara seperti pesta, konser, atau kegiatan lainnya. Hal ini disebabkan perasaan senang yang Anda miliki menghilang, sehingga Anda merasa tidak akan mendapatkan manfaat dari melakukan kegiatan tersebut.

    2. Anhedonia fisik

    Sementara itu, jika Anda mengalami anhedonia fisik, Anda cenderung tidak akan mendapatkan sensasi sentuhan fisik yang umumnya dirasakan orang lain, atau sensasi yang akan Anda rasakan pada kondisi normal.

    Gejala yang mungkin terjadi saat mengalami kondisi ini antara lain:

    • Tidak merasakan sensasi apapun saat diberi sentuhan kasih sayang oleh orang lain, seperti pelukan atau mungkin ciuman. Rasa yang Anda miliki saat itu cenderung kosong atau Anda tidak merasakan apapun.
    • Tidak merasakan kenikmatan dan rasa bahagia saat mengonsumsi makanan yang Anda suka, padahal biasanya rasa yang Anda miliki adalah sebaliknya.
    • Tidak mudah terangsang atau bahkan tidak tertarik untuk melakukan hubungan fisik dengan pasangan Anda atau orang lain.
    • Mengalami masalah kesehatan yang berkelanjutan, seperti sering jatuh sakit.

    Bahkan, dikutip dari Medical News Today, Anhedonia, baik sosial maupun fisik juga dapat menjadi alasan orang yang mengalaminya untuk melakukan kegiatan ekstrem seperti olahraga skydiving yang memicu adrenalin.

    Apa penyebab dari anhedonia?

    Salah satu penyebab dari anhedonia adalah penggunaan obat seperti antidepresan dan antipsikotik yang digunakan untuk menyembuhkan depresi. Anhedonia sangat berkaitan erat dengan depresi, namun untuk mengalaminya, Anda tidak perlu merasa depresi atau sedih.

    Anda juga dapat mengalami kondisi ini jika Anda memiliki rasa trauma atas suatu kejadian yang membuat Anda stres di masa lalu. Selain itu, pengalaman kekerasan atau penolakan yang Anda rasakan juga dapat menjadi pemicu timbulnya kondisi ini.

    Jika Anda memiliki penyakit yang mengubah kualitas hidup Anda atau jika Anda mengalami eating disorder seperti anoreksia dan bulimia, kondisi ini juga bisa muncul. Bahkan, jika Anda memiliki penyakit yang tidak berkaitan dengan penyakit mental seperti parkinson, diabetes, atau jantung koroner, Anda bisa saja mengalami kondisi ini.

    Kondisi juga dapat terjadi jika Anda memiliki masalah dengan cara otak Anda memproduksi atau merespon dopamin, zat kimia pada otak yang dapat membuat Anda merasa senang.

    Saat itu, mungkin otak Anda memproduksi dopamin secara berlebihan, sehingga ada kemungkinan produksi yang berlebihan ini mengganggu kontrol diri Anda terhadap cara Anda menyikapi dan menerima suatu hal yang terjadi pada diri Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 24/05/2019

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan