backup og meta

6 Hal Ini yang Terjadi Pada Tubuh Bila Anda Berhenti Minum Alkohol

6 Hal Ini yang Terjadi Pada Tubuh Bila Anda Berhenti Minum Alkohol

Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik, memang banyak godaannya. Seperti halnya saat berniat berhenti minum alkohol, tentunya ini tidak mudah. Supaya semakin meyakinkan Anda untuk lepas dari alkohol, sebaiknya ketahui apa saja perubahan yang terjadi pada tubuh saat Anda berhenti minum alkohol.

6 perubahan tubuh saat berhenti minum alkohol

1. Anda akan tidur lebih nyenyak

Suatu studi terbaru dalam jurnal Alcoholism Clinical Experimental Research menemukan bahwa minum alkohol sebelum tidur meningkatkan pola gelombang alfa di otak, yang dapat membuat otak terus bekerja. Hasilnya, kondisi ini menimbulkan gangguan tidur tertentu.

Dengan meninggalkan kebiasaan minum alkohol Anda akan memiliki kualitas tidur lebih baik dan merasa segar pada hari berikutnya. Selain tidur lebih baik, berhenti minum alkohol juga akan meningkatkan mood, konsentrasi, dan kinerja mental.

Namun biasanya karena ketergantungan alkohol, pada hari-hari awal Anda berhenti minum alkohol Anda akan merasa sulit tidur.

2. Merasa ‘lapar’ akan gula

Alkohol adalah minuman yang mengandung gula. Gula ini akan meningkatkan level dopamin, yakni zat kimia di otak yang memicu timbulnya rasa senang.

Nah ketika Anda mulai berhenti minum alkohol, pada awalnya tubuh akan cenderung ‘lapar’ terhadap makanan yang bergula. Hal ini disebabkan oleh rangsangan otak yang membuat tubuh  otak seperti yang biasanya Anda alami. Ini yang terkadang orang tidak kuat dan akhirnya kembali minum alkohol lagi.

Menurut Damon Raskin, MD seorang dokter di Los Angeles yang bersertifikasi dan ahli dibidang obat-obatan yang memberikan efek kecanduan, Anda jangan terkejut dengan hal ini. Cobalah untuk mengatasi efek ini dengan mengonsumai minuman manis lainnya yang tidak mengandung alkohol.

3. Kulit lebih terhidrasi

Dalam beberapa hari Anda berhenti dari minum-minuman alkohol, maka kulit akan terlihat lebih lembap dan segar. Hal ini disebabkan karena efek diuretik yang dimiliki alkohol, yang membuat Anda terus buang air kecil sehingga mengeluarkan cairan tubuh yang banyak.

Nah, saat berhenti minum alkohol maka kadar cairan dalam tubuh lebih seimbang dan stabil dari sebelumnya. Tentu, ini memengaruhi status kesehatan Anda, termasuk kesehatan kulit. Kulit akan terlihat lebih lembap dan tidak kering.

4. Organ hati jadi lebih sehat

Dilansir dalam laman Telegraph, Profesor Moore mengatakan bahwa orang yang menghentikan kebiasaannya minum alkohol apalagi bagi peminum berat, maka akan sangat baik untuk kesehatan organ hatinya.

Meskipun sebenarnya organ hati adalah organ yang bisa memperbaiki dirinya sendiri ketika rusak, tapi tetap saja terlalu sering minum alkohol dapat mematikan berbagai jaringan di dalamnya. Setiap kali hati menyaring alkohol yang masuk ke tubuh, beberapa sel hati akan mati.

Nah dengan menjauhkan diri dari alkohol tentu akan menjaga kesehatan dan fungsi hati. Organ hati Anda akan lebih maksimal dalam menjalankan fungsinya sebagai penetral racun di dalam tubuh.

5. Berat badan berangsur ideal

Alkohol mungkin terasa ringan hanya minuman saja tapi sebenarnya minum alkohol akan meningkatkan asupan kalori harian tanpa Anda sadari. Contohnya, satu margarita mengandung sekitar 300 kalori atau lebih (kebanyakan kalori ini dari gula).

Sebuah penelitian dalam American Journal of Epidemiology menemukan bahwa pria akan mengonsumsi 433 kalori tambahan setiap harinya karena minum alkohol dalam jumlah yang sedang. Sedangkan alkohol juuga bertanggung jawab meningkatkan kalori harian wanita sebanyak 300 kalori.

Nah ketika Anda berhenti mengonsumsi alkohol itu artinya Anda akan memangkas 433 dan 300 kalori itu dalam sehari, dengan catatan Anda tidak menggantinya dengan makanan kaya gula lainnya. Dengan begini, Anda akan mendapatkan berat badan ideal dengan cepat.

Menurut profesor Moore, dilansir dalam laman webMD, dengan berhentinya seseorang mengonsumsi alkohol, maka akan terjadi penurunan berat badan sekitar 1-2 kg tanpa melakukan olahraga khusus atau melakukan diet khusus, hanya dengan menghentikan alkohol saja.

6. Jadi makan lebih sedikit

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di American Journal of Nutrition, alkohol adalah salah satu pemicu terbesar orang jadi makan makanan berlebih. Hal ini diduga karena alkohol mampu menurunkan kesadaran seseorang sehingga membuat ia tetap terus makan meski perutnya sudah terisi penuh.

Sebuah studi lainnya yang diterbitkan dalam Jurnal Obesity menunjukan bahwa beberapa wanita yang menerima infus alkohol yang setara dengan 2 minuman alkohol, mengalami peningkatan asupan makan hingga 30 persen lebih banyak daripada mereka yang menerima larutan garam.

Racun dalam alkohol meningkatkan aktivitas otak di bagian hipotalamus, hal ini membuat otak lebih sensitif terhadap bau makanan dan mendorong mereka makan lebih banyak.

Ketika Anda berhenti minum alkohol maka efek ini akan hilang dan Anda cenderung akan makan lebih sedikit tanpa adanya dorongan dari alkohol.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Rabbit Megan. 2015. 8 Things That Happen When You Stop Drinking Alcohol. [Online] Tersedai pada: https://www.prevention.com/health/what-happens-when-you-stop-drinking-alcohol (Diakses 23 Maret 2018)

NHS Choices. 2015. Alcohol-Related Liver Disease. [Online] tersedia pada: https://www.nhs.uk/conditions/alcohol-related-liver-disease-arld/

Breslow Rosalind A, Chen Chiun M, Graubard Barry, Jacobovits Tova, dan Kant Ashima K. 2013. Diets of Drinkers on Dringking adn Nondringking Days: NHANES 2003-2008. American Journal of Clinical Nutrition. 97 (5): 1068-1075

Case K Rose dkk. 2015. The APretif Effect: Acohol’s Effects on The Brain’s Response to Food Aromas in Women. Obesity Society. Vol 23(7): 1386-1393

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Desya Nur Fitriyani


Artikel Terkait

Kecerdasan Intrapersonal

5 Indikator Kesehatan Mental yang Penting Diperhatikan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan