backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Tips Menghadapi Pacar yang Selalu Sibuk Main Game

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    4 Tips Menghadapi Pacar yang Selalu Sibuk Main Game

    Berbagai penelitian menyebutkan bahwa bermain game dapat meningkatkan kemampuan mengambil keputusan dan daya ingat. Namun, beda cerita ketika Anda memiliki pacar yang terlalu sibuk main game. Diduakan dengan game kesayangan memang tidak menyenangkan. Lantas, apa yang bisa dilakukan agar hobi pasangan Anda tidak berubah menjadi kecanduan?

    Cara menghadapi pacar yang sibuk main game

    Bermain game secara berlebihan dapat mengubah persepsi seseorang terhadap dunia nyata dan memengaruhi perilakunya terhadap pasangan.

    Saat hobi telah berubah menjadi kecanduan, kegiatan ini bahkan bisa menjauhkan Anda dari pasangan.

    Ada beberapa cara yang disarakan untuk menghadapi seorang pacar yang terlalu sering bermain game. Berikut di antaranya:

    1. Sampaikan dengan baik dan jujur

    Beri tahukan apa yang Anda rasakan mengenai kebiasaan pasangan dalam bermain game. Jelaskan dengan jujur mengenai dampaknya pada keharmonisan hubungan Anda.

    Sampaikan hal ini dengan cara yang baik agar tidak menimbulkan konflik.

    Perilaku pacar yang sibuk main game memang keliru, tapi cobalah untuk tidak mengucapkan sesuatu yang memicu pertengkaran.

    Misalnya, menuduh bahwa ia lebih menyukai teman-teman bermain game-nya, atau mengancam putus jika ia tidak menghentikan kebiasaannya.

    2. Mengajaknya melakukan kegiatan lain

    Saat pacar sedang tidak sibuk main game, cobalah mengajaknya duduk bersama untuk berbicara. Diskusikan kegiatan lain yang bisa Anda lakukan dengannya untuk mengganti kebiasaan bermain game.

    Carilah kegiatan yang melibatkan interaksi langsung antara Anda dengan pasangan. Lakukan kegiatan yang membuatnya merasa lebih hidup, misalnya pergi untuk rekreasi atau makan malam bersama.

    Perlu diingat, bermain game berdua bukanlah salah satunya.

    aromantis aromantik

    3. Hindari sikap yang membuatnya semakin sering bermain game

    Kecanduan akan menjadi semakin parah jika lingkungan sekitarnya mendukung hal tersebut. Lingkungan terdekat pasangan Anda dimulai dari diri Anda sendiri.

    Jadi, cobalah menghindari sikap yang dapat membuat pasangan Anda semakin sering bermain game.

    Sikap keliru yang harus dihindari di antaranya:

    • hanya diam dan tidak mengatakan apa pun saat pacar terlalu sibuk main game hingga mengabaikan Anda
    • selalu memaklumi perilakunya tanpa pernah menjelaskan kondisi atau yang Anda rasa sebenarnya
    • membawakan makanan atau minuman saat pasangan bermain game, ini menunjukkan bahwa Anda mendukungnya
    • “melindungi” pasangan dari konsekuensi atas perilakunya, misalnya membantu membuat alasan saat rekan kerjanya menelepon, atau mengatur agenda yang seharusnya ia lakukan sendiri

    4. Mencarikan bantuan psikolog

    Kebiasaan sibuk main game bisa menjadi tanda bahwa pacar Anda memang mengalami kecanduan. Kasus kecanduan pada umumnya tidak dapat diselesaikan sendiri dan perlu diatasi dengan bantuan seorang psikolog.

    Masalah kecanduan biasanya diatasi melalui terapi kognitif perilaku. Psikolog akan membantu pasangan Anda untuk menghilangkan pikiran obsesif yang membuatnya selalu ingin bermain game.

    Terapi juga dapat melibatkan seluruh anggota keluarga untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan.

    Pacar yang sibuk bermain game sebenarnya membutuhkan dukungan untuk pulih dari perilaku buruknya.

    Pada sebagian besar kasus, kebiasaan ini muncul akibat masalah emosional yang menumpuk dan tidak kunjung terselesaikan.

    Jika komunikasi yang baik dan pengalihan apa pun tidak membuahkan hasil, maka cobalah membantu pasangan menemukan akar masalahnya. Inilah yang harus dituntaskan dengan bantuan seorang psikolog guna memperbaiki perilaku pasangan Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan