Durvasula kemudian menambahkan bahwa manusia itu merupakan makhluk yang rumit dari segi perasaan. Anda bisa mendapatkan kepuasan batin dengan menjalin hubungan dengan orang-orang yang cerdas dan berwawasan terbuka, misalnya. Namun di sisi lain, Anda juga mendapatkan kepuasan tersendiri ketika bergaul dengan orang-orang yang humoris dan penuh kejutan.
Selain itu, mencintai seseorang juga ‘memaksa’ Anda untuk menurunkan kewaspadaan dan lebih membuka diri — membuat Anda mampu untuk mengesampingkan semua kritik dan keraguan — agar Anda bisa menyatukan kebutuhan dan hasrat Anda dengan si dia.
Ketertarikan pada orang lain seperti ini adalah sifat yang wajar, dan alamiah. Jadi sangat mungkin, bahkan bisa saja, Anda mencintai dua orang dengan sifat yang berbeda di waktu yang bersamaan. Ini karena karakteristik, kepribadian, dan bahkan mungkin ciri fisik antar dua orang tersebut bisa saling melengkapi apa yang Anda butuhkan dalam suatu hubungan asmara yang ideal.

Cinta tidak hanya soal perasaan, namun juga pengaruh hormon
Saat Anda jatuh cinta, Anda di bawah pengaruh permainan hormon yang membuat Anda mengalami roller coaster emosi. Dilansir dari Psychology Today, tim peneliti dari University of Pisa menemukan bahwa pada tahap awal dari hubungan romantis, aktivitas hormon adrenalin, dopamine, oksitosin, norepineprine, dan phenylethylamine (PEA — amfetamin alami yang juga terdapat dalam cokelat dan ganja) bercampur aduk dan meningkat ketika muncul rasa saling ketertarikan antara dua insan, atau lebih. PEA jugalah yang berperan memunculkan hasrat yang sangat mendalam untuk bersatu dengan kekasih Anda.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar