Sebagian pasangan memutuskan untuk mengakhiri hubungan karena beda prinsip. Namun, apakah perbedaan prinsip harus diakhiri dengan perpisahan?
Tak harus selalu berpisah. Selalu ada solusi lain untuk mengatasi perbedaan prinsip dalam pasangan. Caranya adalah berkompromi.
Beda prinsip dengan pasangan tak masalah
Salah satu kekuatan hubungan percintaan adalah ketika Anda dan pasangan dapat melengkapi satu sama lain. Melengkapi diri dan menerima kekurangan serta kelebihan pasangan, berarti Anda telah mengetahui ada perbedaan di dalam hubungan.
Alangkah indahnya bila perbedaan mendatangkan suasana saling menghargai, mengerti, dan berkompromi. Termasuk dalam kasus beda prinsip.
Pasti ada kalanya di satu momen Anda dan pasangan dihadapkan dalam satu pilihan. Misalnya, Anda bisa makan segala, sementara si dia adalah vegetarian.
Anda dan pasangan bisa berkompromi untuk memilih salah satu restoran yang menjual kedua jenis makanan tersebut, sehingga sama-sama bisa menikmati. Tapi mungkin ada solusi lain yang mau tidak mau salah satu pasangan harus menurunkan egonya dalam menentukan pilihan.
Saat hubungan pertama kali dijalin segalanya terasa indah. Anda dan pasangan juga sangat mudah untuk saling berkompromi.
Ketika waktu berlalu, Anda jadi lebih mengenal pasangan. Lalu beberapa perubahan pun terjadi. Secara keseluruhan, perubahan tersebut menumbuhkan kedewasaan dan saling mengerti bagi masing-masing pihak. Anda jadi lebih mengerti ekspresi pasangan dalam menginginkan sesuatu.
Dalam satu titik, Anda dan pasangan dihadapkan dalam situasi beda prinsip. Apa yang ia inginkan terkadang tak sesuai dengan keinginan Anda. Sehingga dalam kondisi tertentu Anda seperti berada di dalam tekanan.
Terutama saat mengkritik pasangan, Anda perlu fokus pada topik pembicaraan. Membawa diri dalam emosi hanya memperkeruh keadaan yang memancing Anda untuk mengungkit keburukan dirinya.
Ingatlah, jangan terlalu membawa diri dalam emosi. Biarkan pasangan mengekspresikan apa yang ia mau. Setelahnya, utarakan juga keinginan dan kebutuhan Anda. Ungkapkan secara sehat tanpa menyinggung dia.
Bertengkar saat beda prinsip
Meskipun beda prinsip dengan pasangan, jangan lupa bahwa Anda dan pasangan punya hak untuk saling berargumen. Sebab dalam sebuah hubungan percintaan, masing-masing pihak berhak mengutarakan opini atau perasaan diri sendiri.
Selalu ada pertengkaran di balik argumen yang diutarakan. Apalagi masing-masing pihak ingin mempertahankan prinsipnya. Konflik seperti ini memang harus dihadapi untuk menemukan solusi.
Dalam pertengkaran, ada pasangan yang menganggap konflik adalah ancaman. Maka mereka berpikir bahwa hal tersebut sepatutnya dihindari.
Padahal, pertengkaran tak selalu buruk. Pertengkaran dalam menghadapi konflik bisa berjalan secara fair ketika pasangan memahami masing-masing tanggung jawab dalam masalah mereka. Lalu, mengakui kesalahan dan saling berkompromi mencari solusi.
Meskipun menjajaki tahapan sulit dan tidak menyenangkan, ini adalah cara terbaik dalam menghadapi sebuah hubungan yang berbeda prinsip. Tak harus selalu berpisah, perbedaan bisa disolusikan melalui komunikasi.
Cara menguatkan hubungan dengan pasangan beda prinsip
Dalam hubungan asmara, rasa cinta dan sayang perlu terus dirawat. Walaupun ada perbedaan prinsip, hubungan Anda dan pasangan perlu terus dijaga sehingga terdapat jalinan yang lebih kuat dan erat.
Tak perlu bingung, Anda bisa melakukan cara di bawah ini untuk menguatkan hubungan dengan pasangan.
1. Komunikasi
Beda prinsip dengan pasangan? Tidak masalah. Ketika Anda mengenal dunia pasangan dan dia mengenal dunia Anda, itulah kunci hubungan yang bahagia.
Anda bisa mengajaknya berbicara mengenai film favoritnya, kesamaan Anda dengan pasangan, atau hal-hal relevan mengenai dirinya. Saat pasangan ingin curhat, cobalah dengarkan dia. Dengan cara sederhana ini, hubungan terjaga lebih kuat.
2. Memuji dan menghargai pasangan
Menurut psikologi dan pengamat pernikahan, John Gottman, Ph.D, memberikan pasangan pujian dapat meningkatkan kekuatan hubungan.
Membagikan pandangan positif terhadap pasangan juga membuatnya merasa dihargai. Meski terdengar sederhana, cara ini mampu mempererat hubungan pasangan.
Misalnya, berterima kasih telah menyiapkan bekal hari ini. Atau berterima kasih sudah berjuang bersama Anda hingga detik ini.
3. Berikan kesempatan
Jalan terbaik dalam menghadapi beda prinsip adalah dengan berkompromi. Tapi tidak ada salahnya, memberikan kesempatan kepada pasangan untuk “mempengaruhi” Anda.
Memberikan dia ruang untuk memimpin atas sebuah keputusan, bukan berarti Anda kalah. Konteks ini lebih kepada menghormati dan menghargai sebuah hubungan untuk berjalan ke arah yang lebih baik.