Dr Nancy Irwin, seorang terapis dan ahli hipnotis klinis di Los Angeles, percaya sebagai mamalia, prioritas utama manusia di bumi adalah untuk berkembang biak dan memastikan spesies kita bertahan hidup. Ini yang membuat pria secara alami “terprogram” untuk memandangi dan menyukai bentuk lekuk tubuh wanita; yang merupakan sinyal bahwa wanita tersebut sehat dan subur sehingga dapat menjamin keturunannya nanti.
Sama seperti wanita yang “terprogram” untuk terpaku pada pria yang memiliki dada bidang berotot sebagai karakteristik kejantanan dan dominasi, yang dapat menjamin perlindungan bagi dirinya dan keturunannya.
Insting “lirik wanita lain” akan terus melekat pada diri pria sampai kapan pun. Sama seperti orang-orang yang menginginkan pekerjaan keren, gaji tinggi atau mobil mewah, ia mungkin menginginkan alternatif pemandangan yang lebih menarik. Hal ini membuatnya cenderung “menghiraukan” pasangannya saat berada dalam situasi yang membatasi kemampuan untuk memiliki alternatif yang menarik.
Tapi tak seperti manusia purba yang tidak bisa berpikir logis, pria modern zaman sekarang memiliki pilihan untuk bertindak berdasarkan naluri primitifnya itu — cuma lirik-lirik untuk “menyegarkan” mata saja, atau membutakan diri dari komitmen yang ada dan malah bablas minta nomor hapenya.
Suka lirik wanita lain itu wajar, tapi kalau sudah keterusan baru bahaya
Pasangan, atau bahkan kita sendiri, yang suka lirik orang lain itu adalah hal yang wajar selama batas-batas tertentu tidak dilewati. Nah, seberapa lamanya Anda memandang orang itu bisa menjadi patokan apakah “mata jelalatan” tersebut masih bisa ditoleransi atau tidak.
Sebuah penelitian tahun 2009 terbitan Archives of Sexual Behavior menemukan durasi pria memandang wanita bisa mengukur seberapa tertariknya ia. Periset menemukan bahwa rata-rata pria akan memandang wanita selama 8,2 detik jika ia benar-benar merasa tertarik dengannya, sementara mereka akan memandang kurang dari 4 detik jika tidak begitu kesengsem.
Pada umumnya dibutuhkan waktu rata-rata tujuh detik untuk otak memutuskan apakah kita tertarik pada seseorang atau tidak. Michele Barton, seorang psikolog kesehatan klinis di Psychology Life Well di Harrison, N.Y., menyatakan normal bagi pria untuk lirik wanita lain sekitar lima sampai sepuluh detik. Namun, tetap penting bagi Anda untuk bisa memahami bedanya “melirik” dan “memandangi”. Ini adalah dasar argumen yang bisa berujung fatal bagi banyak pasangan.

Melirik bisa menandakan bahwa, ada sebuah kontak mata yang terjadi dan menilai penampilan orang tersebut dari ujung kepala sampai kaki. Namun, melirik cukup sampai di situ.
Beda dengan menatap atau memandangi. Menatap menunjukkan Anda memandangi orang tersebut lebih lama dari batas wajar, dan mungkin juga pakai perasaan. Menatap seseorang saat Anda bersama pasangan Anda tidak menghormati baik orang yang Anda pelototi, pasangan Anda, dan diri Anda sendiri.
Tak hanya pria yang suka lirik wanita lain, wanita pun juga suka lirik laki-laki lain
Pada dasarnya, pria yang suka lirik wanita lain tergolong wajar. Hal ini karena rasa ketertarikan pada orang lain pun juga masih tetap dimiliki, termasuk juga perempuan. Hal ini tergolong normal jika tidak sampai menimbulkan masalah di masa depan.
Maka jika Anda menangkap basah pasangan Anda sedang lirik-lirik orang lain, biarkan saja. Namun, jika insting ini terus dibiarkan berlama-lama dan frekuensinya terus bertambah tanpa memedulikan perasaan Anda, bicarakan empat mata baik-baik dengannya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar