backup og meta

Mengapa Ada Orang yang Suka Menyalahkan Diri Sendiri?

Mengapa Ada Orang yang Suka Menyalahkan Diri Sendiri?

Hampir semua orang di dunia ini pernah menyalahkan diri sendiri ketika tidak berhasil mendapatkan sesuatu atau menghadapi sebuah masalah. Kondisi ini sebenarnya termasuk dalam kekerasan emosional yang bisa membuat Anda tidak termotivasi melakukan apa pun.

Lantas, mengapa perasaan ini bisa muncul dan bagaimana cara terbaik untuk mengatasinya?

Mengapa fenomena menyalahkan diri sendiri bisa terjadi?

Self-blame atau menyalahkan diri sendiri merupakan sebuah perasaan yang tidak puas dengan kegagalan, mengalami keputusasaan, dan kadang berakhir dengan depresi. Bagi beberapa orang, mengakui kesalahan diri sendiri merupakan salah satu bagian evaluasi, tetapi lain cerita jika dilakukan berlebihan. 

Perasaan ini muncul karena Anda tidak mampu menanamkan sisi kemanusiaan terhadap diri sendiri. Banyak yang bilang manusia adalah makhluk sempurna, tetapi bukan berarti Anda tidak dapat melakukan kesalahan.

Tidak dapat memenuhi keinginan

depresi pada pria

Manusia yang senang menyalahkan diri sendiri biasanya tidak dapat menyeimbangkan antara kenyataan dan ekspektasi mereka.

Selain itu, masalah ini biasanya juga muncul akibat Anda cenderung mengambil alih tanggung jawab yang sebenarnya tidak perlu Anda lakukan.

Misalnya, Anda adalah seorang ketua divisi acara yang menginginkan acara sukses tanpa ada satu kesalahan pun. Keinginan tersebut membuat Anda terjun langsung mengerjakan hal-hal detail yang seharusnya bukan bagian Anda. 

Tugas Anda pun keteteran dan lupa dengan tanggung jawab. Akibatnya, acaranya tidak sesuai ekspektasi sehingga Anda menyalahkan diri sendiri karena telah mengabaikan tanggung jawab Anda sendiri. 

Menyalahkan diri sendiri dapat meningkatkan risiko depresi

krisis identitas

Pada tahun 2015 terdapat sebuah penelitian seputar hubungan antara menuduh diri sendiri dan gangguan depresif mayor. Di dalam penelitian tersebut dilibatkan 132 pasien depresi yang diwawancarai untuk mengetahui gejala dan penyebab depresinya. 

Hasilnya, lebih dari 90% pasien merasa tertekan dan tidak mampu. Selain itu, 80% di antara mereka juga sering menyalahkan diri sendiri dan menggangap dirinya tidak kompeten dalam menghadapi masalah. 

Perasaan tersebut, seperti tidak mampu dan putus asa, sangat berkaitan erat dengan suasana hati yang tertekan saat menghadapi sebuah masalah. Akibatnya, emosi yang ditimbulkan tadi tidak jarang menyebabkan Anda menyalahkan diri sendiri dan berujung depresi.

Sayangi diri Anda mulai dari sekarang

meningkatkan rasa bahagia

Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, entah itu berasal dari diri sendiri maupun faktor eksternal. Perasaan menyalahkan diri sendiri mungkin baik sebagai bahan evaluasi diri, tetapi melakukannya secara berlebihan dan berlarut-larut justru bisa membuat Anda depresi. 

Oleh karena itu, cobalah untuk lebih mengenal dan menyayangi diri sendiri agar mengetahui nilai diri yang Anda miliki. 

Walaupun terdengar mudah, ternyata mencintai diri sendiri adalah hal yang cukup sulit untuk dilakukan. Ini dia beberapa tips yang mungkin bisa membantu Anda berhenti menyalahkan diri sendiri. 

  • Mengenali tanggung jawab Anda untuk mengetahui apa yang menjadi kewajiban Anda. 
  • Mempertanggungjawabkan apa yang telah Anda perbuat. Ingat, kesalahan bukanlah sesuatu yang hina, melainkan keadaan yang Anda ciptakan ketika berbuat sesuatu. 

Sebenarnya, Anda berhak untuk berbuat salah karena dari kesalahan itulah Anda mempelajari sesuatu. Sibuk menyalahkan diri sendiri kebanyakan tidak akan membuat situasi menjadi lebih baik. Malah, hal itu akan membuat Anda terpuruk dan tak mampu melangkah ke depan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Zahn, R., Lythe, K., Gethin, J., Green, S., Deakin, J., Young, A., & Moll, J. (2015). The role of self-blame and worthlessness in the psychopathology of major depressive disorder. Journal Of Affective Disorders, 186, 337-341. doi: 10.1016/j.jad.2015.08.001 accessed Aug 7 2019. 

Are you self-blaming and self-critical? https://www.mentalhelp.net/blogs/are-you-self-blaming-and-self-critical/ accessed Aug 7 2019. 

Self blame: the ultimate of emotional abuse https://www.psychologytoday.com/intl/blog/enlightened-living/201304/self-blame-the-ultimate-emotional-abuse accessed Aug 7 2019. 

Versi Terbaru

28/08/2019

Ditulis oleh Nabila Azmi

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Rena Widyawinata


Artikel Terkait

5 Indikator Kesehatan Mental yang Penting Diperhatikan

Terapi Cahaya, Cara Mengatasi Depresi yang Dapat Dicoba


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 28/08/2019

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan