Semua orang pasti pernah mengalami kedutan pada mata. Umumnya, kondisi ini terjadi pada satu sisi mata, baik mata kiri atau kanan. Walaupun normal terjadi, kedutan juga bisa menandakan adanya masalah atau penyakit pada saraf mata. Supaya Anda bisa membedakannya, simak penjelasannya berikut ini.
Kedutan mata biasa dengan kedutan karena penyakit mata
Mata kedutan terjadi karena otot mata kejang. Kekejangan otot dipicu oleh adanya aktivitas listrik di otak yang menyebabkan sel-sel saraf memancarkan sinyal ke otot.
Hal ini juga bisa terjadi karena adanya stimulasi pada otot yang berlebihan, contohnya asupan kafein yang berlebihan, kurang tidur, atau kondisi mata kering.
Kedutan mata yang normal terjadi tanpa diikuti oleh gejala lain yang mengganggu. Selain itu, kedutan ini akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa menit. Kedutan normal tidak akan sampai berhari-hari.
Meski hampir semua orang merasakan kedutan pada mata, Anda tetap perlu waspada. Pasalnya, mata kedutan bisa saja bukan sesuatu yang normal Anda rasakan, melainkan tanda dari masalah atau penyakit pada saraf di sekitar mata.
Paling sering masalah kedutan pada mata disebabkan oleh blepharospasme dan hemifacial spasm. Berikut penjelasannya.
Tanda kedutan mata karena blepharospasme
Blepharospasme adalah kelainan neurologis langka yang menyebabkan otot sekitar mata berkontraksi dan kejang. Awalnya, kondisi ini seperti kedutan normal pada kelopak mata dasar.
Namun, seiring berjalannya waktu penyakit akan kian memburuk jika tak diobati dan membuat kedutan semakin parah.
Sebagian besar ahli kesehatan percaya bahwa kondisi ini terjadi akibat trauma pada mata dan faktor genetik.
Ada juga teori yang menyebutkan bahwa blepharospasme terjadi karena ganglia basal otak—bagian otak yang mengatur fungsi motorik—tidak bekerja dengan baik.
Yang menjadi perbedaan antara kedutan normal dengan kedutan akibat penyakit blepharospasme, yakni:
- Kedutan akibat blepharospasme biasanya melibatkan dua sisi mata
- Orang dengan blepharospasme akan lebih sering berkedip
- Selain otot sekitar mata, otot di bagian wajah lainnya juga sering mengalami kedutan
- Kedutan mata dapat bertahan hingga satu jam atau lebih
- Mata menjadi sangat sensitif dengan cahaya terang (fotofobia)
Tanda kedutan mata karena hemifacial spasm
Selain penyakit blepharospasme, hemifacial spasm sering dianggap keliru sebagai kedutan mata normal. Pasalnya, kondisi ini juga biasanya dimulai dengan kedutan di sekitar mata.
Hanya saja, kekejangan otot akan menyebar ke otot lain yang ada di wajah, seperti rahang, mulut, pipi, dan leher.
Kondisi ini cukup jarang terjadi dan bukan disebabkan oleh kerusakan struktur otak dalam. Ahli kesehatan percaya bahwa kondisi ini disebabkan oleh iritasi pada saraf dan pembuluh darah di sekitar wajah.
Ada beberapa tanda yang membedakan kedutan mata normal dengan kedutan mata akibat hemifacial spasm, yaitu:
- Kedutan lebih sering terjadi dan dapat bertahan hingga berhari-hari
- Saat kedutan, otot di sekitar wajah juga akan mengalami kelemahan, misalnya sedikit sulit untuk tersenyum
- Kedutan bisa terjadi di sekitar mulut atau alis
- Sering terdengar bunyi ‘klik’ di telinga pada sisi mata yang sering kedutan
Kapan harus ke dokter karena mata kedutan?
Kedutan mata normal akan hilang dengan sendirinya jika Anda beristirahat dan mengurangi asupan kafein. Namun, bila kedutan terus saja terjadi, bahkan mengganggu aktivitas, segeralah periksa ke dokter.
Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa kondisi terkait mata kedutan, yang perlu perawatan dokter karena menandakan sebuah penyakit, bukan kondisi normal, di antaranya:
- Kedutan tidak juga hilang dalam beberapa minggu
- Saat kedutan, mata benar-benar tertutup atau membuat Anda sulit membuka mata
- Kedutan juga terjadi di bagian wajah lain
- Mata menjadi merah, bengkak, atau mengeluarkan cairan
- Kelopak mata menjadi turun atau terkulai
Anda mungkin perlu menjalani tes kesehatan untuk mendapatkan diagnosis penyakit yang tepat. Pasalnya, kedutan pada mata juga muncul pada penyakit lain, seperti bell’s palsy (kelemahan otot wajah di satu sisi karena peradangan).
[embed-health-tool-bmi]