backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Tes Kesehatan yang Mesti Dijalani Sebelum Operasi Katarak

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh dr. Laura Agnestasia Dj. · Tanggal diperbarui 15/06/2021

    6 Tes Kesehatan yang Mesti Dijalani Sebelum Operasi Katarak

    Operasi adalah salah satu cara untuk mengobati mata katarak. Meski memang operasi katarak termasuk tindakan medis yang ringan, tetap saja ada beberapa pemeriksaan medis yang harus dilakukan sebelum operasi. Hal ini untuk memudahkan tenaga medis untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda secara umum sebelum operasi dilakukan. Apa saja jenis tes kesehatan yang wajib dijalani?

    Tes yang harus dilakukan sebelum operasi katarak

    1. Pemeriksaan kesehatan umum

    Sebelum melakukan tindakan operasi, dokter spesialis mata akan bekerja sama dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk memastikan kondisi tubuh Anda optimal saat menjalani tindakan operasi.

    Untuk memastikan tubuh dalam keadaan yang baik, maka dokter akan meminta Anda melakukan beberapa tes berikut:

  • tes kesehatan jantung melalui elektrokardiogram (EKG)
  • tes kesehatan paru-paru dengan rontgen dada
  • kadar gula darah
  • gangguan perdarahan yang dapat dilihat dari tes darah
  • Jangan lupa untuk memberitahukan dokter spesialis mata Anda apabila Anda mengkonsumsi obat pengencer darah, obat prostat (tamsulosin), atau Anda memiliki alergi pada jenis obat tertentu.

    2. Pemeriksaan fungsi penglihatan

    Terdapat beberapa jenis pemeriksaan yang akan dilakukan untuk menentukan tajam penglihatan Anda sebelum dilakukannya tindakan operasi. Pemeriksaan biasanya akan dilakukan oleh optometrist (tenaga kesehatan terlatih).

    • Pemeriksaan tajam penglihatan menggunakan snellen chart (kertas bertuliskan huruf yang harus anda sebutkan).
    • Pemeriksaan refraksi (koreksi minus, plus, atau silindris) untuk membantu menentukan kekuatan lensa tanam yang akan digunakan pada operasi katarak sekaligus menentukan kelainan refraksi pada mata yang tidak di operasi.

    3. Pemeriksaan mata luar

    Pemeriksaan ini akan dilakukan oleh dokter spesialis mata. Pemeriksaan meliputi :

    • Pemeriksaan pergerakan bola mata untuk mengetahui apakah kedua bola mata Anda dapat bergerak ke segala sisi dengan baik.
    • Pemeriksaan pupil (bagian hitam mata) dapat dilakukan dalam berbagai tingkat keterangan cahaya untuk mengetahui lebar pupil. Hal ini perlu dilakukan selain untuk mendeteksi masalah yang ada pada mata, salah satunya juga untuk menyesuaikan jenis lensa tanam yang akan digunakan.

    4. Pemeriksaan slit-lamp

    Pemeriksaan ini juga akan dilakukan oleh dokter spesialis mata dengan menggunakan alat bantu tambahan. Anda akan diminta untuk duduk menghadap ke sebuah alat (slit-lamp) dan selanjutnya dokter akan memeriksa :

    • Bagian bening mata (konjungtiva) dan kornea untuk mencari adanya tanda-tanda infeksi dan tanda operasi sebelumnya (bila ada).
    • Bilik mata depan dan iris (bagian coklat mata) untuk menyingkirkan kemungkinan glaukoma.
    • Lensa mata untuk mengetahui ketebalan dari katarak dan posisi dari lensa.

    5. Pemeriksaan bagian dalam mata

    Sebelum pemeriksaan dapat dilakukan, terlebih dahulu akan diberikan obat tetes mata agar pupil dapat melebar. Pemberian obat tetes ini akan menyebabkan mata Anda menjadi lebih buram selama beberapa waktu.

    Setelah pupil Anda mencapai lebar tertentu, dokter akan menggunakan alat bernama oftalmoskop untuk melihat ke bagian dalam mata Anda dan mengevaluasi kelayakan operasi.

    6. Pengukuran biometri dan topografi kornea

    Pemeriksaan biometri dilakukan dengan menempatkan alat kecil serupa pena pada bagian hitam mata Anda, tentunya setelah mata Anda diberikan obat bius lokal, Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan ukuran lensa tanam terbaik bagi mata Anda.

    Sedangkan pemeriksaan topografi kornea dilakukan terutama pada Anda yang memiliki silindris untuk menentukan lensa tanam torik yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh dr. Laura Agnestasia Dj. · Tanggal diperbarui 15/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan