Menjaga kesehatan tubuh bagi pasien penyakit kronis adalah hal paling utama, termasuk pasien hemofilia. Gangguan pembekuan darah ini membuat tubuh lebih rentan mengalami perdarahan lebih lama, serta terkena masalah sendi dan tulang. Maka dari itu, memelihara kekuatan sendi dan tulang untuk penderita hemofilia sangatlah penting, dan hal ini bisa dimulai dari pilihan makanan yang tepat. Seperti apa pola makan yang direkomendasikan untuk pengidap hemofilia?
Pilihan makanan sehat dan bergizi untuk penderita hemofilia
Orang hemofilia rentan mengalami komplikasi yang menyerang sendi. Menurut situs Hemophilia of Georgia, berat badan berlebih dapat menambah beban dan tekanan ekstra pada sendi.
Itu sebabnya orang yang hidup dengan penyakit hemofilia harus berupaya untuk menjaga berat badan normalnya dengan mengatur pola makan. Pasalnya, tekanan berlebih bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan dalam, terutama di bagian sendi.
Tak hanya itu, pengidap hemofilia dengan berat badan berlebih membutuhkan pengobatan pengganti faktor pembekuan darah lebih sering dibanding orang dengan berat badan normal. Jika berat badan dijaga dalam batas normal, pasien tidak perlu menghabiskan lebih banyak biaya dan waktu untuk menjalani pengobatan.
Penderita jenis hemofilia apa pun sangat dianjurkan untuk memilih makanan sehat dengan porsi seimbang. Berikut adalah pilihan makanan yang sebaiknya dimasukkan dalam menu harian penderita hemofilia:
1. Sayuran hijau dan buah-buahan
Pilihan makanan yang diutamakan untuk penderita hemofilia adalah sayur-mayur dan buah-buahan. Sudah bukan rahasia lagi kalau sayur dan buah adalah sumber vitamin dan mineral yang tinggi.
Untuk menjaga kekuatan tulang dan sendi, mendapatkan asupan vitamin dan mineral seperti kalsium, vitamin D, dan vitamin K sangatlah krusial. Dengan vitamin dan mineral tersebut, kekuatan dan kepadatan tulang dapat terjaga.
Ditambah lagi, menu makanan dengan sayur dan buah tentunya mengandung serat yang tinggi. Selain menurunkan kolesterol, mengontrol nafsu makan, dan menjaga berat badan, serat juga membantu memelihara kesehatan pencernaan Anda. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari masalah pencernaan yang meningkatkan risiko perdarahan dalam yang juga berbahaya bagi orang dengan hemofilia.
Beberapa pilihan sayur yang mungkin akan berguna untuk orang hemofilia, antara lain:
- brokoli
- kangkung
- bayam
- selada
- wortel
- ubi
- labu
Selain sayur-mayur, penderita hemofilia juga disarankan untuk mengonsumsi buah-buahan dalam menu makanan hariannya, seperti:
- jeruk
- apel
- pisang
- pir
- stroberi
2. Biji-bijian utuh
Makanan lain yang wajib dikonsumsi untuk penderita hemofilia adalah biji-bijian utuh. Kandungan di dalam biji-bijian yang sarat akan vitamin dan mineral sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, terutama pengidap hemofilia.
Dilansir dari situs Harvard School of Public Health, biji-bijian utuh mengandung nutrisi-nutrisi penting, seperti serat, vitamin B, zat besi, antioksidan, dan magnesium. Secara keseluruhan, manfaat dari mengonsumsi biji-bijian adalah:
- membantu menjaga kadar gula dalam darah
- menurunkan kolesterol
- menjaga kesehatan pencernaan
- menjaga sistem kekebalan tubuh
Dengan berbagai manfaat di atas, Anda bisa mencegah berbagai masalah kesehatan yang mengarah ke komplikasi hemofilia, serta menjaga berat badan normal. Jadi, ketimbang makan nasi putih, Anda sebaiknya menggantinya dengan roti whole wheat (gandung utuh), oat, quinoa, atau flax seed (biji rami).
3. Daging
Menu makanan yang mengandung daging juga direkomendasikan untuk penderita hemofilia. Ingat, menjaga berat badan normal bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi produk hewani sama sekali.
Daging merupakan sumber protein yang baik, serta kaya akan zat besi. Menjaga kadar zat besi dalam tubuh bagi pengidap hemofilia sangatlah penting. Pasalnya, pasien hemofilia juga rentan mengalami kekurangan zat besi. Hal tersebut diulas dalam sebuah artikel dari Journal of Dental and Medical Sciences pada tahun 2017.
Pilihlah daging dengan kandungan lemak yang rendah. Beberapa pilihan yang bisa Anda coba adalah daging merah, dada ayam tanpa kulit, serta ikan.
Selain itu, proses pengolahannya juga perlu diperhatikan. Anda sebaiknya memasak daging dengan cara direbus, dibakar, atau dipanggang tanpa bumbu dan minyak berlebih.
4. Produk olahan susu
Anda juga masih bisa mengonsumsi makanan dan minuman yang diolah dari susu. Asupan kalsium dan vitamin D adalah aspek penting dalam pola makanan untuk penderita hemofilia.
Selain kalsium dan vitamin D, produk olahan susu juga mengandung nutrisi lainnya yang Anda butuhkan dalam menjaga kesehatan dan berat badan normal, mulai dari probiotik, serat, hingga fosfor.
Ditambah lagi, produk seperti keju yang kaya akan fosfat bermanfaat untuk memelihara keseimbangan asam di dalam mulut, sehingga kebersihkan gusi dan gigi dapat terjaga. Ini penting untuk mengurangi risiko perdarahan gusi yang umum ditemukan pada pengidap hemofilia.
Namun, pastikan Anda memilih produk olahan susu yang rendah lemak. Berbagai pilihan yang bisa Anda konsumsi adalah susu rendah lemak, yogurt, hingga cottage cheese.
Lalu, apa saja pantangan makan untuk pasien hemofilia?
Secara umum, penderita hemofilia sebaiknya mengurangi konsumsi makanan yang tinggi akan lemak jenuh dan gula.
Anda masih boleh sesekali mengonsumsi gorengan, minuman bersoda, atau kue, tapi lakukan di dalam batas wajar. Berikut adalah daftar makanan yang sebaiknya mulai Anda kurangi dalam menu harian Anda:
- minuman bersoda atau soft drink
- teh dalam kemasan
- makanan bersantan
- produk olahan susu berlemak tinggi
- permen
- makanan dengan lemak trans, seperti pizza, biskuit, atau pastry)
Selain makanan, hindari pula penggunaan suplemen vitamin E atau minyak ikan untuk penderita hemofilia. Pasalnya, vitamin E dan minyak ikan berisiko menghambat kerja trombosit dalam menggumpalkan darah. Anda sebaiknya konsultasi dulu sebelum memutuskan minum suplemen atau vitamin tertentu.
Tak hanya menjaga asupan makanan, penderita hemofilia juga perlu mempertahankan berat badannya dengan berolahraga. Namun, hati-hati memilih olahraga yang tepat bila Anda hemofilia. Salah-salah, bukannya bugar olahraga yang kurang tepat justru berisiko memperparah perdarahan. Konsultasikanlah dengan dokter mengenai olahraga yang tepat untuk Anda.