Aborsi biasanya akan dilakukan oleh dokter jika kehamilan ibu membahayakan nyawanya. Setelah aborsi, tidak jarang ibu sedih, stres, dan tertekan. Belum lagi kondisi tubuhnya yang masih harus dijaga setelah aborsi.
Maka itu, ada beberapa hal yang harus dan pantang dilakukan setelah aborsi. Apa saja?
Apa yang biasanya terjadi setelah aborsi?
Ada beberapa hal yang biasanya terjadi pasca aborsi, seperti:
- Muncul flek darah selama 3-6 minggu meskipun saat sedang tidak menstruasi. Bercak darah ini berbeda-beda tiap orang, ada yang dalam jumlah sedikit, ada juga yang banyak.
- Beberapa orang mengeluarkan gumpalan darah seperti yang bisa Anda temukan saat menstruasi. Gumpalan ini bentuknya bisa lebih besar dari biasanya.
- Perut terasa kram mirip seperti kram perut saat menstruasi
- Rasa nyeri, bengkak dan tidak nyaman di payudara
- Beberapa hari setelah aborsi merasa kelelahan
Apa yang sebaiknya dihindari setelah aborsi?
Setelah aborsi, wanita kemungkinan akan lebih rentan terhadap infeksi sebab mereka masih memerlukan waktu untuk menutup leher rahim.
Untuk mengurangi risikonya, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari, yakni jangan melakukan seks hingga melakukan penetrasi dan memasukan apapun ke vagina selama 1-2 minggu.
Selain itu, sebaiknya tidak menggunakan kolam renang selama 1-2 minggu setelah aborsi. Mandi juga tidak disarankan selama 48 jam setelah aborsi. Sebab, jika vagina basah, ini bisa meningkatkan risiko infeksi.
Apa yang sebaiknya dilakukan setelah aborsi?
Anda harus banyak istirahat setelah aborsi. Biarkan tubuh Anda benar-benar pulih lalu baru beraktivitas seperti sedia kala. Ini dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya efek samping. Bahkan Anda membutuhkan waktu beberapa minggu untuk istirahat jika melakukan aborsi surgical pada usia kehamilan trimester 3.
[embed-health-tool-due-date]
Bukan hanya istirahat fisik, Anda juga perlu untuk menghindari kegiatan yang membuat stres dan menguras emosi.
Selain itu, yang perlu Anda lakukan:
- Memijat perut dengan lembut untuk membantu mengurangi rasa kram di area perut bawah
- Memijat punggung agar lebih rileks
- Menempelkan panas ke perut atau punggung untuk meredam nyeri. Anda bisa menempelkan botol yang berisi air panas, dan ditempelkan di perut. Jika terlalu panas, gunakan alas seperti serbet.
- Menghabiskan obat dan antibiotik yang diresepkan dokter
- Menggunakan obat pereda nyeri yang bisa dibeli tanpa resep seperti ibuprofen jika rasa sakitnya sangat hebat. Namun, selanjutnya Anda harus segera kembali ke dokter.
- Pantau suhu tubuh setidaknya selama 1 minggu ke depan. Sebab demam bisa menandakan adanya infeksi yang terjadi dalam tubuh.
- Pastikan jadwal konsultasi ke dokter setelah operasi tidak terlewati.
Kapan harus ke dokter?
Selain jadwal pemeriksaan selanjutnya yang diberikan dokter setelah aborsi, jika ada kondisi-kondisi tertentu Anda tak usah menunggu lagi. Segera konsultasikan ke dokter tanpa harus menunggu jadwal pemeriksaan, jika hal ini terjadi:
- Demam
- Perdarahan makin berat, darah yang keluar semakin banyak, dalam 1 jam bahkan bisa membutuhkan 2 pembalut karena darah sangat banyak.
- Rasa nyeri yang sangat kuat di area vagina. Rasanya sakit yang menusuk dan terus menerus
- Rasa nyeri perut yang sudah tak wajar lagi sakitnya
- Keluarnya cairan vagina yang berbau tajam disertai demam
- Nyeri panggul yang parah