Keputusan untuk menggugurkan kandungan atau aborsi tentu bukanlah hal yang mudah, apalagi dengan adanya anggapan bahwa menggugurkan kandungan bisa menjadi penyebab susah hamil.
Lantas, apakah benar aborsi menyebabkan mandul? Apa penyebab susah hamil setelah aborsi dan bagaimana cara mengatasinya? Simak jawabannya dalam uraian berikut ini.
Apakah bisa hamil lagi setelah menggugurkan kandungan?
Menggugurkan kandungan atau aborsi yang dilakukan sesuai prosedur dan dengan bantuan petugas kesehatan tidak akan mengganggu kesuburan wanita. Hal ini berlaku untuk aborsi pembedahan maupun menggunakan obat-obatan.
Laman National Health Services menyebutkan bahwa banyak orang yang bisa langsung hamil tidak lama setelah aborsi.
Itu artinya, jawaban untuk pertanyaan apakah aborsi menyebabkan mandul atau tidak bisa hamil lagi adalah tidak.
Ini lantaran ovulasi atau pelepasan sel telur yang siap dibuahi diperkirakan sudah terjadi selang delapan hari setelah aborsi.
Jika berencana untuk hamil lagi, Anda disarankan untuk melakukan hubungan intim setidaknya 2–3 minggu setelah menggugurkan kandungan.
Sebaliknya, segeralah menggunakan kontrasepsi setelah menggugurkan kandungan apabila Anda memang tidak merencanakan kehamilan.
Meskipun dilakukan sesuai prosedur, penting untuk dicatat bahwa aborsi mungkin menimbulkan beberapa risiko di masa mendatang.
Seseorang dengan riwayat aborsi punya peluang lebih besar mengalami penyakit radang panggul (PID) yang menyebar ke tuba falopi dan ovarium.
Kasusnya memang terbilang langka. Akan tetapi, kondisi inilah yang kemudian bisa meningkatkan risiko susah hamil dan kehamilan ektopik.
Kabar baiknya, sebagian besar infeksi pasca-aborsi dapat ditangani oleh dokter selama belum mencapai tahap peradangan.
Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik sebelum aborsi untuk mengurangi risiko infeksi.
Penyebab susah hamil setelah menggugurkan kandungan
Seperti yang disebutkan di atas, aborsi yang dilakukan sesuai prosedur dan ditangani oleh petugas kesehatan umumnya tidak akan mengurangi peluang kehamilan selama tidak terjadi peradangan.
Jika Anda tidak mengalami peradangan, tetapi sulit hamil setelah aborsi, faktor-faktor inilah yang mungkin menjadi penyebabnya.
- Usia 35 tahun ke atas.
- Gaya hidup buruk, seperti merokok atau minum alkohol.
- Penyakit menular seksual.
- Diabetes.
- Penyakit autoimun, seperti lupus.
- Gangguan hormonal.
- Kualitas sperma pasangan yang buruk.
Meski Anda pernah hamil sebelumnya, faktor-faktor seperti penuaan, kondisi kesehatan secara umum, dan gaya hidup yang kurang sehat bisa menurunkan kesuburan usai menggugurkan kandungan.
Bila usaha Anda memiliki keturunan setelah aborsi tidak juga membuahkan hasil, konsultasikanlah dengan dokter kandungan. Sampaikan secara rinci mengenai prosedur aborsi yang Anda jalani sebelumnya.
Hukum aborsi di Indonesia sejauh ini hanya memperbolehkan pengguguran kandungan pada kehamilan yang mengancam nyawa atau pada korban pemerkosaan.
Sayangnya, stigma di Indonesia masih menganggap aborsi sebagai hal yang tabu sehingga banyak orang enggan melakukannya sesuai prosedur, padahal tindakan medis ini penting bagi beberapa orang.
Tidak sedikit yang akhirnya melakukan aborsi secara ilegal, padahal ini bisa menimbulkan efek samping yang lebih berbahaya, seperti kerusakan rahim, perdarahan, hingga dampak psikologis.
Jika Anda merasa membutuhkan aborsi dan memenuhi ketentuan yang berlaku, jangan ragu untuk mendatangi rumah sakit terdekat. Sampaikan tentang situasi Anda apa adanya.
Cara mengatasi susah hamil setelah menggugurkan kandungan
Karena faktor penyebab susah hamil setelah menggugurkan kandungan bisa beragam, Anda perlu berkonsultasi ke dokter apabila kesulitan untuk hamil.
Sembari melakukan konsultasi, berikut adalah beberapa upaya yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan peluang kehamilan.
- Lakukan hubungan intim saat masa subur.
- Berhubungan intim secara rutin setiap hari atau setidaknya 2–3 hari sekali.
- Tingkatkan asupan makanan yang tinggi asam folat.
- Jalani pola hidup sehat, seperti makan makanan bergizi seimbang dan istirahat yang cukup.
- Jaga berat badan tetap ideal.
Bagi sebagian orang, hamil lagi setelah menggugurkan kandungan bukanlah hal yang mudah. Suami pun perlu berperan aktif dalam mendampingi istri selama prosesnya.
Kesimpulan
- Secara umum, seseorang yang punya riwayat menggugurkan kandungan tetap bisa hamil.
- Peluang kehamilan mungkin menurun jika Anda mengalami radang panggul pascatindakan.
- Untuk meminimalkan risiko tersebut, aborsi harus dilakukan dengan pengawasan dokter yang berwenang.
- Pasalnya, aborsi ilegal bisa meningkatkan risiko untuk sulit hamil di kemudian hari dan berbagai permasalahan reproduksi lainnya.
[embed-health-tool-due-date]