backup og meta

Aglutinasi Sperma

Aglutinasi Sperma

Pernahkah Anda mendapati tekstur sperma yang menggumpal? Dalam istilah medis, kondisi ini disebut aglutinasi sperma. Kondisi sperma ini perlu ditangani karena dapat mengganggu kesuburan pria dan menjadi penyebab susah hamil.

Apa itu aglutinasi sperma?

Aglutinasi sperma adalah kondisi yang terjadi ketika sperma menempel antara satu sama lain. Kondisi tersebut membuat cairan semen atau air mani tampak menggumpal.

Saat sel sperma menggumpal, mereka tidak akan berenang sebagaimana mestinya. Akibatnya, sperma tidak dapat membuahi sel telur sehingga proses kehamilan pun tidak terjadi.

Sperma yang tidak bisa membuah sel telur tentunya berpengaruh terhadap kesuburan. Kondisi tersebut akan membuat pasangan menjadi susah hamil.

Tanda dan gejala aglutinasi sperma

Gejala utama aglutinasi sperma adalah penggumpalan pada sperma. Kondisi ini akan tampak melalui pemeriksaan di laboratorium.

Berikut ini adalah klasifikasi aglutinasi berdasarkan tingkat keparahannya.

  • Level 1 (isolated): kurang dari 10% sel sperma menggumpal.
  • Level 2 (moderate): 10 hingga 50% sel sperma menggumpal.
  • Level 3 (strong): lebih dari 50% sel sperma menggumpal.
  • Level 4 (complete): 100% sel sperma menggumpal.

Kapan harus ke dokter?

Anda disarankan untuk segera memeriksakan diri dengan dokter bila:
  • air mani sangat kental meski sering dikeluarkan,
  • mengalami nyeri saat ejakulasi atau buang air kecil, serta
  • pasangan Anda tidak kunjung hamil meski sering berhubungan tanpa kondom.

Penyebab aglutinasi sperma

sperma berwarna kuning

Penyebab umum aglutinasi sperma yakni adanya antibodi antisperma. Kehadiran antibodi yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh tersebut membuat sperma menempel satu sama lain. 

Selain itu, beberapa faktor di bawah ini juga dapat menyebabkan penggumpalan sperma.

1. Ketidakseimbangan hormon

Ketidakseimbangan hormon dapat membuat bentuk sperma menjadi tidak beraturan. Kondisi ini bisa menyebabkan penggumpalan dan membuat air mani menjadi lebih kental.

Pria yang mengalami ketidakseimbangan hormon juga dapat merasakan gejala lain, seperti:

  • berkurangnya libido atau gairah seksual, 
  • kesulitan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi, 
  • rambut rontok, serta 
  • tubuh terasa lelah dan mudah capek.

2. Infeksi bakteri

Aglutinasi sperma bisa menjadi tanda infeksi pada saluran kemih dan reproduksi. Infeksi bakteri membuat sel darah putih menyerang sel sperma sehingga membuatnya saling menempel.

Studi dalam jurnal BMC Molecular and Cell Biology (2021) menjelaskan bahwa infeksi bakteri E. coli dan Staphylococcus paling sering menyebabkan aglutinasi sperma.

Gejala lain yang menandakan infeksi pada saluran kemih dan reproduksi meliputi:

  • kesulitan buang air kecil, 
  • rasa nyeri atau terbakar saat buang air kecil, 
  • urine bercampur darah, serta 
  • testis bengkak.

3. Masalah pada kelenjar prostat atau vesikula seminalis

Vesikula seminalis merupakan kelenjar yang menghasilkan air mani. Apabila vesikula seminalis terganggu, kelenjar prostat akan lebih banyak mengeluarkan cairan.

Produksi cairan prostat yang berlebihan dapat menyebabkan aglutinasi sperma dan membuat air mani menjadi lebih kental.

Beberapa gejala lain yang mungkin menyertai masalah ini adalah nyeri saat ejakulasi, nyeri saat buang air kecil, serta sering buang air kecil.

Untuk mencari tahu penyebabnya, konsultasikan dengan dokter. Dengan begitu, dokter dapat memberikan penanganan yang sesuai.

Diagnosis aglutinasi sperma

diagnosis aglutinasi sperma

Diagnosis kondisi ini dilakukan di laboratorium. Nantinya, tingkat penggumpalan sperma akan dianalisis menggunakan mikroskop.

Hasil analisis tersebut menentukan seberapa parah tingkat penggumpalan sperma berdasarkan parameter yang telah disebutkan sebelumnya. 

Berikut ini adalah dua kemungkinan hasil dari analisis tersebut.

  • Aglutinasi sperma positif: sampel sperma yang diamati saling menempel dan membentuk kelompok.
  • Aglutinasi sperma negatif: sampel sperma yang diamati tidak saling menempel.

Jika hasil positif, dokter akan mencari tahu apa yang menjadi penyebab kelainan sperma yang Anda alami. Langkah ini penting untuk menentukan penanganan selanjutnya.

Pengobatan aglutinasi sperma

Pengobatan penggumpalan sperma harus disesuaikan dengan penyebabnya. Contohnya, bila aglutinasi disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik.

Pada beberapa kasus, dokter mungkin juga meresepkan suplemen vitamin C dan vitamin E untuk mengurangi penggumpalan.

Berkonsultasilah dengan dokter agar Anda memperoleh penanganan yang tepat. Dengan begitu, pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.

Kesimpulan

  • Aglutinasi sperma adalah kondisi saat sel sperma saling menempel satu sama lain.
  • Kondisi yang membuat air mani tampak menggumpal ini dapat disebabkan oleh antibodi antisperma, ketidakseimbangan hormon, dan infeksi bakteri.
  • Penggumpalan bisa mengganggu kemampuan sel sperma untuk berenang dengan normal. Kondisi ini membuat sperma tidak bisa membuahi sel telur sehingga kehamilan tidak terjadi.
  • Segera kunjungi dokter bila air mani Anda kental disertai nyeri saat ejakulasi serta pasangan Anda tidak kunjung hamil meski sudah rutin berhubungan tanpa kondom.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Is it normal if my boyfriend’s semen is chunky? (2016). Go Ask Alice! – Columbia Health. Retrieved February 5, 2025, from https://goaskalice.columbia.edu/answered-questions/it-normal-if-my-boyfriends-semen-chunky

Healthy sperm: Improving your fertility. (2022). Mayo Clinic. Retrieved February 5, 2025, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/fertility/art-20047584

Male infertility. (2022). Mayo Clinic. Retrieved February 5, 2025, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-infertility/symptoms-causes/syc-20374773

Mostafa, T., & Palani, A. (2024). Sperm agglutination. Human Semen Analysis. Retrieved February 5, 2025, from https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-031-55337-0_8

Eini, F., Kutenaei, M. A., Zareei, F., Dastjerdi, Z. S., Shirzeyli, M. H., & Salehi, E. (2021). Effect of bacterial infection on sperm quality and DNA fragmentation in subfertile men with Leukocytospermia. BMC Molecular and Cell Biology, 22(1). https://doi.org/10.1186/s12860-021-00380-8

Berger, G. K., Smith-Harrison, L. I., & Sandlow, J. I. (2019). Sperm agglutination: Prevalence and contributory factors. Andrologia, 51(5), e13254. https://doi.org/10.1111/and.13254

Versi Terbaru

13/02/2025

Ditulis oleh Bayu Galih Permana

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Berapa Lama Masa Hidup Sperma di Luar Tubuh setelah Ejakulasi?

Sperma Berwarna Kuning, Apakah Masih Normal dan Subur?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan