backup og meta

Yuk, Biasakan Naik Tangga! Ini 5 Manfaatnya Bagi Kesehatan

Yuk, Biasakan Naik Tangga! Ini 5 Manfaatnya Bagi Kesehatan

Banyak orang yang lebih memilih naik eskalator ketimbang tangga. Memang sih, naik eskalator atau lift lebih praktis, menghemat waktu, tentu juga tidak menguras tenaga banyak. Namun dibalik itu semua, naik tangga justru memberikan segudang manfaat yang sayang untuk Anda lewatkan. Memangnya, apa saja manfaat naik tangga untuk kesehatan? Yuk, cari tahu lewat ulasan berikut ini!

Berbagai manfaat naik tangga untuk kesehatan

Tahukah Anda bahwa kini sudah banyak fasilitas umum yang menyediakan akses tangga, walaupun sudah ada eskalator atau lift? Hal ini tentu dibuat bukan tanpa sebab. Ini karena banyak orang yang sudah menyadari dan merasakan manfaat naik tangga bagi kesehatan.

Para ahli asal McMaster University turut mendukung hal tersebut. Mereka mengungkapkan kepada Men’s Health bahwa naik tangga bisa menjadi pilihan olahraga yang cocok untuk Anda yang tak punya banyak waktu untuk pergi ke tempat gym.

Nah, berikut ini adalah sejumlah manfaat naik tangga yang sayang untuk Anda lewatkan.

1. Membakar kalori

cara membakar kalori

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan naik tangga dapat membakar lebih banyak kalori per menit daripada jogging. Para ahli mencatat aktivitas naik tangga dapat menghabiskan 8 sampai 9 kali lebih banyak kalori daripada saat duduk dan 7 kali lebih banyak kalori daripada naik lift.

Anda mungkin berpikir kalau manfaat naik tangga hanya didapatkan saat Anda mendakinya. Jadi, saat Anda turun, tubuh tidak akan membakar kalori sama sekali. Namun nyatanya, anggapan ini salah.

Setiap satu langkah naik maupun turun sama-sama dapat membakar kalori. Hanya saja, kalori yang terbakar akan lebih banyak dan cepat saat Anda naik daripada saat turun. Ini karena tekanan yang diberikan oleh tubuh saat mendaki tentu akan lebih besar daripada saat menuruni tangga.

Setiap 10 langkah naik  akan membakar 1 kalori, begitu pula saat Anda menuruni tangga. Bedanya, setiap kali Anda berhasil menuruni satu anak tangga, maka Anda akan membakar 0,05 kalori dalam tubuh. Jadi, setiap menuruni 20 buah anak tangga akan membakar 1 kalori dalam tubuh.

Bagi Anda yang mengalami masalah kelebihan berat badan atau obesitas, Anda tentu kesulitan untuk menemukan jenis olahraga yang cocok untuk Anda. Nah, cobalah untuk membiasakan diri naik tangga untuk membantu menurunkan berat badan Anda. Semakin banyak Anda naik-turun tangga, semakin banyak pula kalori yang ikut terbakar dalam tubuh. Alhasil, semakin banyak pula berat badan yang bisa diturunkan.

2. Menurunkan risiko stroke

stroke ringan

Salah satu manfaat naik tangga yang tak kalah menakjubkan adalah menurunkan risiko stroke. Hal ini dibuktikan oleh para ahli dari Harvard Alumni Health Study yang telah meneliti lebih dari 11.000 pria.

Hasilnya, sebanyak 29 persen pria mengalami penurunan risiko stroke jangka panjang setelah membiasakan diri untuk naik tangga 3 sampai 5 kali seminggu. Apakah Anda ingin membuktikannya juga?

3. Menyehatkan jantung

penyakit jantung di usia muda

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa kebiasaan naik tangga bermanfaat untuk kesehatan jantung. Pasalnya, naik tangga dapat meningkatkan kesehatan organ jantung dan paru-paru, sehingga melancarkan aliran darah yang membawa oksigen ke jantung. Alhasil, jantung Anda akan semakin sehat dan terhindar dari risiko penyakit jantung.

Kebugaran kardiorespirasi ternyata dapat memengaruhi usia harapan hidup seseorang. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Circulation tahun 2015 mengungkapkan bahwa kebiasaan naik tangga dapat menurunkan risiko kematian sebesar 38 persen. Bila ditambahkan dengan olahraga aerobik, hal ini dapat memperpanjang umur Anda hingga tiga tahun. Menakjubkan, bukan?

4. Menguatkan otot

olahraga pakai tangga

Saat Anda naik tangga, sistem tulang dan otot di seluruh tubuh ikut bergerak aktif. Mulai dari otot kaki, otot lengan, hingga otot punggung. Semakin banyak pergerakan tulang dan otot, maka ini akan bermanfaat untuk menurunkan risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis.

Pada saat yang bersamaan, sistem metabolisme tubuh akan meningkat sehingga kalori yang terbakar akan semakin banyak. Ini akan membuat berat badan Anda ikut berkurang secara perlahan seiring dengan pembakaran kalori saat naik tangga.

Selain itu, manfaat naik tangga juga dapat dirasakan oleh pengidap diabetes. Pasalnya, pergerakan otot skeletal bermanfaat untuk mengendalikan gula darah menjadi lebih stabil. Dengan demikian, gula darah tidak akan cepat naik dan membuat para diabetesi menjadi lebih sehat.

5. Melawan kemalasan

melawan rasa malas

Memasuki zaman serba praktis membuat orang-orang menjadi malas gerak. Itulah mengapa kini semakin banyak orang dewasa, bahkan anak-anak, yang mudah terkena obesitas karena minimnya aktivitas fisik.

Maka itu, kebiasaan naik tangga adalah cara mudah yang dapat mengeluarkan Anda dari kebiasaan buruk tersebut. Mulai sekarang, cobalah untuk memilih naik tangga daripada lift saat berada di kantor atau pusat perbelanjaan. Dengan rutin naik tangga, Anda bisa hidup lebih sehat tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam dengan pergi ke gym, bukan?

[embed-health-tool-bmr]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

6 Reasons to Take the Stairs. https://www.verywell.com/reasons-to-take-the-stairs-2509609. Accessed 8/5/2018.

What Are the Health Benefits of Climbing Stairs? https://www.livestrong.com/article/406328-what-are-the-health-benefits-of-climbing-stairs/. Accessed 8/5/2018.

Your Staircase Can Help You Live Longer. https://www.menshealth.com/health/a19539509/health-benefits-stair-climbing/. Accessed 8/5/2018.

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Adelia Marista Safitri

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

5 Perbedaan antara Olahraga Kardio dan Resistance Training

8 Knee Support Terbaik untuk Meredakan Nyeri


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan