Pasalnya, hal ini bisa meningkatkan risiko otot tertarik ataupun cedera, karena melakukan gerakan perenggangan yang terlalu kuat bisa merusak jaringan lunak yang terdapat di sekitar sendi, seperti ligamen dan tendon (sekumpulan jaringan lunak yang menghubungkan jaringan otot dengan tulang).
Pada akhirnya, kondisi ini bisa menimbulkan risiko tendonitis, yang seiring berjalannya waktu bisa mengakibatkan berkurangnya kelenturan gerakan otot-otot tubuh.

Jadi lebih baik pilih peregangan statis atau peregangan balistik?
Kedua jenis peregangan ini sama-sama bermanfaat, asal dilakukan sesuai dengan kondisi tubuh. Meskipun menurut penelitian dari British Journal of Sports Medicine, bahwa peregangan balistik dipercaya memberikan hasil yang lebih baik daripada peregangan statis jika Anda ingin meningkatkan kelenturan otot di bagian paha.
Namun yang harus Anda pertimbangan adalah peregangan balistik tidak selalu aman untuk dilakukan bagi pemula, karena bisa menyebabkan cedera jika tidak dilakukan dengan benar karena mengharuskan gerakan yang cepat. Itu sebabnya peregangan ini lebih dianjurkan untuk dilakukan oleh atlet ataupun mereka yang telah terbiasa dengan olahraga intensitas tinggi.
Jika Anda masih termasuk pemula dalam olahraga, maupun belum terbiasa melakukan olahraga dengan intensitas yang tinggi, sebaiknya pilihlah peregangan jenis ini. Pasalnya, peregangan statis memang lebih aman bagi semua orang, bahkan orang tua sekali pun. Gerakannya yang tidak rumit dan mudah, membuat peregangan statis cocok bagi semua kalangan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar