backup og meta

3 Ciri-Ciri Kanker Kandung Kemih, Baik pada Pria Maupun Wanita

3 Ciri-Ciri Kanker Kandung Kemih, Baik pada Pria Maupun Wanita

Penyakit kanker bisa menyerang bagian mana pun pada tubuh Anda, termasuk kandung kemih. Nah, adanya sel kanker pada kandung kemih bisa menimbulkan berbagai gejala. Lantas, apa saja ciri-ciri kanker kandung kemih? Yuk, lihat ulasan lengkapnya berikut ini agar Anda menjadi lebih waspada terhdapa penyakit ini!

Ciri-ciri kanker kandung kemih

komplikasi diabetes insipidus adalah

Kandung kemih termasuk ke dalam sistem perkemihan (urinaria) yang fungsinya menyaring darah dan urine adalah produk limbah tubuh. Selain kandung kemih, ada juga ginjal, ureter, dan uretra yang melengkapi sistem ini.

Jika Anda perhatikan, organ ini berbentuk segitiga yang terletak pada perut bagian bawah. Dinding kendung kemih bisa mengendur dan mengembang untuk menyimpan urine, dan berkontraksi ketika jumlah urin sudah memenuhi.

Kontraksi kandung kemih akan mengirimkan sinyal sekitar saraf dan otak. Itulah sebabnya, Anda akan merasakan sensasi  atau desakan untuk buang air kecil. Pada orang dewasa yang sehat, kandung kemih bisa menyimpan hingga 2 cangkir urine selama dua hingga lima jam.

Proses penyimpanan atau pengeluaran urine bisa saja bermasalah karena terbentuknya kanker. Berikut ini adalah ciri-ciri yang umumnya terjadi pada orang yang mengalami kanker kandung kemih.

1. Adanya darah pada urine

Dalam kebanyakan kasus, adanya darah pada urine atau Anda kenal juga dengan sebutan hematuria adalah gejala awal kanker kandung kemih. Adanya darah juga bisa mengubah warna urine, menjadi oranye, merah muda, atau merah tua.

Terkadang warna urine bisa saja normal, tetapi akan ada gumpalan darah kecil-kecil terpisah yang terlihat pada tes urine (urinalisis). Gejala ini bisa terjadi sesekali dalam sehari, dan tidak muncul esok hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Namun, kebanyakan kasus menunjukkan bahwa ciri-ciri kanker kandung kemih ini bisa muncul kembali sewaktu-waktu.

Pada stadium awal kanker kandung kemih, frekuensi hematuria sangatlah jarang atau jumlah darahnya sedikit dan tidak diikuti oleh rasa nyeri maupun gejala lainnya.

Meski begitu, terjadinya hematuria tidak selalu mengarah pada kanker kandung kemih saja. Bisa saja ini merupakan pertanda infeksi saluran kemih, tumor jinak yang tidak bersifat kanker, batu ginjal atau batu pada kandung kemih.

2. Kebiasaan buang air kecil menjadi berubah

Ciri-ciri kanker kandung kemih yang perlu Anda waspadai adalah kebiasaan buang air kecil yang berubah. Pada gejala ini, sebagian besar pengidap kanker akan mengalami berbagai perubahan sebagai berikut.

  • Buang air kecil lebih sering dari biasanya.
  • Munculnya rasa nyeri dan sensasi panas terbakar saat buang air kecil.
  • Desakan buang air menjadi lebih sering, padahal kandung kemih belum penuh atau urine yang keluar sangat sedikit (anyang-anyangan).
  • Kebiasaan buang air kecil menjadi lebih parah ketika pada malam hari.

Selain kanker, ternyata gejala di atas juga bisa terjadi akibat masalah kesehatan lain, misalnya infeksi saluran kemih atau pembesaran prostat.

3. Sulit buang air kecil, nyeri punggung dan ciri-ciri lain

Kanker pada kandung kemih yang telah membesar atau menyebar ke jaringan maupun organ sehat di sekitarnya, terkadang bisa menimbulkan gejala lain, seperti dilansir dari American Cancer Society.

  • Anda tidak bisa buang air kecil sama sekali, karena adanya tumor yang mengganggu jalur urin untuk keluar dari kandung kemih.
  • Nyeri punggung bawah di satu sisi.
  • Nafsu makan memburuk dan berat badan menurun.
  • Tulang terasa nyeri dan kadang menimbulkan pembengkakan pada kaki.
  • Tubuh cepat lelah dan terasa lemah.

Gejala kanker kandung kemih pada wanita

Artikel Kesehatan Seputar Penyakit Kandung Kemih

Sebenarnya, ciri-ciri kanker kandung kemih pada pria dan wanita tidak sepenuhnya berbeda. Akan tetapi, pada kebanyakan kasus, wanita mendapatkan perawatan yang lebih lambat ketimbang pria.

Alasannya, karena gejala hematuria sering kali disalahartikan sebagai kondisi sebelum menopause, infeksi kandung kemih, atau sistitis ringan (peradangan pada kandung kemih). Akibatnya, pengobatan tidak sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.

Hematuria menjadi gejala awal dari kanker kandung kemih, sehingga tidak boleh wanita sepelekan kemunculannya. Jika Anda, ibu, atau saudara perempuan Anda mengalami hematuria, segera periksa ke dokter. Apalagi, jika Anda adalah seorang perokok.

Memorial Sloan Kettering Cancer Center menyebutkan bahwa kebiasaan merokok adalah faktor risiko utama dari kanker kandung kemih. Beberapa studi menunjukkan bahwa wanita memetabolisme karsinogen dari rokok dengan cara yang berbeda dari pria. Hal ini menyebabkan risiko kanker kandung kemih pada wanita perokok sekitar 30 hingga 50% lebih besar ketimbang pria perokok.

Lebih cepat kanker terdeteksi, lebih cepat pengobatan akan Anda dapatkan. Dengan begini, pengobatan yang Anda jalani akan lebih mudah prosedurnya dan tentu kualitas hidup juga jadi lebih baik.

 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Anatomy of the urinary system. (n.d.). Retrieved June 02, 2021, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/anatomy-of-the-urinary-system.

Bladder cancer signs and symptoms. (n.d.). Retrieved June 02, 2021, from https://www.cancer.org/cancer/bladder-cancer/detection-diagnosis-staging/signs-and-symptoms.html.

Christina Pernambuco-Holsten Thursday, J. (2019, June 06). What every woman should know about bladder cancer. Retrieved June 02, 2021, from https://www.mskcc.org/news/what-every-woman-should-know-about-bladder.

 

Versi Terbaru

29/06/2021

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Panduan Nutrisi yang Mesti Dipenuhi Sebelum dan Setelah Pengobatan Kanker

Mengenal Apa Itu Karsinogen (Senyawa Penyebab Kanker) dan Cara Menghindarinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 29/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan