Penyakit cacar api atau herpes zoster menjadi salah satu penyakit yang lebih berisiko dialami oleh kelompok usia lanjut, yang juga turut memicu beragam komplikasi lainnya.1
Lantas, seseorang bisa terkena cacar api karena apa? Apakah ini juga berkaitan dengan penyakit cacar air? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Bisakah Kena Cacar Api Setelah Cacar Air?
Perlu Anda pahami terlebih dulu bahwa cacar api adalah penyakit kulit yang diakibatkan oleh infeksi virus herpes varicella-zoster.1 Virus ini juga menjadi penyebab cacar air.1
Seseorang yang pernah terkena cacar air dapat terserang cacar api akibat adanya reaktivasi virus yang masih ada di dalam sel-sel saraf tubuh setelah serangan cacar air.1
Risiko reaktivasi virus yang menyebabkan munculnya cacar api ini pun semakin tinggi pada orang yang berusia 50 tahun atau lebih.2 Pasalnya, risiko terkena herpes zoster meningkat seiring bertambahnya usia.2
Selain itu, orang yang memiliki kondisi medis tertentu yang membuat sistem kekebalan tubuhnya tidak berfungsi dengan baik, berisiko lebih besar terkena cacar api,2 seperti:
-
- Kanker,
- Infeksi human immunodeficiency virus (HIV),
- Orang yang menerima obat steroid,
- Diabetes3
Perlu menjadi catatan juga bahwa penyakit cacar api ini bisa menyerang dan bertahan selama berbulan-bulan.1
Oleh karena itu, bagi Anda yang sudah pernah terkena penyakit cacar air sewaktu kecil, virus varisela zoster tetap berada di dalam tubuh, sehingga Anda berisiko mengalami reaktivasi bertahun-tahun kemudian.2
Reaktivasi adalah tahapan ketika virus yang sudah ‘tidur’, bisa aktif kembali, kemudian berisiko mengalami cacar api di saat dewasa bahkan lansia nanti.
Apakah orang yang belum pernah terkena cacar air berisiko terkena cacar api?
Sudah dijelaskan sebelumnya, cacar api dapat dialami oleh seseorang yang pernah terkena cacar air karena adanya reaktivasi virus varicella-zoster yang masih ada di dalam sel-sel saraf tubuh.1
Lantas, bagaimana dengan seseorang yang belum pernah terkena cacar air? Penularan virus varicella-zoster pada orang yang belum pernah terinfeksi, akan menyebabkan cacar air.1
Sebab, penyakit cacar api hanya bisa muncul pada orang yang sebelumnya pernah terinfeksi cacar air.2
Dengan demikian, seseorang tidak akan bisa terkena cacar api jika sebelumnya tidak pernah terkena cacar air.1
Bagaimana pencegahan terhadap penyakit cacar api?
CDC (Center for Disease Control and Prevention) menyatakan bahwa 10% hingga 18% penderita cacar api dapat mengalami komplikasi serius, seperti nyeri saraf jangka panjang.4
Selain itu, cacar api pada wajah juga dapat memengaruhi mata dan menyebabkan kehilangan penglihatan, serta ruam cacar api dapat terinfeksi bakteri.4
Bahkan, pada kasus yang sangat jarang, cacar api juga dapat menyebabkan infeksi paru-paru, masalah pendengaran, peradangan otak, dan kematian.4
Anda bisa melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap penyakit cacar api (herpes zoster) untuk mengurangi risiko terjadinya cacar api dan mencegah komplikasi.4
Beberapa cara mencegahnya yaitu dengan menjaga jarak dengan pasien cacar api, menjaga imunitas tubuh, mengurangi stress, dan melakukan vaksinasi.2,6
Salah satu langkah yang penting adalah berkonsultasi dengan dokter, terutama jika Anda pernah mengalami cacar air dan memiliki risiko lebih tinggi, seperti berusia lanjut, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.¹