backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Ditinggal Mantan Menikah? Hadapi dengan 3 Cara Ini

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 28/06/2021

    Ditinggal Mantan Menikah? Hadapi dengan 3 Cara Ini

    Putus cinta saja bikin sedih, apalagi sampai ditinggal nikah oleh mantan yang masih Anda sayangi. Jika kisah asmara yang putus masih ada kemungkinan untuk kembali, lain halnya dengan ditinggal nikah. Saat ditinggal nikah tandanya Anda harus mengubur dalam-dalam keinginan untuk bisa kembali bersama. Sedih boleh-boleh saja, tetapi Anda tetap harus melanjutkan hidup dengan mengendalikan emosi negatif yang saat ini meluap.

    Cara mengendalikan emosi saat ditinggal nikah oleh mantan

    Jangan terus berlarut dalam kesedihan. Yuk, benahi diri dengan mengendalikan emosi Anda melalui cara-cara berikut ini.

    1. Tenangkan diri dulu

    teknik meditasi

    Salah satu cara ampuh untuk menenangkan diri adalah dengan bermeditasi. Psikolog asal Chicago, Robbie Maller Hartman, Ph.D., menjelaskan bahwa melakukan meditasi setiap hari bisa membantu mengubah jalur saraf otak yang membuat Anda lebih tahan terhadap tekanan.

    Caranya sangat mudah, Anda hanya perlu duduk tegak dengan posisi kaki bersila. Letakkan kedua tangan di atas paha atau satu tangan di atas perut untuk membantu menyelaraskan helaan napas.

    Kemudian tutup mata dan fokuskan perhatian Anda pada kata-kata positif yang Anda sugestikan pada diri. Kalimat positif yang bisa Anda ucapkan pada diri seperti “Saya kuat, saya tidak sendirian, saya juga bisa bahagia.”

    Selain itu, cara sederhana lainnya yang bisa dilakukan ialah menarik napas dalam-dalam selama 5 menit. Menarik napas dalam-dalam bisa membantu menenangkan Anda dengan memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah.

    Mirip seperti meditasi, Anda bisa melakukannya sembari duduk tegak dengan mata tertutup. Perlahan, hirup udara melalui hidung dan embuskan melalui mulut.

    2. Belajar untuk lebih banyak bersyukur

    agar hidup bahagia

    Coba ingat-ingat, apa yang membuat Anda dan pasangan mengakhiri hubungan? Apa pun alasannya, berarti ada hal yang tidak lagi bisa dijalani secara bersama-sama, bukan? Entah karena perbedaan prinsip, sifat buruk yang tak lagi bisa ditolerir, dan sederet alasan kuat lainnya yang membuat Anda berdua memutuskan untuk berpisah.

    Nah, ketika mantan menikah sementara Anda masih sendiri, jangan berlarut dalam kesedihan. Sedih atau kesal pasti ada, tetapi Anda perlu mengendalikannya agar perasaan ini tak menguasai Anda.

    Justru Anda harus belajar untuk bersyukur. Bersyukur karena tandanya Anda tak lagi perlu memikirkan ia yang tak pernah memikirkan Anda. Bersyukur karena mantan akhirnya mendapatkan pasangan yang bisa membahagiakannya. Anda juga perlu bersyukur karena bisa jadi mantan adalah orang yang kurang tepat untuk mendampingi Anda kelak.

    Meski awalnya sulit, cobalah untuk melihat berbagai sisi positif dari kesedihan yang sedang Anda alami. Seperti yang dikatakan Sonja Lyubomirsky, Ph.D., psikolog dari University of California Riverside di Amerika Serikat, bersyukur membantu meningkatkan energi, mengikis rasa sakit, dan melepaskan kesedihan.

    3. Curhat kepada orang terdekat

    mendukung teman setelah keguguran

    Jika Anda merasa tak kuat untuk menyimpannya sendiri, saatnya Anda curhat pada sahabat atau orangtua. Anda bisa berbagi kesedihan pada orang yang dipercayai. Percayalah, dengan bercerita pada orang terdekat, beban yang ada di dada sedikit demi sedikit akan terangkat hingga akhirnya hilang.

    Keberadaan orang terdekat yang selalu siap mendengarkan cerita akan membantu menguatkan Anda untuk menjalani hari ke depan. Dengan bercerita, Anda tahu bahwa Anda tak sendirian dan masih banyak orang yang menyayangi Anda.

    Anda boleh menangis, boleh juga kecewa, tetapi jangan berlebihan. Ingat, penting untuk membahagiakan diri sendiri dengan meninggalkan semua kenangan masa lalu dan mulai maju merancang masa depan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 28/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan