backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Menghadapi Pertanyaan "Kapan Hamil?" Bersama Pasangan

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 02/01/2020

    Menghadapi Pertanyaan "Kapan Hamil?" Bersama Pasangan

    Menjadi pasangan yang baru menikah tentu sering menjadi pusat perhatian.  Namun, perhatian dari orang lain terkadang menjadi sangat berlebihan, bahkan kadang sampai mencampuri urusan rumah tangga Anda. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah tentang rencana hamil. Sayangnya, tidak semua orang nyaman dengan pertanyaan tersebut. Lantas, bagaimana cara tepat  menghadapi pertanyaan “kapan hamil’?

    5 cara menghadapi pertanyaan “kapan hamil?’

    Pertanyaan kapan hamil bisa muncul dari berbagai pihak: keluarga, teman dekat, hingga orang yang baru ditemui. Padahal, Anda dan pasangan mungkin telah memiliki rencana sendiri terhadap kondisi tersebut.

    Lalu, apa yang harus dilakukan jika Anda dan pasangan mendapati pertanyaan tersebut?

    1. Hadapi sesuai dengan siapa yang menanyakannya

    Cara tepat untuk menghadapi pertanyaan “kapan hamil?’ biasanya bergantung pada siapa yang menanyakannya. Jika pertanyaan tersebut datang dari orang yang tidak terlalu dekat, cobalah untuk mengabaikannya.

    Misalnya, hindari menjalin percakapan dengan orang yang memiliki potensi untuk bertanya atau mengomentari hidup Anda sekalipun Anda baru kenal dengannya kurang dari lima menit.

    Sibukkan diri Anda dengan membaca buku atau bermain ponsel untuk menghindari percakapan yang tidak diinginkan.

    Jika pertanyaan “kapan hamil?’ datang dari keluarga, mertua, bahkan orangtua, cobalah untuk menghadapi dengan lebih sabar.

    Pasalnya, sebagai orangtua dari Anda dan pasangan, mertua atau orangtua kandung Anda juga memiliki kebutuhan, atau kekhawatiran, hingga perasaan yang erat kaitannya dengan Anda dan pasangan.

    Lagi pula, Anda mungkin tidak punya kuasa untuk mengontrol bagaimana cara orang lain melontarkan pertanyaan.

    Meski begitu, Anda dan pasangan bisa mengatur jawaban seperti apa yang ingin Anda berikan kepada orang yang menanyakan pertanyaan tersebut.

    2. Anda tidak memiliki kewajiban untuk menjawab

    Ikuti kata hati Anda saat menghadapi pertanyaan “kapan hamil?’ dari orang lain. Anda tidak perlu merasa bahwa orang lain berhak tahu tentang diri dan pilihan pribadi Anda dan pasangan. Mungkin orang lain juga tidak selalu memiliki niatan buruk dengan melemparkan pertanyaan tersebut.

    Akan tetapi, apa pun tujuan orang lain melemparkan pertanyaan tersebut, Anda tidak memiliki kewajiban untuk memberikan jawaban.

    Jika Anda sepakat dengan pasangan untuk belum memiliki anak, mungkin pertanyaan ini tidak akan terlalu membebani.

    Namun, jika Anda sendiri dan pasangan tengah mendambakan dan telah berusaha cukup lama, pertanyaan semacam ini bisa saja menyakitkan.

    Jika Anda merasa tidak enak hati menghadapi pertanyaan “kapan hamil?’ dari orang lain, cobalah untuk menjawab sekenanya. Mereka yang bertanya terkadang tidak benar-benar mau mengetahui jawaban sebenarnya.

    3. Cari celah untuk mengubah topik pembicaraan

    Terkadang, pertanyaan mengenai urusan pribadi tidak bisa dihindari. Namun, jika Anda tidak mau terus-menerus merasa tertekan dengan situasi tersebut, cobalah untuk lebih berani menghadapi pertanyaan “kapan hamil?’ atau pertanyaan pribadi lainnya.

    Misalnya, jika ada yang menanyakan pertanyaan tersebut, jawablah dengan singkat dan jujur, misalnya dengan ucapan, “Aku sedang tidak ingin membahasnya. Lebih baik kita membahas yang lain saja. ‘

    Mungkin orang lain akan terkejut dengan respon Anda. Bahkan, mungkin Anda dianggap berlebihan dan terlalu penuh rahasia.

    Namun, orang lain pun perlu diingatkan bahwa di setiap hubungan tetap ada batasan yang harus dihargai. Salah satunya adalah tidak menanyakan pertanyaan yang terlalu sensitif dan mungkin menyakiti hati orang yang mendapatkan pertanyaan tersebut.

    Jika Anda merasa cara sebelumnya terlalu “berani’, Anda juga bisa melakukannya secara hati-hati agar tidak ketahuan. Misalnya, ajak orang lain untuk bergabung dalam percakapan. Lalu, perlahan, tarik diri Anda keluar dari percakapan tersebut.

    Dengan begitu, bisa saja orang yang bertanya lupa bahwa Anda tidak benar-benar menjawab pertanyaan darinya.

    4. Hindari kegiatan yang mungkin akan dihadiri banyak orang

    Terkadang, menghindar adalah cara terbaik untuk menghadapi pertanyaan pribadi seperti “kapan hamil?’ dan lain sebagainya. Jika Anda dan pasangan benar-benar tidak berhasil menghadapi pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan berbagai cara, cobalah untuk menghindar.

    Tidak perlu terlalu ekstrem, Anda bisa saja datang ke acara tersebut sedikit terlambat saat orang lain sudah sibuk mengobrol dengan satu sama lain.

    Setelah itu, sebelum orang lain sempat mencurahkan perhatiannya kepada diri Anda, Anda dan pasangan bisa pergi lebih awal, sebelum acara benar-benar selesai.

    Dengan begitu, semakin sedikit orang yang bisa Anda temui dan semakin kecil kesempatan orang lain untuk mencampuri ranah pribadi Anda. Jika perlu, beri tahu kepada orang-orang terdekat yang mungkin menanyakan pertanyaan tersebut bahwa Anda dan pasangan merasa tidak nyaman.

    Jika orang terdekat Anda tahu bagaimana cara menghargai orang lain, tentu mereka akan mengerti dan berusaha memahami batasan antara mereka terhadap hidup Anda.

    5. Jangan suka ingin tahu terhadap hidup orang lain

    Jika Anda tidak ingin orang lain kepo terhadap hidup Anda, mungkin Anda perlu melakukan hal yang sama.

    Artinya, jika Anda tidak ingin susah payah menghadapi pertanyaan “kapan hamil?’, hargai orang lain dengan tidak melontarkan pertanyaan sejenis. Cobalah untuk peka terhadap kondisi yang dihadapi orang lain.

    Pasalnya, jika Anda tidak bisa mengontrol diri sendiri terhadap hidup orang lain, bisa saja orang lain merasa sah-sah saja menanyakan hal tersebut.

    Lebih baik membahas topik yang sama-sama menyenangkan untuk kedua belah pihak. Selain tidak menyakiti perasaan satu sama lain, hubungan bisa terjalin dengan baik dan harmonis.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 02/01/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan