Liburan memang menyenangkan, terutama ketika mengunjungi tempat baru yang jauh dari rumah. Namun, yang menunggu setelah Anda pulang liburan adalah pakaian kotor. Supaya baju dan celana yang sudah dipakai tidak menimbulkan bau, ada beberapa tips menyimpan pakaian kotor untuk membantu Anda.
Tips menyimpan pakaian kotor selama liburan
Selama liburan, terutama ketika berada di tempat yang jauh dari rumah artinya Anda harus menyiapkan tempat di tas untuk menyimpan baju kotor.
Hal ini dikarenakan menyimpan baju kotor dan baju bersih dalam satu tempat hanya akan meningkatkan risiko penyebaran bakteri ke baju yang akan Anda pakai.
Seperti yang dilansir dari laman NHS UK, ada tiga penyebab yang bisa mempercepat penyebaran bakteri ke pakaian bersih, yaitu:
- Handuk atau seprai digunakan lebih dari satu orang.
- Berasal dari pakaian kotor karena kuman dari tangan menempel di baju.
- Ketika pakaian dicuci, kuman bisa menyebar pada barang yang sedang dicuci.
Maka itu, diperlukan tips tersendiri dalam menyimpan baju kotor untuk mengurangi potensi penyebaran bakteri ke pakaian bersih.
1. Membawa beberapa kantong plastik
Salah satu tips untuk menyimpan pakaian kotor selama liburan adalah selalu membawa beberapa kantong plastik.
Dengan membawa beberapa kantong plastik Anda bisa memisahkan pakaian kotor dengan pakaian bersih dengan mudah.
Selain itu, kantong plastik lebih murah dan bisa dibeli di mana saja. Maka itu, jangan lupa untuk membawa kantong plastik saat berlibur agar bakteri pakaian kotor tidak menyebar ke pakaian bersih.
Pilihan lainnya adalah membeli tas kain laundry yang bisa Anda gunakan berulang kali. Biasanya, ketika Anda menginap di penginapan atau hotel, tas laundry disediakan untuk menyimpan pakaian kotor.
2. Menyimpan pakaian kotor pada bagian bawah ransel
Jika Anda lupa membawa kantong plastik atau di penginapan tidak tersedia tas laundry, mungkin tips ini bisa membantu Anda untuk menyimpan pakaian kotor selama liburan.
Anda bisa menyimpan baju dan celana yang sudah dipakai pada bagian bawah ransel. Kemudian, letakkan pakaian yang bersih pada bagian atas.
Memang mungkin tidak ada yang melapisi pakaian kotor agar bakterinya tidak menyebar. Namun, setidaknya, tidak semua pakaian bersih Anda tercampur oleh baju dan celana kotor.
Selain itu, hal ini juga memudahkan Anda untuk mencari baju yang akan dipakai setelah bersih-bersih.
3. Mencuci pakaian kotor
Sebenarnya, menyimpan pakaian kotor saat berlibur akan lebih mudah jika Anda mencucinya saat berada di hotel atau penginapan.
Selain meringankan beban yang Anda bawa, ketika pulang nanti jumlah pakaian kotor yang harus Anda cuci pun berkurang.
Maka itu, banyak pelancong yang suka membawa atau membeli sabun ketika berlibur di suatu tempat. Bahkan, mereka rela untuk mencuci pakaian mereka di kamar mandi menggunakan shower dan menggantungnya di tempat yang sama.
Dengan begitu, Anda bisa memakai kembali pakaian yang sudah dicuci tersebut dan tidak perlu terlalu banyak membawa baju dan celana ekstra.
Mengapa pakaian kotor tidak boleh dipakai lagi?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa pakaian kotor membawa bakteri dari luar. Pada saat Anda memakainya kembali ketika tubuh sudah bersih, justru hal tersebut bisa meningkatkan masalah kesehatan, seperti gejala alergi berupa gatal-gatal.
Menurut dr. Adrianne Haughton, ahli dermatologi dan kecantikan di Stony Brook Medicine, memakai pakaian yang sama berulang kali bisa menimbulkan masalah folikel dan jerawat.
Hal ini dikarenakan ketika Anda menggunakan baju dan celana yang sama setiap harinya, penumpukan minyak terjadi dan bisa menyumbat pori-pori kulit.
Kondisi ini sering terjadi pada para atlet yang menggunakan pakaian dalam yang disimpan bersama dengan kaus kaki mereka. Akibatnya, masalah gatal pada kulit pun tidak terhindarkan.
Selain itu, kondisi ini juga bisa diperparah jika Anda memiliki luka terbuka atau kulit kering yang bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri dari pakaian ke kulit.
Setelah mengetahui betapa bahayanya memakai pakaian yang sama saat liburan tanpa dicuci, tips menyimpan pakaian kotor ini mungkin dapat membantu Anda untuk mengurangi risiko tersebut.
[embed-health-tool-bmr]