backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Kondisi yang Membuat Wajah Mati Rasa Sebelah

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 08/04/2020

    5 Kondisi yang Membuat Wajah Mati Rasa Sebelah

    Mati rasa pada sebelah bagian wajah terjadi ketika saraf wajah mengalami kerusakan. Otot wajah yang mati rasa biasanya tampak kendur dengan gerakan yang terbatas atau bahkan lumpuh sama sekali. Tergantung penyebabnya, kelumpuhan pada wajah dapat berlangsung dalam waktu singkat atau lama.

    Penyebab mati rasa pada salah satu sisi wajah

    Ada begitu banyak faktor yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada wajah. Melansir laman Facial Palsy UK, faktor-faktor tersebut bisa berasal dari bawaan lahir atau akibat masalah kesehatan yang terjadi semasa hidup.

    Berikut adalah beberapa faktor yang sering menjadi penyebab mati rasa pada sebelah wajah:

    1. Bawaan lahir

    penyebab bayi lahir cacat

    Kelumpuhan wajah sejak lahir biasanya disebabkan karena saraf dan/atau otot wajah janin tidak berkembang dengan sempurna di dalam rahim.

    Wajah bayi juga bisa lumpuh sebelah apabila saraf wajah mengalami trauma dan kerusakan saat proses persalinan.

    Pada beberapa kasus, kelumpuhan wajah bisa disebabkan oleh hemifacial microsomia (HFM). Kondisi ini berkaitan dengan pertumbuhan sel abnormal pada wajah janin selama berada dalam kandungan. Namun, penyebab pastinya belum diketahui.

    2. Bell’s palsy

    Bell's Palsy adalah

    Bell’s palsy adalah penyebab paling umum dari mati rasa pada sebelah wajah. Penyakit ini terjadi ketika saraf wajah mengalami peradangan, pembengkakan, atau tertekan. Gangguan pada saraf membuat otot sebelah wajah menjadi turun dan tidak bisa digerakkan.

    Penyebab Bell’s palsy belum diketahui secara pasti, tapi para ahli meyakini bahwa peradangan pada saraf wajah dipicu oleh infeksi virus atau bakteri. Bell’s palsy biasanya muncul dengan tiba-tiba, lalu akan membaik setelah beberapa minggu.

    3. Stroke

    makanan selama terapi stroke

    Stroke adalah dampak dari terhentinya aliran darah menuju otak. Sel-sel otak selalu membutuhkan darah kaya oksigen.

    Kekurangan pasokan darah selama beberapa menit saja sudah bisa mengakibatkan kematian pada sel-sel otak dan saraf di sekitarnya.

    Stroke tidak hanya dapat menyebabkan mati rasa pada sebelah wajah, tapi juga tangan, kaki, hingga keseluruhan sisi tubuh. Penderita stroke harus segera mendapatkan pertolongan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

    4. Benturan pada tengkorak atau wajah

    telangiektasis adalah

    Saraf wajah melingkupi seluruh bagian wajah hingga sisi kanan dan kiri tengkorak. Benturan keras pada area tersebut dapat menimbulkan tekanan pada saraf wajah dan menyebabkan kerusakan. Akibatnya, salah satu sisi wajah menjadi mati rasa.

    Kondisi ini umumnya terjadi setelah seseorang mengalami kecelakaan kendaraan atau cedera. Jika kelumpuhan pada sebelah wajah langsung terjadi setelah benturan, pasien biasanya perlu menjalani operasi untuk mengurangi tekanan pada saraf wajah.

    5. Tumor

    kanker dan tumor

    Mati rasa pada sebelah wajah juga dapat disebabkan oleh tumor pada kepala atau leher. Tumor biasanya bersifat jinak dan bisa dihilangkan dengan mudah. Akan tetapi, ada pula tumor yang bersifat kanker sehingga harus segera diberantas.

    Jika tumor terletak sangat dekat dengan saraf wajah, pengangkatan tumor juga dapat menyebabkan kelumpuhan sementara atau permanen pada salah satu sisi wajah. Oleh sebab itu, pasien harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memilih menjalani operasi pengangkatan tumor. 

    Kelumpuhan pada salah satu sisi wajah tentu menimbulkan kekhawatiran. Pasalnya, kondisi medis yang menjadi penyebabnya dapat memicu dampak jangka panjang atau komplikasi yang lebih serius.

    Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami mati rasa pada sebelah wajah, baik yang berlangsung tiba-tiba maupun secara perlahan. Penanganan medis sedini mungkin akan berpengaruh besar terhadap proses pemulihan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 08/04/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan