backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Tidak Sengaja Tertelan Petroleum Jelly, Ini Efek Samping yang Mungkin Muncul

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 31/12/2019

    Tidak Sengaja Tertelan Petroleum Jelly, Ini Efek Samping yang Mungkin Muncul

    Di Indonesia, petroleum jelly kini sudah dikenal banyak orang. Kegunaannya pun cukup beragam, mulai dari mengatasi kulit kering sampai membantu membersihkan luka. Akan tetapi, jika petroleum jelly tertelan secara tidak sengaja, adakah efek samping yang bisa membahayakan tubuh?

    Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui jawabannya. 

    Apa itu petroleum jelly?

    Manfaat Petroleum Jelly Vaseline

    Sebelum membahas apa saja efek samping jika tertelan petroleum jelly, kenali dahulu kandungan apa saja yang dimiliki oleh krim bertekstur lembut ini. 

    Petroleum jelly merupakan krim yang tidak termasuk dalam zat yang berbahaya. Selain tidak memiliki bau dan rasa, krim ini berasal dari minyak bumi dan sering digunakan dalam dunia kesehatan. 

    Mulai dari pelembap kulit, pengganti lemak pada salep dan kosmetik, hingga minyak pelumas untuk mencegah karat. 

    Petroleum jelly dihasilkan dari proses pengurangan wax minyak pada minyak yang dilelehkan pada suhu 38-54°C dan dicampurkan dengan hidrokarbon. 

    Oleh karena itu, seperti yang dituliskan pada label, petroleum jelly hanya boleh digunakan pada bagian luar tubuh saja, alias kulit Anda.

    Efek tertelan petroleum jelly

    Sebagai krim yang memiliki warna yang jernih dan tekstur yang lembut, petroleum jelly biasa digunakan untuk menjaga kelembapan dan mencegah iritasi kulit.

    Bahkan, krim yang disebut sebagai petrolatum ini juga sering dipakai sebagai bahan utama dalam losion dan kosmetik lainnya. 

    Orang dewasa mungkin mengetahui dengan baik bahwa krim ini tidak boleh dimakan. Namun, jika diletakkan di tempat yang dapat digapai oleh anak-anak, tentu risiko petroleum jelly tertelan sangat besar. 

    Jika petroleum jelly termakan dalam jumlah yang sedikit, krim ini bisa bersifat sama seperti obat pencahar, sehingga BAB bisa menjadi terlalu lembek. 

    Apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, tentu bisa membuat orang yang mengonsumsinya tersedak. Akibatnya, batuk sampai muntah pun bisa terjadi.

    Pada beberapa kasus seperti yang dilansir dari Missouri Poison Center, menelan petroleum jelly bisa menyebabkan masalah pada paru-paru. Hal ini dikarenakan petroleum jelly merupakan zat berminyak dan bisa saja tidak masuk pada saluran pencernaan, melainkan paru-paru. 

    Jika Anda atau anak Anda tidak sengaja mengonsumsi krim tersebut, segera minum air agar tekstur dan rasanya di lidah hilang. 

    Walaupun demikian, menurut American Academy of Pediatrics, petroleum jelly termasuk produk yang tidak berbahaya jika tertelan. 

    Namun, jika Anda atau orang lain menelan krim tersebut secara tidak disengaja dan mengalami gejala di bawah ini, silakan datangi rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. 

    • Diare
    • Kram perut
    • Mual dan muntah
    • Sakit tenggorokan
    • Sesak napas

    Langkah pertama yang mungkin dapat Anda ambil adalah berhenti menggunakan produk tersebut. Kemudian, jika hal ini terjadi kepada anak atau orang lain, tidak perlu membuat mereka memuntahkan zat tersebut. 

    Tips aman menggunakan petroleum jelly

    Sumber: Pinterest

    Setelah mengetahui apa saja efek samping jika petroleum jelly tertelan, kenali bagaimana menggunakan petroleum jelly dengan aman, seperti:

    • Simpan petroleum jelly dan obat kulit lainnya jauh dari pasta gigi atau obat oral lainnya.
    • Jauhkan krim dan obat-obatan dari jangkauan anak dan simpan di rak yang paling tinggi.
    • Membaca label obat setiap kali menggunakannya. 

    Petroleum jelly mungkin bukan senyawa yang termasuk berbahaya, tetapi bila tertelan tentu risiko efek samping terhadap saluran pencernaan dan organ lainnya bisa muncul. Maka itu, selalu baca label obat setiap kali pemakaian.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 31/12/2019

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan