Biji rami telah banyak dipromosikan sejak tahun 1950 sebagai nutrisi makanan yang bersifat anti-kanker. Beberapa penelitian terakhir menunjukkan bahwa suplemen biji rami yang dikonsumsi bersama dengan makanan rendah lemak dapat berguna untuk pria yang menderita dengan kanker prostat stadium awal. Namun, penelitian lain diperlukan untuk mengetahui manfaatnya dalam mencegah dan mengobati kanker pada manusia.
Manfaat biji rami yang telah terbukti
Biji rami yang diekstrak menjadi minyak mengandung asam alphalinolenic dan asam lemak omega-3 yang tinggi. Sehingga ketika dikonsumsi, biji rami ini memiliki efek yang menguntungkan bagi penderita kanker.
Biji rami mengandung zat lignan yang bertindak sebagai senyawa anti-estrogen atau mampu melemahkan estrogen. Zat lignan mampu memainkan peran dalam mencegah kanker yang dipengaruhi estrogen seperti pada kanker payudara. Lignan juga dapat berfungsi sebagai antioksidan karena mampu memperlambat pertumbuhan sel.
Ketika biji rami dikonsumsi, zat lignan ini akan diaktifkan oleh bakteri di dalam tubuh manusia. Sebagian besar bukti bahwa biji rami memiliki fungsi antikanker didapat dari uji coba yang dilakukan terhadap hewan dan sel tumbuhan.
Ada penelitian yang menguji fungsi dari biji rami ini dengan meminta 15 orang untuk menambahkan biji rami ke dalam makanan mereka. Dalam beberapa waktu setelahnya peneliti memeriksa, hasilmenunjukkan adanya tingkat antigen yang dapat memperlambat pertumbuhan sel prostat jinak.
Selain itu, studi lain dari 25 orang menunjukkan bahwa biji rami mampu menurunkan serum testoteron dan mampu memperlambat laju pertumbuhan sel kanker serta membunuh sel-sel kanker.
Dampak kesehatan dari konsumsi biji rami
Biji rami yang belum matang tidak boleh dikonsumsi karena beracun. Minyak biji rami dan biji rami pun dapat rusak jika tidak disimpan dalam lemari es. Oleh karena itu, biji rami harus terhindar dari cahaya, panas, udara, dan kelembapan. Beberapa efek samping biji rami yang dapat terjadi ketika tubuh mencerna biji rami yaitu diare dan mual. Minyak biji rami juga tidak boleh digunakan sebagai obat pencahar.
Biji rami dicurigai dapat berinteraksi dengan obat bernama tamoxifene. Oleh karena itu, pasien yang sedang dalam pengobatan tamoxifene sebaiknya jangan mengkonsumsi biji rami. Sejauh ini biji rami memberikan hasil yang cukup memuaskan dalam pencegahan dan pengobatan kanker. Namun penelitian tambahan perlu dilakukan untuk mengetahui kegunaan lain yang didapatkan dari biji rami terhadap pengobatan dan pencegahan kanker.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar