backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

6 Bahan Alami yang Manjur Atasi Sakit Akibat Taji Tumit

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 07/01/2021

    6 Bahan Alami yang Manjur Atasi Sakit Akibat Taji Tumit

    Apakah Anda sering merasa sakit pada tumit? Bisa jadi kondisi tersebut disebabkan oleh taji tumit. Taji tumit (heel spurs) adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh penumpukan kalsium, sehingga mendesak jaringan sekitar tumit. Desakan pada jaringan tumit ini menyebabkan peradangan dan rasa sakit. Untuk tahu pengobatan yang tepat, Anda memang harus konsultasi pada dokter. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk mengatasui taji tumit

    7 Bahan alami untuk redakan gejala taji tumit

    1. Cuka apel

    Cuka apel diyakini mampu mengurangi rasa sakit ketika taji tumit terjadi. Pasalnya, bahan alami ini bekerja secara efektif untuk mengeluarkan kalsium yang mengumpul berlebihan di area tumit.

    Anda bisa melakukan perawatan alami pada kaki ini dengan cara merendam kaki dalam ember atau wadah besar yang telah diisi dengan air hangat dengan campuran beberapa tetes cuka apel.

    Atau bisa juga dengan membungkus kaki menggunakan handuk yang telah dibasahi air selama beberapa menit, dilanjutkan dengan mengoleskan cuka apel pada kaki atau area tumit.

    Supaya lebih efektif, Anda dapat mengulangi perawatan alami ini di rumah beberapa kali.

    2. Bubuk kunyit

    Sebenarnya tidak hanya kunyit, beberapa bahan lain yakni jahe serta biji jinten dikenal memiliki sifat antiperadangan yang kuat. Bahan-bahan ini mengandung antioksidan alami, polifenol, dan kurkumin yang berfungsi sebagai senyawa pelindung dan dapat meredakan peradangan.

    Cara penggunaannya dengan merebus satu sendok teh bubuk kunyit, jahe, atau biji jinten kemudian minum air rebusan ini kapanpun rasa sakit muncul.

    3. Es batu

    Jika kaki terasa sangat sakit dan Anda membutuhkan pertolongan cepat, salah satu cara yang bisa menjadi pilihan adalah dengan mengompres area kaki yang sakit dengan es batu yang telah dibungkus handuk kering.

    Meletakkan kompresan es batu pada kaki selama beberapa menit, ternyata dapat meredakan bengkak serta rasa sakit akibat taji tumit.

    Penting untuk diingat, jangan mengompres es langsung menyentuh area kaki sakit. Anda tetap harus menggunakan pembungkus atau perantara seperti handuk maupun kain.

    4. Minyak esensial

    Minyak esensial murni seperti minyak rosemary, minyak lavender, minyak kelapa, dan minyak zaitun memiliki zat antiperadangan yang dapat meredakan rasa sakit.

    Minyak-minyak ini juga bisa berfungsi sebagai pelembab alami karena bisa membuat kaki menjadi lebih lembut. Anda bisa menggunakannya dengan membalurkan minyak pada area kaki sakit ataupun merendam kaki dalam campuran air dan minyak esensial.

    5. Baking soda

    Baking soda merupakan salah satu bahan utama yang sering digunakan dalam pembuatan kue. Baking soda menghilangkan langsung pada kristal kalsium pirosfat yang terdapat pada tumit kaki.

    Perawatan yang bisa Anda gunakan dengan baking soda ini tidak jauh berbeda dengan bahan alami lainnya, yakni dengan mencampur setengah sendok teh soda kue dalam air kemudian rendah kaki selama beberapa menit.

    6. Minyak biji rami

    Biji rami adalah salah satu jenis biji-bijian yang sering dijadikan tepung untuk mengolah makanan. Selain itu, biji rami juga bisa diolah menjadi suplemen herbal untuk mengatasi berbagai gangguan pencernaan serta masalah kaki sakit. Sebab minyak dari biji rami kaya akan asam alfa linolenat (bentuk dari asam lemak omega 3) yang mampu bekerja ampuh untuk mengobati peradangan.

    Cara penggunaannya yakni dengan menuangkan beberapa tetes minyak biji rami dalam air hangat, kemudian celupkan handuk dan bungkus di area kaki sakit. Diamkan selama kurang lebih satu jam dan usahakan jangan terlalu banyak bergerak guna mengoptimalkan penyembuhan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 07/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan