backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Ragam Cara Menghilangkan Benjolan di Pipi Bagian Dalam

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 25/10/2022

    Ragam Cara Menghilangkan Benjolan di Pipi Bagian Dalam

    Kemunculan benjolan di pipi tentu membuat Anda khawatir. Meski umumnya tidak berbahaya, Anda mungkin perlu perawatan tertentu bila benjolan mulai mengganggu aktivitas. Berikut ini beberapa cara menghilangkan benjolan di pipi yang dapat Anda praktikkan.

    Tips menghilangkan benjolan di pipi dalam secara alami

    Sebagian besar penyebab benjolan di pipi bagian dalam cukup ringan dan tidak memerlukan perawatan khusus. Ini mungkin disebabkan sariawan atau mukokel, yakni sejenis kista yang muncul pada lapisan mulut.

    Kedua kondisi tersebut umumnya bisa sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari atau minggu.

    Meski begitu, pembengkakan atau benjolan kemungkinan dapat mengganggu aktivitas, mulai dari kesulitan untuk berbicara, mengunyah, maupun menelan makanan.

    Berikut ini merupakan beberapa cara alami yang bisa Anda lakukan di rumah untuk menghilangkan benjolan di pipi bagian dalam.

    1. Lakukan perawatan gigi dan mulut dengan baik

    menyikat gigi rutin

    Jangan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut meski Anda sedang memiliki benjolan di pipi, sebab hal ini bisa meningkatkan komplikasi, seperti infeksi bakteri.

    Sebaiknya Anda tetap melakukan perawatan seperti biasa, seperti menyikat gigi rutin dua kali sehari dan membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi (dental floss).

    Anda juga dapat menggunakan obat kumur antiseptik yang mengandung hidrogen peroksida untuk melawan bakteri dalam mulut.

    2. Berkumur dengan larutan garam

    Larutan garam punya manfaat yang sama seperti obat kumur antiseptik. Hal ini terbukti melalui studi dalam Journal of Indian Society of Pedodontics and Preventive Dentistry (2017).

    Berkumur dengan larutan garam membantu mengurangi plak serta jumlah bakteri dalam mulut. Ini membantu mencegah infeksi dan menghilangkan benjolan di pipi akibat sariawan.

    Larutkan satu sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, lalu gunakan untuk berkumur selama 15–30 detik. Ulangi berkumur 3–4 kali sehari sesuai kebutuhan Anda.

    3. Memakai obat pereda nyeri

    Salah satu cara menghilangkan nyeri akibat benjolan di pipi bagian dalam ialah dengan minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol.

    Obat pereda nyeri bekerja dengan mengganggu kemampuan sel yang rusak dalam mengirimkan pesan rasa sakit ke sistem saraf Anda.

    Selain obat minum, Anda juga bisa memakai obat yang dioles ke benjolan atau luka di mulut, seperti benzokain, guna mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan.

    4. Perbanyak minum air putih

    minum air putih sehari berapa liter

    Siapa sangka, minum air putih dapat membantu meredakan gejala benjolan di pipi bagian dalam akibat sariawan maupun mukokel.

    Para peneliti dari University of Illinois, AS, menyebutkan bahwa air merupakan pembersih mulut yang baik. Air mampu menghilangkan sisa-sisa makanan yang disukai bakteri penyebab gangguan mulut.

    Minum air putih lebih banyak juga membantu mencegah mulut kering dan bau mulut. Maka dari itu, pastikan untuk selalu mencukupi kebutuhan air putih harian Anda.

    5. Hindari kebiasaan menggigit pipi bagian dalam

    Cedera atau trauma pada pipi bagian dalam dapat disebabkan oleh kebiasaan menggigit pipi, baik yang disengaja maupun tidak. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan timbulnya benjolan.

    Selain itu, benjolan juga bisa disebabkan konsumsi makanan yang keras atau panas, menyikat gigi secara berlebihan, atau efek samping perawatan ortodontis.

    Apabila Anda sulit menghentikan kebiasaan menggigit pipi bagian dalam, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter gigi untuk mendapatkan diagnosis lebih lanjut.

    Ringkasan

    Berbagai cara bisa Anda lakukan untuk menghilangkan benjolan di pipi bagian dalam, seperti melakukan perawatan gigi dan mulut dengan benar, berkumur larutan garam, minum obat pereda nyeri, perbanyak minum air putih, serta menghindari kebiasaan menggigit pipi.

    Diagnosis dan pengobatan untuk benjolan di pipi dalam

    rontgen gigi

    Jika benjolan di pipi dalam tidak segera menghilang atau bertambah parah setelah anda melakukan pengobatan di atas, segera periksa dengan dokter gigi untuk diagnosis lebih lanjut.

    Dokter akan memeriksa benjolan tersebut, lalu menanyakan perihal gejala dan riwayat kesehatan Anda.

    Selain itu, dokter mungkin melakukan biopsi dengan mengambil sampel jaringan pada benjolan untuk diperiksa di laboratorium. Ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya sel kanker.

    Tes pencitraan, seperti sinar X (rontgen), CT scan, dan MRI juga dapat dilakukan untuk melihat, mengukur, dan mendeteksi jaringan abnormal yang membentuk benjolan.

    Perawatan pada benjolan di pipi tergantung pada penyebabnya. Dokter dapat meresepkan obat untuk mengobati infeksi, baik yang berasal dari virus, bakteri, maupun jamur.

    Dalam kasus yang serius, seperti tumor atau kanker, dokter bisa melakukan prosedur berikut ini untuk menghilangkan benjolan di pipi bagian dalam.

    • Operasi: untuk mengangkat tumor atau kanker agar tidak makin besar dan menyebar ke bagian mulut lain.
    • Radioterapi: penggunaan sinar energi yang kuat untuk mencegah pertumbuhan dan membunuh sel kanker mulut.
    • Kemoterapi: penggunaan obat-obatan antikanker untuk membunuh sel kanker pada mulut atau bagian tubuh lain bila sudah menyebar.

    Pada dasarnya, cara menghilangkan benjolan di pipi dalam disesuaikan dengan penyebabnya.

    Sebagian besar kondisi atau penyakit yang menyebabkan kondisi ini bersifat ringan. Benjolan pun bisa hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus.

    Meski begitu, penting untuk segera konsultasi dengan dokter Anda bila benjolan tidak kunjung membaik atau bertambah parah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 25/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan