backup og meta

6 Pilihan Jenis Teh yang Aman untuk Pengidap Diabetes

6 Pilihan Jenis Teh yang Aman untuk Pengidap Diabetes

Teh merupakan minuman populer yang ternyata baik untuk penderita diabetes. Ini karena teh mengandung senyawa yang membantu melawan kerusakan sel dan mengurangi peradangan serta menurunkan kadar gula darah.

Namun, penderita diabetes tentu harus mempertimbangkan berbagai hal dalam memilih teh untuk dikonsumsi. Agar tahu lebih lengkap, simak beragam pilihan teh untuk Anda yang memiliki penyakit kencing manis.

Apa saja teh yang baik untuk pengidap diabetes?

Teh bisa dikatakan sebagai minuman terpopuler di dunia setelah air putih. Selain dapat menghilangkan dahaga, minuman ini juga bermanfaat bagi kesehatan.

Bagi pengidap diabetes, beberapa jenis teh di bawah ini terbukti memberikan manfaat khususnya untuk menjaga kadar gula darah normal.

Berbagai penelitian pun telah menunjukkan bahwa teh memberikan dampak positif terhadap kadar glukosa dan insulin dalam tubuh.

1. Teh hijau

manfaat teh hijau untuk rambut

Green tea atau teh hijau dikenal sebagai minuman yang kaya manfaat, termasuk untuk penyakit diabetes.

Berkaitan dengan penyakit diabetes, konsumsi teh hijau berpotensi membantu:

  • mengurangi kerusakan sel,
  • mengontrol kadar gula darah dalam tubuh, dan
  • mengurangi peradangan.

Tak hanya itu, teh hijau juga mengandung katekin (antioksidan) bernama epigallocatechin gallate (EGCG) yang dapat menurunkan kadar gula darah dengan merangsang penyerapan glukosa ke dalam sel otot rangka.

Ini artinya, teh hijau mungkin bermanfaat bagi Anda yang mengidap penyakit diabetes atau Anda yang ingin mencegah penyakit kencing manis ini.

2. Teh hitam

manfaat teh hitam

Black tea mengandung senyawa tanaman yang kuat, yaitu theaflavin dan thearubigins.

Hal ini membuat teh hitam memiliki sifat antiperadangan, antioksidan, dan mampu menurunkan gula darah.

Penelitian yang dipublikasikan di Asia Pacific Journal Of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi teh hitam bersama minuman manis dapat menurunkan kadar gula darah pada orang dengan prediabetes.

Beberapa studi yang dilakukan pada tikus pun menunjukkan bahwa teh hitam dapat membantu menjaga kadar gula darah agar tetap stabil.

3. Teh putih

teh putih

White tea atau teh putih sebenarnya sangat mirip dengan teh hijau karena keduanya berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis. 

Bedanya, teh putih terbuat dari pucuk dan daun Camellia sinensis muda, sedangkan teh hijau dari daun yang sudah matang.

Teh putih ternyata juga memiliki manfaat untuk mengontrol gula darah dalam tubuh. Setidaknya hal itu terbukti pada tikus percobaan dengan diabetes.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Phytomedicine menunjukkan bahwa konsumsi teh putih terbukti dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan toleransi glukosa pada tikus dengan diabetes.

4.  Teh kamomil (chamomile)

manfaat teh chamomile

Bukan rahasia, khasiat teh kamomil untuk kesehatan begitu melimpah. Ya, minuman ini umumnya digunakan untuk mengobati demam, kejang otot, hingga gangguan menstruasi.

Ternyata, teh kamomil juga mampu mengontrol kadar gula darah sehingga baik untuk pengidap diabetes.

Penelitian yang tertera di jurnal Nutrition menemukan bahwa pasien kencing manis yang minum teh kamomil secara rutin selama 8 minggu mengalami perbaikan kadar gula darah dalam tubuhnya.

Tak hanya itu, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa konsumsi teh kamomil dapat membantu melawan stres oksidatif yang bisa disebabkan oleh paparan radikal bebas.

5. Teh hibiscus

manfaat teh hibiscus

Hibiscus atau kembang sepatu dapat Anda olah menjadi secangkir minuman hangat yang menyehatkan tubuh, termasuk untuk membantu mengatasi diabetes.

Penelitian yang tertera pada Irian Journal of Medical Sciences menunjukkan bahwa konsumsi 150 ml teh hibiscus, tiga kali sehari dalam empat minggu, memiliki efek positif terhadap resistensi insulin pada pasien diabetes melitus tipe 2.

Tak hanya itu, teh ini juga dapat mengontrol tekanan darah tinggi pada pengidap diabetes.

Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, sebagian orang dengan diabetes juga mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi.

6. Teh Oolong

manfaat teh oolong

Teh oolong mengandung katekin yang lebih sedikit daripada teh hijau, tetapi lebih banyak daripada teh hitam.

Hal ini menyebabkan teh oolong mungkin mampu menjadi pencegah komplikasi diabetes yang berhubungan dengan kardiovaskular.

Meskipun begitu, ada pula penelitian yang justru menyebutkan bahwa konsumsi teh oolong mampu meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Oleh karena itu, penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk melihat apakah minuman ini memiliki manfaat yang lebih banyak daripada risikonya untuk dikonsumsi pengidap diabetes.

Khasiat teh di atas memang terlihat menjanjikan untuk membantu meringankan gejala diabetes. Namun, jangan jadikan minuman tersebut sebagai satu-satunya obat diabetes.

Anda tetap memerlukan obat-obatan dari dokter untuk mengatasi diabetes.

Jangan ragu untuk berdiskusi dengan dokter tentang rencana pengobatan diabetes yang Anda butuhkan, ya!

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Meng, J., Cao, S., Wei, X., Gan, R., Wang, Y., & Cai, S. et al. (2019). Effects and Mechanisms of Tea for the Prevention and Management of Diabetes Mellitus and Diabetic Complications: An Updated Review. Antioxidants, 8(6), 170. doi: 10.3390/antiox8060170

Naghma Khan, H. (2013). Tea and Health: Studies in Humans. Current Pharmaceutical Design, 19(34), 6141. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4055352/

Fu, Q., Li, Q., Lin, X., Qiao, R., Yang, R., & Li, X. et al. (2017). Antidiabetic Effects of Tea. Molecules, 22(5), 849. doi: 10.3390/molecules22050849

A, B., R, C., & A, B. (2017). Black tea consumption improves postprandial glycemic control in normal and pre-diabetic subjects: a randomized, double-blind, placebo-controlled crossover study. Asia Pacific Journal Of Clinical Nutrition, 26(1). Retrieved from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28049262/

Islam, M. (2011). Effects of the aqueous extract of white tea (Camellia sinensis) in a streptozotocin-induced diabetes model of rats. Phytomedicine, 19(1), 25-31. doi: 10.1016/j.phymed.2011.06.025

Hassan Mozaffari-Khosravi, M. (2014). The Effect of Green Tea versus Sour Tea on Insulin Resistance, Lipids Profiles and Oxidative Stress in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus: A Randomized Clinical Trial. Iranian Journal Of Medical Sciences, 39(5), 424. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4164889/

Hayashino, Y., Fukuhara, S., Okamura, T., Tanaka, T., & Ueshima, H. (2011). High oolong tea consumption predicts future risk of diabetes among Japanese male workers: a prospective cohort study. Diabetic Medicine, 28(7), 805-810. doi: 10.1111/j.1464-5491.2011.03239.x

Versi Terbaru

29/04/2021

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Pilihan Beras dan Makanan Pengganti Nasi untuk Diabetes

4 Infeksi Ini Rentan Dialami Pasien Diabetes


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 29/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan