Makanan yang bagus untuk penderrita usus buntu
Makanan yang cocok untuk penyakit usus buntu yang baru siap dioperasi
Makanan yang cocok untuk penyakit usus buntu yang baru siap dioperasi
1 komentar
Terbaru
Anda sekarang bisa mulai memposting cerita dan komentar.
Dapatkan saran dari dokter, pakar, dan duta komunitas.
Bagikan pengalaman Anda dengan orang lain yang mungkin membutuhkan.
Terus aktif dan jadilah Duta Komunitas dengan mengumpulkan poin
Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.
Untuk pasien yang baru menjalani operasi usus buntu, penting untuk mengonsumsi makanan yang lembut dan mudah dicerna. Berikut adalah beberapa makanan yang direkomendasikan:Bubur: Bubur nasi, bubur oatmeal, atau bubur kacang hijau adalah pilihan yang baik karena mudah dicerna dan memberikan energi yang cukup.
Sayuran lembut: Sayuran seperti wortel, labu, kentang, dan bayam yang dimasak hingga lembut dapat menjadi pilihan yang baik. Hindari sayuran mentah atau yang sulit dicerna seperti brokoli atau kubis.
Protein rendah lemak: Pilih sumber protein rendah lemak seperti daging ayam tanpa kulit, ikan, atau tahu. Hindari daging merah berlemak atau makanan olahan yang tinggi lemak.
Buah-buahan lembut: Buah-buahan seperti pisang, apel yang sudah dikupas, atau buah-buahan kalengan yang tidak mengandung gula tambahan dapat menjadi pilihan yang baik.
Produk susu rendah lemak: Pilih susu rendah lemak, yoghurt rendah lemak, atau keju rendah lemak untuk memenuhi kebutuhan kalsium.
Makanan tinggi serat: Setelah beberapa minggu pasca operasi, Anda dapat mulai memperkenalkan makanan tinggi serat seperti roti gandum, beras merah, atau kacang-kacangan. Namun, pastikan untuk memulainya secara perlahan dan perhatikan bagaimana tubuh Anda bereaksi.
Selain itu, penting untuk menghindari makanan yang dapat menyebabkan perut kembung atau menyebabkan ketidaknyamanan seperti makanan pedas, makanan berlemak, makanan tinggi serat kasar, dan minuman berkarbonasi.
Namun, setiap individu memiliki toleransi makanan yang berbeda, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing pasien.
Apakah ada pertanyaan lain yang bisa saya bantu?
Related content