Organ pencernaan manusia tidak hanya berfungsi untuk mencerna dan menyerap zat gizi dari makanan. Di dalam usus, terdapat triliunan bakteri baik yang membantu kerja sistem kekebalan tubuh sehingga Anda terlindung dari berbagai penyakit dan masalah kesehatan.
Meski tampaknya tidak berkaitan, masalah seperti alergi, obesitas, gangguan autoimun, hingga depresi sebenarnya berhubungan sistem imun Anda.
Jika populasi bakteri usus terganggu, kekebalan tubuh pun dapat terkena imbasnya.
Hubungan bakteri usus dan kekebalan tubuh
Usus Anda mengandung sekitar 100 triliun bakteri. Jumlah ini 10 kali lebih banyak dari tempat lainnya dalam tubuh manusia.
Karena keberagaman koloni bakteri ini, usus yang disebut “otak kedua” dapat berkomunikasi langsung dengan otak, pusat segala fungsi tubuh.
Melalui bakteri-bakteri ini pula usus dapat merasakan dan memberikan respons langsung terhadap apa yang sedang terjadi pada tubuh.
Misalnya, ketika Anda sedang panik atau tertekan saat demam panggung, tiba-tiba perut terasa sakit melilit sampai ingin muntah.
Selain berkomunikasi dengan otak, bakteri usus berinteraksi dengan sistem imun manusia.
Pada tubuh orang sehat, bakteri usus bisa merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menjinakkan bakteri pembawa penyakit.
Setiap jenis sel kekebalan tubuh dipengaruhi oleh bakteri dalam banyak cara.
Beberapa bakteri memiliki pengaruh signifikan pada kerja sel-sel imun, tapi ada juga yang memberikan sedikit pengaruh. Sangat sedikit mikroba yang tidak menghasilkan efek sama sekali.
Beberapa bakteri mendorong aktivitas sel tertentu, sedangkan yang lain menghambat aktivitas sel yang sama.
Ini menandakan bahwa terjadi keseimbangan sehingga tidak ada bakteri tunggal yang mendominasi sistem kekebalan tubuh Anda.
Selain itu, beberapa bakteri usus meningkatkan fungsi gen tertentu dalam sistem kekebalan tubuh dan terdapat kelompok bakteri lain yang menurunkan fungsinya.
Ini menunjukkan bahwa bakteri usus dapat menyeimbangkan fungsi imun melalui kondisi genetik Anda.
Gangguan dalam populasi bakteri usus ataupun jalur komunikasi bakteri dengan sel tubuh bisa mengacaukan kerja kekebalan tubuh Anda.
Dampaknya, Anda lebih rentan terhadap infeksi dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Bakteri jahat bisa melemahkan kekebalan tubuh
Pertumbuhan bakteri usus tergantung dari apa yang Anda makan dan hormon yang dilepaskan tubuh.
Jumlah bakteri baik pun dapat bertambah dengan penerapan pola makan yang baik dan gaya hidup yang sehat.
Berikan mereka makanan utuh dan segar, maka bakteri usus baik akan berkembang biak dan menguntungkan sistem kekebalan tubuh Anda.
Sebaliknya, makanan instan atau mengandung antibiotik dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus. Bakteri jahat bahkan bisa tumbuh subur dalam saluran pencernaan Anda.
Pertumbuhan bakteri jahat yang tidak terkendali dapat mengakibatkan usus bocor, penumpukan racun radikal bebas, dan peradangan yang menjadi akar dari berbagai masalah kesehatan.
Hubungan bakteri usus dengan gangguan lainnya
Menariknya lagi, pertumbuhan bakteri usus berkaitan dengan berbagai kondisi dan reaksi tubuh lainnya.
Jumlah dan jenis bakteri dalam usus orang yang obesitas lebih sedikit daripada orang kurus sehingga menurunkan kekebalan tubuhnya.
Obesitas berkaitan dengan peningkatan pada sekelompok bakteri usus yang disebut Firmicutes. Kondisi obesitas juga menyebabkan penurunan pada kelompok bakteri usus yang disebut Bacteroidetes.
Satu studi terbitan jurnal Brain, Behavior and Immunity menemukan bahwa anak yang mudah tantrum (marah) memiliki jenis bakteri usus yang lebih beragam.
Peneliti menduga bahwa hormon stres membuat tingkat keasaman usus jadi tak menentu sehingga memengaruhi bakteri usus.
Begitu juga dengan bayi yang sering kolik. Jumlah bakteri Proteobacteria dalam tubuh mereka lebih tinggi dari anak-anak yang tidak pernah kolik.
Bakteri ini menghasilkan gas penyebab rasa sakit pada bayi yang membuat mereka gampang menangis.
Manfaat bakteri usus dalam menangkal penyakit
Berikut beberapa temuan terkait manfaat bakteri usus dalam menjaga kekebalan tubuh dan menangkal penyakit.
1. Membantu mengurangi risiko diabetes
Konsumsi probiotik dapat menurunkan kadar gula darah puasa. Makanan sumber probiotik juga mampu meningkatkan aktivitas pelepasan hormon insulin pada orang dengan diabetes.
2. Meringankan depresi dan Alzheimer
Probiotik bisa membantu meringankan depresi dan Alzheimer berkat kandungan bakteri baik bernama Lactobacillus.
Bakteri ini bertugas mengusir bakteri penyebab penyakit di dalam usus sehingga memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan peradangan di otak.
3. Melawan infeksi virus
Selain ampuh melawan virus penyebab gangguan pencernaan, bakteri usus juga terbukti dapat menangkal virus yang menyerang sistem pernapasan.
Bakteri usus bahkan berpotensi melawan infeksi SARS-CoV-2 dan mengurangi keparahan gejala pada pasien yang terinfeksi.
4. Mengurangi risiko penyakit jantung
Bakteri jahat dalam usus dapat menghasilkan zat tertentu yang memicu penyumbatan arteri.
Namun, bakteri baik dalam probiotik bisa menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan kolesterol baik sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.
Menjaga bakteri usus untuk sistem imun yang lebih kuat
Kesehatan pencernaan benar-benar bisa memengaruhi seluruh tubuh Anda.
Jadi, jika Anda ingin memperbaiki kesehatan dan mendukung kekebalan tubuh, mulailah dengan memelihara bakteri usus.
Kabar baiknya, koloni bakteri dalam usus Anda bisa berubah mengikuti apa yang Anda makan. Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan.
- Makan makanan yang beragam, terutama buah, kacang-kacangan, dan sayuran.
- Perbanyak makan makanan fermentasi, seperti yoghurt, kefir, kimci, acar, keju, dan tempe.
- Batasi konsumsi pemanis tambahan seperti aspartam yang bisa mendukung pertumbuhan bakteri jahat.
- Mengonsumsi makanan kaya polifenol, seperti teh hijau, minyak zaitun, dan bulir gandum utuh.
- Hanya mengonsumsi antibiotik bila perlu.
Bakteri usus memiliki peran besar dalam sistem kekebalan tubuh dan kesehatan secara menyeluruh.
Untuk mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, pastikan Anda menjalani pola makan yang sehat dan memasukkan makanan mengandung probiotik dalam menu sehari-hari.
[embed-health-tool-bmr]