backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Sindrom Hidung Kosong, Gangguan yang Bikin Hidung Kering

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 11/10/2021

    Sindrom Hidung Kosong, Gangguan yang Bikin Hidung Kering

    Empty nose syndrome atau sindrom hidung kosong adalah masalah pada hidung yang ditandai dengan rongga hidung yang terasa kering, tersumbat, dan sulit bernapas. Sindrom ini dapat terjadi pada orang yang memiliki hidung bengkok atau bila Anda mengalami infeksi pada hidung. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang sindrom hidung kosong melalui artikel berikut!

    Apa itu empty nose syndrome?

    Bentuk hidung

    Empty nose syndrome atau sindrom hidung kosong adalah terganggunya pernapasan akibat aliran udara yang terhambat dan hidung mengalami kekeringan.

    Secara umum, kondisi ini ditandai dengan gejala-gejala seperti:

    • kesulitan bernapas melalui hidung,
    • napas terengah-engah,
    • rongga hidung terasa kering dan kasar,
    • pusing,
    • sakit kepala,
    • mimisan,
    • hidung tersumbat,
    • penciuman terganggu,
    • sulit merasakan rasa makanan,
    • lendir hidung berkurang,
    • lendir yang kental masuk ke tenggorokan,
    • jantung berdebar,
    • hidung bengkak dan nyeri,
    • mudah lelah, serta
    • kurang tidur karena napas terganggu.

    Apa penyebab empty nose syndrome?

    Empty nose syndrome dapat terjadi pada orang yang memiliki struktur hidung yang kurang sempurna, seperti deviasi septum atau bila mengalami pembesaran turbinate hidung.

    Untuk lebih jelasnya, berikut penyebab sindrom hidung kosong.

    1. Deviasi septum

    Melansir American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, sekitar 8 dari 10 orang mengalami deviasi septum, yaitu kelainan tulang rawan hidung yang menyebabkan hidung bengkok.

    Secara sepintas, terlihat tidak ada masalah pada hidung.

    Namun, akibat tulang bagian dalam yang bengkok, aliran udara menjadi terganggu karena luas rongga hidung sebelah kiri dan kanan berbeda.

    Selain menyebabkan sindrom hidung kosong, deviasi septum juga berisiko menyebabkan masalah lainnya pada hidung seperti sinusitis, napas berisik, tidur mendengkur, sleep apnea, dan sebagainya.

    empty nose syndrome
    Gambar: ENT Health

    2. Turbinate hypertrophy

    Tidak hanya terjadi pada orang yang memiliki hidung bengkok, empty nose syndrome juga dapat terjadi pada orang yang mengalami pembesaran turbinate hidung atau hipertrofi turbinate.

    Kondisi ini ditandai dengan membesarnya tulang rawan yang dilapisi mukosa (lendir) pada bagian dalam hidung.

    Akibat terjadinya pembesaran, produksi lendir menjadi terganggu. Bila terlalu banyak, hidung Anda akan beringus, sedangkan bila terlalu sedikit hidung menjadi kering. 

    Kondisi hidung kering inilah yang terjadi pada sindrom hidung kosong. Selain itu, pembesaran turbinate hidung dapat menyebabkan hidung tersumbat.

    Melansir American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, pembesaran turbinate hidung dapat terjadi bila Anda mengalami kondisi seperti:

    • infeksi pada hidung seperti pilek,
    • infeksi akut pada sinus,
    • sinusitis kronis,
    • rinitis alergi atau non-alergi,
    • efek samping obat-obatan, atau
    • perubahan hormonal.

    Bagaimana mengatasi sindrom hidung kosong?

    Sinusitis karena bentuk hidung

    Hingga saat ini masih belum diketahui dengan pasti penyebab empty nose syndrome dan cara pengobatannya yang paling efektif. 

    Kebanyakan terapi pengobatan yang dapat dilakukan hanya bersifat sementara.

    Meski begitu, tidak ada salahnya untuk mencoba cara berikut ini untuk mengobati sindrom hidung kosong.

    1. Melembapkan rongga hidung

    Sindrom ini ditandai dengan rongga hidung yang kering. Jadi, untuk mengatasinya, Anda perlu meningkatkan kelembabannya.

    Beberapa cara yang dapat Anda lakukan seperti mencuci hidung dengan air saline (larutan NaCl) dan menggunakan humidifier (pelembab udara).

    Namun, pastikan Anda membersihkan humidifier dengan baik agar bebas dari jamur yang justru dapat membahayakan pernapasan.

    2. Menghangatkan tubuh

    Di samping melembabkan hidung, Anda bisa mengatasi sindrom hidung kosong dengan cara menghangatkan tubuh, misalnya dengan menggunakan selimut atau pakaian yang tebal saat tidur.

    Selain itu, cobalah berjemur di bawah sinar matahari pagi.

    Bila memungkinkan, Anda bisa mengunjungi daerah yang panas seperti pesisir pantai untuk menghangatkan tubuh.

    3. Menggunakan antibiotik

    Empty nose syndrome dapat disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang menyebabkan pembengkakan turbinate hidung.

    Itu sebabnya, Anda dapat mengobatinya dengan cara membunuh mikroba di hidung.

    Anda bisa menggunakan cairan pencuci hidung yang mengandung zat antibiotik atau menghirup essential oil yang mengandung zat antibiotik.

    Anda juga bisa minum obat antibiotik tapi pastikan sesuai dengan resep dokter.

    4. Menjalani operasi hidung

    Pada kasus sindrom hidung kosong yang diakibatkan oleh deviasi septum (hidung bengkok), mungkin diperlukan operasi untuk mengatasinya agar tidak bertambah parah dan mengakibatkan komplikasi seperti sinusitis kronis.

    Operasi ini disebut juga dengan septoplasty yang bertujuan untuk memperbaiki bentuk septum hidung agar lurus kembali.

    Tindakan ini mungkin dianjurkan bila konsumsi obat-obatan dianggap tidak efektif.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 11/10/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan