backup og meta

Berapa Lama Durasi Berhubungan Intim Sebaiknya Berlangsung?

Berapa Lama Durasi Berhubungan Intim Sebaiknya Berlangsung?

Durasi hubungan intim setiap pasangan bisa berbeda-beda. Namun, sebenarnya berapa lama durasi bercinta yang ideal menurut anjuran ahli? Temukan jawabannya dalam ulasan berikut ini.

Durasi hubungan intim yang ideal

Sebenarnya tidak ada aturan resmi mengenai berapa lama aktivitas bercinta harus berlangsung.

Menurut riset dalam jurnal Reproductive Medicine And Biology (2010), rata-rata hubungan intim pasangan menikah di Jepang berlangsung sekitar 10 – 15 menit sejak penetrasi hingga ejakulasi.

Bahkan, pada sebagian pasangan, estimasi durasi ini mungkin sudah termasuk foreplay dan afterplay.

Di sisi lain, tak sedikit yang memerlukan durasi lebih lama untuk foreplay dan afterplay, misalnya hingga 30 menit.

Semua rentang waktu tersebut sah-sah saja selama Anda dan pasangan mencapai kepuasan dan kenyamanan saat berhubungan intim.

Namun, beberapa pasangan mungkin dapat mengalami masalah hubungan intim yang menyebabkan durasi terlalu cepat atau terlampau lama, seperti ejakulasi dini dan disfungsi ereksi.

Jika hal ini terjadi, Anda mungkin memerlukan konsultasi dengan dokter atau terapis seks untuk mengatasinya.

Faktor yang memengaruhi durasi bercinta

Apa itu seks

Durasi berhubungan intim bisa bervariasi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti berikut ini.

1. Pilihan pribadi

Beberapa pasangan menginginkan durasi bercinta yang cepat karena menganggap aktivitas intim ini sebatas pemenuhan kebutuhan biologis.

Namun, sebagian pasangan senang berhubungan dengan durasi lebih lama karena menganggapnya sebagai momen intim untuk meningkatkan kemesraan.

Menurut riset dalam Journal of Sex Research (2004), persepsi atau pilihan masing-masing pasangan ini merupakan alasan yang paling kuat dalam menentukan durasi bercinta.  

2. Situasi

Pasangan muda yang sama-sama sibuk dengan pekerjaan dan mengurus keluarga cenderung melakukan hubungan intim yang singkat karena tak punya banyak waktu.

Sementara itu, pasangan yang bersantai di akhir pekan bisa menghabiskan sepanjang hari di tempat tidur, sehingga memungkinkan durasi berhubungan intim bisa dilakukan lebih lama.

Selain itu, Anda dan pasangan yang tinggal dengan lebih banyak orang di rumah juga lebih mungkin untuk melakukannya dalam waktu lebih singkat dan frekuensi bercinta lebih sedikit.

3. Usia

durasi bercinta

Pernahkah Anda mendengar ungkapan “usia tidak bisa berbohong” yang merujuk pada performa dan stamina tubuh yang tidak sekuat di saat muda?

Ungkapan tersebut ternyata tidak sepenuhnya salah. Pasalnya, orang yang sudah lanjut usia kerap mengalami penurunan gairah dan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai orgasme.

Tak hanya itu, beberapa masalah kesehatan yang sering menghampiri orang lanjut usia juga dapat memengaruhi tingkat gairah dan durasi bercinta.

4. Tingkat stres

Frekuensi dan durasi berhubungan intim juga dapat dipengaruhi oleh tingkat stres yang dialami Anda atau pasangan.

Riset dalam jurnal Archives of Sexual Behavior (2021) yang melibatkan 657 pasangan di Singapura menunjukkan adanya penurunan aktivitas hubungan intim karena tingkat stres dan kelelahan yang tinggi.

Stres dan kelelahan secara tak langsung dapat menurunkan gairah, sehingga hubungan intim jadi aktivitas yang tak lagi menyenangkan untuk dilakukan dalam durasi lama.

5. Masalah kesehatan

Beberapa pasangan yang mempunyai masalah dengan durasi bercinta bisa dipengaruhi oleh kondisi kesehatan tertentu, seperti ejakulasi dini.

Ejakulasi dini merupakan kondisi pelepasan sperma yang terjadi lebih cepat daripada yang diinginkan.

Akibatnya, durasi hubungan intim jadi sangat singkat dan pasangan belum mendapatkan kepuasan yang sama atau orgasme.

Risiko jika durasi berhubungan intim terlalu lama

Durasi bercinta yang terlalu lama ternyata juga bisa menimbulkan rasa tak nyaman pada Anda maupun pasangan.

Berikut ini beberapa risiko yang bisa dialami jika durasi hubungan intim terlampau lama.

  • Iritasi atau lecet pada penis dan vagina.
  • Kekakuan otot pada alat kelamin.
  • Merasa lelah atau kram di beberapa bagian tubuh.

Durasi berhubungan intim yang paling ideal adalah selama Anda dan pasangan tetap merasa nyaman melakukannya.

Apabila mengalami masalah seputar durasi bercinta, komunikasikan dengan pasangan atau berkonsultasilah dengan dokter kepercayaan Anda.

Kesimpulan

Durasi bercinta untuk masing-masing pasangan bisa berbeda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh usia, tingkat stres, hingga masalah kesehatan. Yang terpenting bukan seberapa lama atau cepat berlangsung, tetapi kenyamanan kedua pihak saat bercinta adalah yang utama.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Nakajima, K., Nagao, K., Tai, T., Kobayashi, H., Hara, H., Miura, K., & Ishii, N. (2010). Duration of sexual intercourse related to satisfaction: survey of Japanese married couples. Reproductive Medicine And Biology, 9(3), 139-144. doi: 10.1007/s12522-010-0049-2

Forbes, M., Eaton, N., & Krueger, R. (2016). Sexual Quality of Life and Aging: A Prospective Study of a Nationally Representative Sample. The Journal Of Sex Research, 54(2), 137-148. doi: 10.1080/00224499.2016.1233315

Tan, P. L. (2021). Stress, fatigue, and sexual Spontaneity among married couples in a high-stress Society: evidence from sex diary data from Singapore. Archives of Sexual Behavior, 50(6), 2579-2588. doi: 10.1007/s10508-020-01848-y

Roberts, H., Clark, A., Sherman, C., Heitzeg, M., & Hicks, B. (2021). Age, sex, and other demographic trends in sexual behavior in the United States: Initial findings of the sexual behaviors, internet use, and psychological adjustment survey. PLOS ONE, 16(8), e0255371. doi: 10.1371/journal.pone.0255371

Schmiedeberg, C., & Schröder, J. (2015). Does Sexual Satisfaction Change With Relationship Duration?. Archives Of Sexual Behavior, 45(1), 99-107. doi: 10.1007/s10508-015-0587-0

Miller, S. A., & Byers, E. S. (2004). Actual and desired duration of foreplay and intercourse: Discordance and misperceptions within heterosexual couples. Journal of Sex Research, 41(3), 301-309. doi: 10.1080/00224490409552237

Premature ejaculation – Symptoms and causes. (2023). Retrieved 19 January 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/premature-ejaculation/symptoms-causes/syc-20354900

Versi Terbaru

01/02/2023

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Ilham Fariq Maulana


Artikel Terkait

Bisakah Saya Tetap Bahagia Jika Hidup Tanpa Seks Sama Sekali?

Bolehkah Pasangan Bercinta Sampai Berkali-kali Dalam Semalam?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 01/02/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan