backup og meta

7 Jenis KB untuk Pria yang Efektif Mencegah Kehamilan

Beberapa orang mungkin mengira kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi untuk pria. Padahal, ada banyak pilihan KB untuk pria. Simak beberapa pilihan jenis KB untuk pria, mulai dari cara kerja hingga efektivitasnya berikut ini.

Jenis-jenis KB untuk pria

Program keluarga berencana untuk pengendalian kehamilan umumnya menitikberatkan pada penggunaan kontrasepsi wanita seperti pil KB atau IUD. 

Padahal, pria juga bisa berperan dalam mencegah kehamilan. Sayangnya, tidak banyak orang yang tahu mengenai berbagai pilihan kontrasepsi bagi pria. 

Nah, berikut beberapa jenis metode kontrasepsi untuk pria yang bisa menjadi pilihan.

1. Ejakulasi di luar

Senggama terputus (coitus interruptus) atau yang lebih dikenal dengan ejakulasi di luar adalah metode pencegahan kehamilan cukup populer dilakukan.

Dalam metode ini, pria akan menarik penisnya keluar dari dalam vagina ketika akan atau sebelum mencapai ejakulasi.

Namun, metode ini tidak cukup efektif untuk mencegah kehamilan. Metode ejakulasi di luar memiliki efektivitas 80% mencegah kehamilan. Sekitar 1 dari 5 wanita mengalami kehamilan saat menerapkan metode ini.

Pasalnya, keberhasilan coitus interruptus bergantung pada pemahaman pria mengenai respons seksual tubuhnya, seperti kapan akan orgasme atau ejakulasi. 

Sulit untuk benar-benar memperkirakan secara akurat kapan pria harus menarik penis keluar sebelum ejakulasi terjadi.

2. Kondom

cara memilih kondom tipis

Kondom merupakan KB pria yang praktis dan memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan.

Mengutip NHS, kondom memiliki efektivitas sebesar 98% untuk mencegah kehamilan. Alat kontrasepsi ini bekerja dengan mencegah sperma masuk ke dalam vagina.

Selain mampu mencegah kehamilan, penggunaan kondom bisa membantu melindungi diri dari infeksi menular seksual, seperti HIV, gonore, atau klamidia. 

Namun, tingkat keberhasilan kondom bisa menurun jika terjadi kesalahan penggunaan, seperti cara memasang yang tidak tepat atau kondom yang digunakan robek dan terlepas.

Oleh sebab itu, pahami cara menggunakan kondom dengan memeriksa tanggal kedaluwarsa dan kondisi kondom untuk memastikan alat kontrasepsi ini efektif digunakan.

4. Vasektomi

Vasektomi adalah jenis KB permanen untuk pria yang paling efektif. Mengutip Planned Parenthood, metode kontrasepsi ini memiliki efektivitas hampir 100% dalam mencegah kehamilan. 

Metode ini dilakukan dengan memotong vas deferens, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan sperma keluar melalui penis. Dengan begitu, sperma tidak bisa keluar bersama cairan ejakulasi.

Keseluruhan prosedur vasektomi biasanya hanya memakan waktu sekitar 10 – 30 menit dan Anda bisa langsung pulang setelahnya. Karena bersifat permanen, beberapa pria mungkin ragu melakukan prosedur ini.

Namun, perlu Anda ketahui, prosedur vasektomi bisa dibatalkan melalui prosedur vasektomi reversal, tapi prosedurnya cukup rumit dibandingkan vasektomi.

5. Pil KB

Pil dimethandrolone undecanoate (DMAU) merupakan salah satu jenis pil KB untuk pria yang hingga saat ini masih dalam tahap perkembangan. 

Pil ini bekerja dengan mengurangi dua hormon penting pada pria, yakni hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone).

Dengan menekan kedua hormon ini, produksi hormon testosteron dan sperma akan ikut menurun. 

Studi dalam The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi 400 mg pil DMAU selama 28 hari mengalami penurunan hormon testosteron, FSH, dan LH

Sayangnya, penelitian tersebut tidak menghitung jumlah sperma yang dihasilkan selama penggunaan pil DMAU.

Dengan demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahwa pil KB pria ini benar-benar bisa menurunkan produksi sperma dan mencegah kehamilan. 

6. Suntik KB

filler penis

Reversible inhibition of sperm under guidance (RISUG) adalah suntik KB untuk pria yang bersifat jangka panjang dan bisa dibatalkan.

Metode RISUG ini dilakukan dengan menyuntikkan gel khusus ke vas deferens. Gel ini akan membentuk lapisan bermuatan listrik di dinding dalam vas deferens dan menciptakan lingkungan asam yang merusak sperma.

Sebuah studi dalam Indian Journal of Medical Research melakukan percobaan pada 139 pria yang disuntik 120 mikroliter gel RISUG pada saluran sperma. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 133 partisipan mengalami pengurangan jumlah sperma dengan efek samping ringan, seperti pembengkakan dan nyeri selangkangan yang membaik dalam beberapa hari.

Meski menjanjikan, metode kontrasepsi untuk pria ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan penggunaanya.  

7. Gel testosteron

Gel testosteron adalah jenis KB untuk pria yang berisi kombinasi dua hormon, yaitu segesterone acetate (nestorone) dan testosterone

Gel ini diklaim mampu menekan produksi sperma agar tidak dapat membuahi sel telur sehingga kehamilan dapat dicegah. 

Mengutip Endocrine Society, penelitian menunjukkan bahwa pria yang mengoleskan gel kontrasepsi ini di setiap tulang belikat sebanyak satu kali sehari mengalami penurunan jumlah produksi sperma.

Gel ini juga diketahui dapat menjaga kadar testosteron dalam darah tetap normal sehingga fungsi seksual atau aktivitas tubuh lain yang bergantung pada hormon ini tetap berjalan normal.

Namun, alat kontrasepsi ini masih dalam tahap perkembangan untuk menilai efektivitas dan keamanannya.

Itulah beberapa jenis alat kontrasepsi pria yang bisa jadi pilihan untuk mencegah kehamilan.

Jika masih bingung, Anda bisa berdiskusi dengan dokter untuk menentukan alat kontrasepsi yang cocok untuk Anda.

Kesimpulan

Ada berbagai pilihan jenis KB untuk pria, di antaranya berikut ini. 
  • Ejakulasi di luar.
  • Kondom.
  • Vasektomi.
  • Pil KB.
  • Suntik KB. 
  • Gel testosteron.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How does pulling out work (n.d.). Planned Parenthood. Retrieved 07 May 2025, from https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/withdrawal-pull-out-method/how-does-the-withdrawal-method-pulling-out-work 

Pull Out Method (Withdrawal): Effectiveness & Risks. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved 07 May 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/24174-pull-out-method 

Codom (2024). NHS. Retrieved 07 May 2025, from https://www.nhs.uk/contraception/methods-of-contraception/condoms/ 

Vasectomy. (n.d.).  Planned Parenthood.. Retrieved 07 May 2025, from https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/vasectomy 

Khilwani, B., Badar, A., Ansari, A. S., & Lohiya, N. K. (2020). RISUG® as a male contraceptive: journey from bench to bedside. Basic and Clinical Andrology, 30, 1-12.

Sharma, R. S., Mathur, A. K., Singh, R., Das, H. C., Singh, G. J., Toor, D. P. S., & Guha, S. K. (2019). Safety & efficacy of an intravasal, one-time injectable & non-hormonal male contraceptive (RISUG): A clinical experience. Indian Journal of Medical Research, 150(1), 81-86.

The pill’ for guys: Male birth control option passes safety tests. (2019). UT Southwstern Medical Center. Retrieved from https://utswmed.org/medblog/pill-guys-male-birth-control-option-passes-safety-tests/ 

Thirumalai, A., Ceponis, J., Amory, J. K., Swerdloff, R., Surampudi, V., Liu, P. Y., … & Page, S. T. (2019). Effects of 28 days of oral dimethandrolone undecanoate in healthy men: a prototype male pill. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 104(2), 423-432.

New male birth control gel takes effect sooner than similar contraceptive methods. (2024). Endocrine Society. Retrieved 07 May 2025, from https://www.endocrine.org/news-and-advocacy/news-room/2024/endo-2024-press-blithe 

Versi Terbaru

19/05/2025

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Kondom Sobek Saat Hubungan Seks, Apa Penyebabnya?

13 Kesalahan Utama Saat Menggunakan Kondom


Ditinjau oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes. · Magister Kesehatan · None · Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Diperbarui 19/05/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan