Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Hormon antidiuretik atau antidiuretic hormone (ADH) digunakan untuk mendiagnosis dan menentukan penyebab defisiensi atau kelebihan hormon antidiuretic. Namun, tes ini bukanlah tes umum. Dokter biasanya mendiagnosis kondisi pasien berdasarkan gejala klinis dan tes lainnya seperti tes osmolalitas darah, osmosis urin dan tes elektrolit.
ADH atau vasopressin diproduksi di hypothalamus dan disimpan di posterior pituitary lobe. ADH mengatur kadar air yang diserap oleh hati. Tekanan osmosis pada high serum atau penurunan volume darah intravascular akan menstimulasi produksi ADH. Stres, operasi, atau beban pikiran dapat juga menstimulasi ADH. Semakin banyak ADH yang diproduksi, semakin banyak air yang diserap pada ginjal. Air akan banyak diserap pada darah dan mengentalkan urin. Jika ADH menurun, tubuh akan melepaskan air, menyebabkan konsentrasi pada darah dan urin mengencer.
Diabetes insipidus terjadi saat tubuh tidak cukup menghasilkan ADH atau ginjal tidak dapat beradaptasi dengan iritasi ADH. Kurangnya kadar sekresi ADH disebabkan tidak normalnya sistem saraf pusat (neurogenic diabetes insipidus), disebabkan oleh trauma, tumor, encephalitis (pembengkakan hypothalamus), atau pengangkatan kelenjar pituitari. Pasien diabetes insipidus melepas kadar air yang tinggi pada setiap kali urinasi. Hal ini menyebabkan darah menjadi mengental, mengakibatkan pasien mudah merasa haus.
Penyakit ginjal utama dapat menyebabkan ginjal menjadi kurang sensitif terhadap stimuli dari ADH (nephrogenic diabetes insipidus). Untuk membedakan neurogenic diabetes insipidus dan nephrogenic diabetes insipidus, dokter dapat mengadakan tes stimulasi ADH. Pada tes ini, pasien dilarang minum air dan osmolalitas urinari akan diukur sebelum dan sesudah vasopressin disuntikkan. Jika ditemukan neurogenic diabetes insipidus, osmolalitas urinari yang dengan kadar air yang konstan akan menurun, dan osmolalitas urinari akan meningkat setelah diberi vasopressin. Pada kasus nephrogenic diabetes insipidus, osmolalitas urinari tidak akan meningkat walaupun Anda mengurangi kadar air dan menggunakan vasopressin. Hasil diagnosis dapat meliputi tes serum ADH. Pada kasus neuropathic diabetes insipidus, kadar ADH rendah, sementara pada nephrogenic diabetes insipidus, kadar ADH tinggi.
Tingginya kadar serum ADH sering diasosiasikan dengan Syndrome of Inappropriate ADH (SIADH). Disebabkan sekresi ADH yang berlebih, air diserap terlalu banyak pada ginjal dibandingkan dengan kadar normal. Hal ini mengakibatkan darah menjadi encer dan urin mengental. Konsentrasi dari ion penting pada darah menurun, mengakibatkan kelainan serius pada saraf, jantung dan metabolisme. Syndrome of Inappropriate ADH ini juga sering diasosiasikan dengan penyakit paru-paru (tuberculosis, pneumonia yang disebabkan oleh infeksi), stres berlebih (operasi atau trauma), tumor otak atau infeksi. Sekresi ADH pada tumor juga dapat menyebabkan Syndrome of Inappropriate ADH. Tumor dapat menyebabkan sindrom seperti tumor epithelial, paru-paru, tumor kelenjar getah bening, kemih dan usus. Pasien hypothyroidism dan Addison’s juga dapat terkena Syndrome of Inappropriate ADH.
Dokter menggunakan tes ini untuk membedakan Syndrome of Inappropriate ADH dengan penyakit hyponatremia atau edema. Tes ini juga sering digunakan untuk mengukur osmolalitas dan osmosis urin. Pasien dengan Syndrome of Inappropriate ADH tidak dapat menghasilkan atau hanya menghasilkan sedikit asupan air. Selain itu, osmolalitas urinari biasanya tidak lebih rendah dari 100, dan angka infiltrasi kemih atau darah lebih dari 100. Pasien dengan penyebab lain dari hyponatremia, edema dan penyakit ginjal kronis dapat menghasilkan 80% asupan air dan osmolalitas urinari akan tidak cukup memadai.
Dokter dapat menganjurkan tes ADH atau tes lainnya sebagai bagian dari tes berhenti minum atau inhibisi ADH jika dokter menduga adanya kendala pada produksi atau sekresi ADH.
Selain itu, tes ini juga mungkin dianjurkan apabila Anda memiliki kadar sodium yang rendah pada darah tanpa sebab, atau jika Anda memiliki gejala yang berhubungan dengan Syndrome of Inappropriate ADH (SIADH).
Jika SIADH berkembang tanpa diketahui, tidak akan ada gejala, namun jika kondisi akut, beberapa gejala yang mungkin terjadi:
Tes ADH dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan ADH yang disebabkan penyebab medis lainnya, seperti:
Dehidrasi, cedera otak, dan operasi dapat meningkatkan konsentrasi ADH.
Tes ADH dapat dilakukan saat pasien merasa sangat kehausan dan sering buang air kecil, untuk mempermudah dokter menentukan diabetes insipidus.
Pasien dengan central diabetes insipidus (diabetes insipidus disebabkan kerusakan pada hypothalamus, pituitary) sering merasa lelah karena siklus tidur yang terganggu, disebabkan pasien sering ke kamar kecil pada malam hari. Urin biasanya jernih, tidak keruh, dan tingkat penetrasi yang lebih rendah daripada biasanya.
Anda perlu mengenal hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil tes:
Penting untuk Anda pahami peringatan di atas sebelum menjalankan tes ini. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi dan instruksi lebih lanjut.
Dokter akan mengambil sampel darah pada saat posisi Anda sedang duduk atau berbaring, dan menyimpannya pada tabung plastik dengan tutup merah.
Tes pemblokiran ADH diperlukan untuk mengukur serum asli untuk mengestimasi kadar air yang pasien konsumsi. Urin kemudian diambil pada proporsi dan osmosis tertentu. Darah diambil untuk pencucian.
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang proses tes ini, konsultasikan dengan dokter untuk memahami lebih lanjut.
Hasil tes dapat berbeda-beda, tergantung pada laboratorium. Konsultasikan dengan dokter apabila Anda memiliki pertanyaan mengenai hasil tes.
Hasil normal:
Hasil abnormal:
Peningkatan konsentrasi
Menurunnya konsentrasi
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar