Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Sindrom CREST, juga dikenal sebagai skleroderma terbatas, adalah penyakit jaringan ikat yang menyebar dengan gejala utama yaitu masalah pada kulit, pembuluh darah, otot rangka, dan organ dalam. Gejala-gejala sindrom CREST sering dikaitkan dengan bentuk umum penyakit sistemik sklerosis (skleroderma). CREST sendiri adalah singkatan dari kondisi-kondisi klinis yang menyertai pasien yaitu Calcinosis, fenomena Raynaud, disfungsi Esofagus, Sklerodaktili, dan Telangiectasia.
Berikut adalah gejala-gejala sindrom CREST.
Orang dengan sindrom CREST biasanya mengalami setidaknya dua dari seluruh gejala yang disebutkan di atas.
Beberapa gejala atau tanda lainnya mungkin tidak tercantum di atas. Jika Anda khawatir tentang gejala apa pun, segera konsultasi ke dokter Anda.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, bicarakan dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Sistem kekebalan tubuh (imun) orang dengan sindrom CREST tampaknya merangsang sel fibroblas untuk memproduksi kolagen dalam jumlah berlebihan. Idealnya, fibroblas memproduksi kolagen untuk membantu penyembuhan luka.
Namun, dalam kasus ini, protein kolagen tetap diproduksi meskipun tubuh tidak sedang membutuhkannya. Akibatnya, terbentuklah jaringan ikat tebal di sekitar sel-sel kulit, pembuluh darah, dan organ dalam.
Berikut adalah faktor-faktor risiko sindrom CREST:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Sindrom CREST cukup sulit didiagnosis. Tanda-tanda dan gejalanya berbeda-beda dan mirip dengan penyakit lainnya. Selain itu, sindrom ini juga kadang muncul bersamaan dengan penyakit autoimun seperti lupus dan rematik.
Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan gejala yang khas (Calcinosis, fenomena Raynaud, disfungsi Esofagus, Sklerodaktili, dan Telangiectasia). Pemeriksaan lain yang bisa memperkuat diagnosis antara lain:
Sayangnya, sindrom CREST belum ditemukan pengobatannya. Kondisi ini memberikan dampak psikis dan fisik, maka pendekatan menyeluruh (holistik) sangat penting dalam perawatannya.
Tumpukan kalsium yang sudah terlalu besar atau menyakitkan mungkin diangkat lewat operasi. Kalau kerusakan di kulit (misalnya di jari) sudah parah, Anda juga bisa jadi membutuhkan amputasi. Obat-obatan yang diresepkan bisa mencakup:
Pengbatan dismotilitas esofagus dan refluks asam lambung (GERD) pada pasien sindrom CREST bisa membantu. Pengobatannya bisa mencakup perubahan perilaku, obat H2 blocker, dan pelebaran kerongkongan dalam kasus yang serius (seperti tidak bisa menelan atau makanan naik lagi ke mulut).
Pengobatannya mencakup obat-obatan nonsteroidal anti-inflammatory (NSAID), D-penicillamine, IFN-gamma, cyclosporine, dan cytostatic.
Telangiectasia pada wajah tampaknya bisa diatasi dengan cukup efektif melalui perawatan laser pulsed-dye. Namun, hal ini belum diteliti lebih jauh oleh para ahli pada pasien dengan NSAID. Pengobatannya bisa berupa kombinasi estrogen-progesteron, desmopressin, dan skleroterapi.
Untuk mencegah kesulitan bergerak, latihan peregangan untuk persendian sangat penting. Terapis bisa membantu Anda gerakan dan latihan seperti apa yang bisa membantu kondisi masing-masing. Sedangkan kalau kondisi Anda sudah tidak memungkinkan Anda melakukan tugas-tugas harian, terapi okupasi bisa membantu Anda menyesuaikan diri. Misalnya untuk menyikat gigi, memakai baju, dan lain-lain. Beberapa orang mungkin butuh dioperasi.
Depresi bisa mengintai sekitar 45 persen pasien dengan sklerosis sistemik dan 64 persen di antaranya juga mengalami kecemasan. Karena itu, kondisi kejiwaan pasien harus terus dipantau.
Untuk mengurangi nyeri, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa oxycodone cukup ampuh dan aman untuk mengatasi nyeri akibat kerusakan kulit. Sedangkan lidocaine topikal (oles) bisa membantu rasa sakit karena skleroderma sistemik.
Gaya hidup dan pengobatan rumahan di bawah ini mungkin dapat membantu mengatasi sindrom CREST:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar