Bronkiektasis adalah kondisi yang merujuk pada kerusakan dan pelebaran saluran udara di paru-paru. Kondisi ini menyebabkan penumpukan lendir sehingga muncul gejala seperti batuk berdahak dan sesak napas. Diagnosis bronkiektasis tidak cukup dilakukan melalui pemeriksaan fisik sederhana. Dokter membutuhkan tes tambahan yang bisa memberikan gambaran kondisi di dalam paru-paru dan mengukur kemampuan fungsi paru.
Jenis-jenis pemeriksaan untuk bronkiektasis
Dokter biasanya akan menduga adanya penyakit bronkiektasis ketika Anda mengalami batuk yang cukup intens dalam sehari disertai dengan keluarnya dahak dalam jumlah banyak.
Sebelum melakukan prosedur medis khusus, dokter akan memeriksa keadaan paru-paru melalui stetoskop.
Dokter bisa mendeteksi penumpukan lendir ketika mendengar bunyi berderak di paru-paru saat Anda bernapas.
Untuk memastikan apakah penyebab utama dari gejala tersebut adalah bronkiektasis, dokter selanjutnya bisa melakukan beberapa pemeriksaan berikut.
1. Tes fungsi paru
Pertama-tama, dokter mungkin perlu melakukan pemeriksaan fungsi paru untuk mengukur kemampuan paru-paru dalam bekerja dan menyimpan udara.
Terdapat beberapa jenis tes fungsi paru, tetapi yang paling umum adalah dengan alat spirometri.
Alat ini bekerja untuk menghitung kapasitas paru atau seberapa besar jumlah udara yang tertampung di dalam paru-paru pasien.
Dokter bisa melakukan tes fungsi paru yang lebih spesifik untuk pemeriksaan bronkiektasis, yaitu untuk mengukur jumlah oksigen yang masuk ke dalam pembuluh darah setiap kali bernapas.
Pada tes fungsi paru, pasien biasanya diminya untuk menghirup dan mengeluarkan udara dengan kuat sehingga dapat memberikan hasil yang akurat.
2. Rontgen dada atau CT Scan
Berdasarkan pemeriksaan fungsi paru, dokter bisa mengetahui seberapa baik fungsi paru-paru pasien.
Namun, hasil dari pemeriksaan ini belum cukup untuk menentukan penyebab gangguan pernapasan adalah bronkiektasis.
Oleh karena itu, dokter akan melakukan pemindaian paru melalui rongent dada atau CT Scan guna memperoleh gambaran kondisi paru yang lebih spesifik.
Menurut NHS, saat ini pemeriksaan paru yang efektif mendeteksi bronkiektasis adalah CT Scan beresolusi tinggi atau HRCT (high-resolution CT).
Tes untuk bronkiektasis ini memerlukan pengambilan rongent (X-ray) dada dari berbagai sisi yang berbeda oleh ahli radiologi. Hasil pemindaian kemudian akan ditampilkan pada komputer.
Pemeriksaan untuk bronkiektasis ini bisa menunjukkan kondisi paru-paru, terutama bentuk bronkus (saluran udara pada paru) secara lebih merinci dibandingkan dengan rontgen dari CT Scan pada umumnya.
Pada paru-paru yang sehat, semakin mendekati paru dan membentuk percabangan, saluran bronkus akan semakin menyempit.
Namun, hasil rontgen HRCT yang menunjukkan kondisi bronkiektasis bagian bronkus di percabangan justru melebar atau membesar.
3. Bronkoskopi
Pada pemeriksaan bronkiektasis, prosedur bronkoskopi berguna untuk melihat dan mengamati kondisi paru-paru secara langsung menggunakan selang atau tabung fleksibel yang dilengkapi kamera pada salah satu ujungnya.
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan ketika pengobatan bronkiektasis yang diberikan dokter tidak cukup efektif untuk mengatasi penumpukan lendir di paru-paru.
Melalui tes bronkoskopi ini dokter bisa mengetahui apakah lendir telah menyebabkan penyumbatan pada bronkus atau tidak.
Selain itu, tes ini juga dapat menunjukkan letak peradangan di paru-paru dengan tepat.
Pada tabung bronkoskop juga terdapat selang yang dapat digunakan oleh dokter untuk mengambil sampel jaringan di paru-paru.
Jika memang dibutuhkan, sampel kemudian akan diteliti di bawah mikroskop untuk mendapatkan diagnosis.
Pemeriksaan ini perlu dilakukan di ruang operasi dan pasien perlu mendapatkan anestesi atau bius lokal karena melibatkan prosedur pembedahan.
4. Tes darah dan tes dahak
Dokter perlu mengetahui penyebab utama dari kerusakan dan pelebaran bronkus pada pasien yang mengalami bronkiektasis.
Diagnosis ini berguna untuk menentukan pengobatan bronkiektasis yang tepat.
Jadi, dokter biasanya akan meminta Anda untuk menjalani tes darah dan tes dahak.
Berdasarkan sampel darah dapat diketahui kondisi kekebalan tubuh Anda sehingga bisa mengindikasikan adanya infeksi atau tidak.
Tes kultur dahak di laboratorium dapat mengetahui jenis infeksi yang menjadi penyebab bronkiektasis, apakah diakibatkan oleh bakteri tuberkulosis atau jamur.
Pemeriksaan medis untuk bronkiektasis dianjurkan bagi Anda yang mengalami gangguan pernapasan serius akibat penumpukan dahak di paru-paru.
Jika Anda mengalami gejala bronkietasis seperti batuk berdahak yang parah dan sesak napas berat, segeralah memeriksakan diri ke dokter.