Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Pseudomembranous Colitis adalah peradangan usus besar yang terkait dengan pertumbuhan berlebih dari bakteri Clostridium difficile (C. diff). Infeksi ini merupakan penyebab umum dari diare setelah penggunaan antibiotik. Pseudomembranous Colitis juga disebut colitis yang terkait antibiotik atau C. difficile colitis,
Kondisi ini sangat umum ditemui dan dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Pseudomembranous Colitis dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Gejala umum dari Pseudomembranous Colitis adalah:
Gejala dari pseudomembranous colitis dapat muncul 1-2 hari setelah Anda mengonsumsi antibiotik, atau hingga beberapa minggu setelah Anda menghabiskan antibiotik.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Jika Anda sedang mengonsumsi atau baru saja mengonsumsi antibiotik dan Anda mengalami diare, hubungi dokter Anda, walau diare ringan. Kunjungi dokter kapanpun Anda mengalami diare serius yang disertai demam, kram perut atau darah atau nanah pada feses.
Biasanya, tubuh Anda memiliki banyak bakteri pada usus besar dengan keseimbangan alami yang sehat. Namun, antibiotik dan obat-obatan lain dapat mengganggu keseimbangan ini. Pseudomembranous colitis terjadi saat bakteri tertentu – biasanya C. difficile – berkembang cepat mengalahkan bakteri lain yang menjaga bakteri ini. Racun yang dihasilkan oleh C. difficile, yang biasanya hanya berjumlah kecil, meningkat pesat dan merusak usus besar.
Walau hampir setiap antibiotik dapat menyebabkan pseudomembranous colitis, beberapa antibiotik lebih cenderung menyebabkan pseudomembranous colitis:
Obat-obatan lain selain antibiotik juga dapat menyebabkan pseudomembranous colitis. Obat-obatan kemoterapi yang digunakan untuk mengatasi kanker dapat mengganggu keseimbangan normal bakteri pada usus besar.
Beberapa penyakit tertentu dapat mempengaruhi usus besar, seperti ulcerative colitis atau penyakit Crohn’s, juga dapat menyebabkan pseudomembranous colitis.
Spora C. difficile tahan terhadap banyak disinfektan dan dapat ditularkan dari tangan profesional medis kepada pasien. C. difficile juga dilaporkan telah meningkat pada orang-orang tanpa faktor risiko yang diketahui, termasuk orang-orang tanpa kontak medis atau penggunaan antibiotik. Kondisi ini disebut dengan community-acquired C. difficile.
Ada banyak faktor risiko untuk Pseudomembranous Colitis, yaitu:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Beberapa tes dan prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis pseudomembranous colitis dan untuk melihat adanya komplikasi meliputi:
Strategi perawatan dapat meliputi:
Begitu Anda memulai perawatan untuk pseudomembranous colitis, tanda-tanda dan gejala dapat mulai membaik dalam beberapa hari. Para peneliti sedang mencari perawatan baru untuk pseudomembranous colitis, termasuk antibiotik alternatif dan vaksin.
Munculnya turunan C. difficile yang baru dan lebih agresif, yang lebih tahan terhadap antibiotik, menyebabkan perawatan untuk pseudomembranous colitis semakin sulit dan kambuh terjadi lebih sering. Pilihan perawatan dapat meliputi:
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi Pseudomembranous Colitis:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar