backup og meta

Cegah Penuaan, Ini 5 Manfaat Coenzyme Q10 untuk Kulit

Cegah Penuaan, Ini 5 Manfaat Coenzyme Q10 untuk Kulit

Para pecinta produk perawatan kulit mungkin cukup asing dengan coenzyme Q10. Ada sejumlah manfaat coenzyme Q10 untuk kulit yang sayang untuk dilewatkan, mulai dari mencegah penuaan hingga melawan radikal bebas.

Manfaat coenzyme Q10 untuk kulit

Coenzyme Q10 (CoQ10) merupakan senyawa yang dihasilkan oleh tubuh dan fungsinya hampir mirip dengan vitamin. 

Anda juga bisa menemukan senyawa alami ini dalam daging atau makanan yang berasal dari laut.

Sebagai jenis antioksidan alami yang diproduksi tubuh manusia, CoQ10 ternyata juga cukup bermanfaat untuk kesehatan kulit. 

1. Merangsang produksi kolagen

Manfaat coenzyme Q10 yang pertama adalah mendukung fungsi kulit untuk memproduksi lebih banyak protein kolagen dan elastin.

Peningkatan produksi kolagen dan elastin ini berperan dalam menjaga hidrasi, ketebalan, dan elastisitas kulit sehingga mendorong perbaikan sel kulit.

Semakin banyak kadar CoQ10 pada kulit Anda, semakin banyak sel aktif yang bertahan. Alhasil, kulit pun bisa terus memperbaiki dirinya sendiri.

Jika kulit memiliki kemampuan memperbaiki selnya dengan baik, skin barrier pun akan lebih kuat dan risiko kerusakan sel lebih lanjut akan menurun.

2. Mengurangi tanda penuaan kulit

Manfaat coenzyme q10 penuaan kulit

Senyawa CoQ10 ini sering ditemukan pada produk perawatan kulit seperti toner, gel, dan produk antiaging lainnya.

Studi dalam jurnal Biofactors (2017) menyebutkan bahwa sifat antioksidan pada coenzyme Q10 memberikan manfaat untuk mencegah penuaan kulit, seperti menyamarkan kerutan, garis halus, dan mengurangi tekstur kulit yang kasar.

Senyawa ini juga dapat membantu kulit beradaptasi dalam perubahan elastisitas kulit akibat perubahan musim, terutama selama musim dingin yang menyebabkan kulit jadi kering.

Krim yang mengandung senyawa ini juga cukup bermanfaat untuk para lansia yang ingin kulit mereka terlihat lebih muda.

3. Memperbaiki kerusakan kulit akibat cahaya matahari

Seperti yang disebutkan di atas, sinar matahari adalah penyebab utama photoaging atau kondisi kulit yang mengalami penuaan dini, seperti kerutan wajah dan flek hitam gelap. 

Kabar baiknya, manfaat coenzyme Q10 ini dapat menghalangi sinar matahari yang merusak sel dan pigmen kulit sekaligus membantu mencegah kerusakan protein.

Studi dalam jurnal Biofactors (2015) menunjukkan bahwa CoQ10 dapat memperkuat kemampuan sel dalam menghambat kerusakan akibat radiasi UV dan menurunkan stres oksidatif penyebab penuaan kulit.

Selain itu, fungsi coenzyme Q10 untuk kulit dapat menurunkan risiko peradangan akibat paparan sinar UV.

4. Melawan radikal bebas

skincare korea terbaik

Manfaat CoQ10 untuk kulit juga dikenal dengan komponen antioksidannya dalam melawan efek paparan radikal bebas penyebab keriput hingga kanker kulit.

Radikal bebas yang menyerang kulit ini akan mencuri elektron untuk menstabilkan diri. Lalu, terjadilah stres oksidatif yang mengakibatkan percepatan penuaan dan kerusakan sel. 

Dengan mengoleskan koenzim Q10 di kulit, komponen antioksidan di dalamnya akan memperkuat skin barrier agar tetap terlindung dari stres oksidatif.

Perlu Anda ketahui

Coenzyme Q10 tak hanya dapat digunakan sebagai produk topikal, tapi juga sebagai suplemen makanan.

5. Mempercepat penyembuhan luka

Fungsi coenzyme Q10 untuk kulit juga berpotensi memberikan efek mempercepat proses penyembuhan luka.

Studi dalam jurnal Nutrients (2014) menyebutkan bahwa CoQ10 berpotensi memiliki efek penyembuhan pada jaringan luka dengan mengurangi stres oksidatif dan mencegah terjadinya peradangan.

Meski begitu, penelitian yang tersedia masih terbatas pada hewan uji. Peneliti membutuhkan riset yang lebih mendalam untuk mengetahui efektivitas CoQ10 dalam menyembuhkan luka pada kulit manusia.

Sejumlah manfaat CoQ10 untuk kulit memang cukup menjanjikan. Tak heran jika senyawa ini semakin banyak digunakan dalam bahan pembuatan produk skincare.

Namun, tak ada salahnya jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit terkait penggunaan koenzim Q10 ini.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Knott, A., Achterberg, V., Smuda, C., Mielke, H., Sperling, G., & Dunckelmann, K. et al. (2015). Topical treatment with coenzyme Q 10‐containing formulas improves skin’s Q 10 level and provides antioxidative effects. Biofactors, 41(6), 383-390. doi: 10.1002/biof.1239

Žmitek K, Pogačnik T, Mervic L, Žmitek J, Pravst I. (2017). The effect of dietary intake of coenzyme Q10 on skin parameters and condition: Results of a randomised, placebo-controlled, double-blind study. Biofactors. doi: 10.1002/biof.1316

Ayunin, Q., Miatmoko, A., Soeratri, W., Erawati, T., Susanto, J., & Legowo, D. (2022). Improving the anti-ageing activity of coenzyme Q10 through protransfersome-loaded emulgel. Scientific Reports, 12(1). doi: 10.1038/s41598-021-04708-4

Wu, H., Zhong, Z., Lin, S., Qiu, C., Xie, P., Lv, S., … & Wu, T. (2020). Coenzyme Q10 Sunscreen Prevents Progression of Ultraviolet-Induced Skin Damage in Mice. BioMed Research International. doi: 10.1155/2020/9039843

Kim, J., Kim, K., & Sung, G. (2020). Coenzyme Q10 Efficacy Test for Human Skin Equivalents Using a Pumpless Skin-On-A-Chip System. International Journal Of Molecular Sciences, 21(22), 8475. doi: 10.3390/ijms21228475

Yoneda, T., Tomofuji, T., Kawabata, Y., Ekuni, D., Azuma, T., & Kataoka, K. et al. (2014). Application of Coenzyme Q10 for Accelerating Soft Tissue Wound Healing after Tooth Extraction in Rats. Nutrients, 6(12), 5756-5769. doi: 10.3390/nu6125756

Versi Terbaru

06/04/2023

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

4 Sumber Makanan yang Bisa Mengurangi Radikal Bebas Dalam Tubuh

Coba 8 Cara Ini untuk Menghilangkan Kerutan di Wajah


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 06/04/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan