Anda mungkin mengenal kondisi kulit terbakar matahari (sunburn). Namun, suhu dingin dari es juga bisa menyebabkan hal yang sama. Saking dinginnya, kulit bisa meradang hingga muncul sensasi terbakar setelah menyentuh es batu atau disebut ice burn.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Anda mungkin mengenal kondisi kulit terbakar matahari (sunburn). Namun, suhu dingin dari es juga bisa menyebabkan hal yang sama. Saking dinginnya, kulit bisa meradang hingga muncul sensasi terbakar setelah menyentuh es batu atau disebut ice burn.
Ice burn adalah kondisi radang dingin akibat es batu atau suhu yang sangat dingin.
Memang, baik suhu panas maupun suhu dingin sama-sama dapat memengaruhi kesehatan kulit.
Radang dingin (frostbite) merupakan kondisi saat jaringan tubuh membeku dan rusak oleh paparan suhu rendah (dingin).
Pada awalnya, kulit akan terasa sangat dingin, kemerahan, perih, dan lama-lama mati rasa. Rasa perih yang timbul mirip seperti kulit terbakar.
Hal ini umumnya terjadi pada bagian tangan, kaki, hidung, dan telinga. Bagian-bagian tersebut seringnya tidak terlindungi pakaian sehingga lebih rentan terkena perubahan suhu dari luar.
Ice burn bisa terjadi ketika menggenggam es batu terlalu lama atau langsung menempelkan es batu pada kaki yang keseleo tanpa dibalut kain.
Orang yang sering memegang es batu, terutama es kering atau biang es, lebih berisiko mengalami masalah kulit yang satu ini.
Bukan hanya es batu, hal ini juga bisa terjadi jika Anda terkena paparan angin yang sangat dingin, cepat, dan terjadi dalam waktu yang lama.
Pada dasarnya, gejala ice burn mirip seperti akibat sengatan matahari.
Cara termudah untuk mendeteksinya yakni dengan melihat adanya perubahan pada warna kulit, seperti kulit berubah kemerahan, warna jadi putih pucat atau kuning keabu-abuan.
Tanda dan gejala radang dingin lainnya meliputi:
Segera ke dokter bila mengalami gejala berikut ini.
Saat mengalami kram otot atau cedera, kompres dingin dengan es batu biasanya menjadi pertolongan pertama yang paling sering dilakukan.
Cara ini memang dapat membantu melemaskan otot-otot yang kaku.
Meski demikian, jika langsung menempelkannya pada kulit tanpa dibalut dengan kain terlebih dahulu, kulit Anda justru bisa meradang.
Mengutip studi terbitan jurnal Burns & Trauma (2016), hal ini dapat terjadi karena perbedaan suhu pada kulit dan es.
Suhu kulit cenderung hangat, sedangkan suhu es sangat rendah alias dingin.
Ketika es batu bersentuhan dengan permukaan kulit, panas di kulit hanya bisa dilepaskan sesaat.
Akibatnya, kandungan air di dalam sel-sel kulit jadi membeku dan mulai merusak struktur sel di bawahnya.
Suhu dingin dari es juga membuat pembuluh darah di dekat kulit menyempit.
Hal tersebut menyebabkan aliran darah menuju area kulit yang meradang jadi semakin berkurang dan memperparah kerusakan pada kulit.
Kulit pun terasa perih menyengat seperti terbakar. Inilah kondisi yang disebut dengan ice burn.
Hal ini juga bisa terjadi ketika Anda terkena paparan suhu udara yang dingin dan ekstrem.
Ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terkena ice burn. Mengutip buku terbitan StatPearls (2021), inilah faktor risiko cold burn.
Beberapa kondisi yang menyebabkan penyempitan atau kerusakan pembuluh darah juga bisa meningkatkan risiko terkena ice burn, seperti:
Anak-anak dan lansia juga lebih rentan terkena cold burn karena tubuhnya kesulitan mengatur suhu dengan baik dan cenderung lebih mudah kedinginan.
Orang yang menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan pun biasanya akan kehilangan kesadaran, sehingga tidak segera bereaksi bila suhu dingin ekstrem terkena kulitnya.
Sama halnya dengan sunburn, efek akibat suhu ekstrem dari es batu umumnya dapat ditangani dengan mudah.
Misalnya saja, radang dingin ringan atau frostnip cenderung tidak menyebabkan kerusakan kulit permanen.
Namun, jika kulit Anda terasa semakin sakit dan meradang, ini artinya suhu dingin dari es sudah mulai merusak kulit lebih dalam hingga ke jaringan, otot, atau bahkan tulang.
Radang dingin yang parah dapat memicu komplikasi berupa infeksi, kerusakan saraf, dan kematian jaringan lebih lanjut jika tidak cepat-cepat ditangani.
Maka dari itu, segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala ice burn yang berat.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani ice burn. Inilah beberapa tahapan yang harus Anda ikuti.
Setelah suhu tubuh kembali normal, bagian yang terkena ice burn harus dihangatkan untuk menghindari kerusakan jaringan yang lebih parah.
Ikuti cara berikut ini.
Satu-satunya cara untuk mencegah ice burn adalah dengan menjaga kondisi tubuh agar tidak kedinginan.
Saat suhu udara rendah, pastikan Anda menggunakan pakaian tebal dengan kain yang hangat. Tutupi bagian tangan, kaki, telinga.
Saat menggunakan kompres es, pastikan Anda tidak menempelkan es langsung ke kulit. Lapisi es dengan handuk atau menggunakan pembungkus kompres khusus.
Ice burn adalah reaksi kulit terbakar akibat paparan suhu dingin yang ekstrem.
Kondisi ini bisa terjadi akibat terkena kompres es tanpa pelapis tertentu hingga berada di suhu yang sangat dingin.
Kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi yang bahaya sehingga perlu penanganan segera.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar