Diare umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini menimbulkan gejala seperti buang air besar dengan feses yang cair terus-menerus, perut mulas, hingga mual dan muntah yang bisa mengganggu aktivitas. Daripada mengobati, yuk, terapkan langkah pencegahan diare berikut ini!
Pencegahan diare dalam kehidupan sehari-hari
Jangan pernah sepelekan diare. Pada bayi dan anak-anak, lansia, dan orang yang daya tahan tubuhnya rendah, diare berhari-hari dapat meningkatkan risikodehidrasi dan komplikasi serius lainnya.
Oleh karena itulah tindakan pencegahan diare harus menjadi prioritas dalam hidup. Lebih baik mencegah ketimbang mengobati, bukan?
1. Rajin cuci tangan
Cuci tangan adalah cara paling utama untuk mencegah penyebaran kuman penyebab diare. Mencuci tangan harus dilakukan sesering mungkin agar terhindar dari diare, tapi menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat paling diutamakan saat:
- sebelum, selama, dan setelah memasak atau menyiapkan makanan,
- sebelum makan,
- setelah dari kamar mandi,
- setelah menggunakan toilet untuk BAK/BAB,
- setelah membuang sampah,
- setelah mengganti popok anak,
- setelah bermain, membersihkan kandang, atau memberi makan binatang peliharaan, serta
- setelah batuk, bersin, atau membersihkan kotoran hidung.
Nah, cara Anda mencuci tangan juga harus benar agar perlindungannya terhadap penyakit dapat bekerja maksimal.
Cuci tanganlah dengan sabun di bawah air mengalir selama 20 detik. Pastikan Anda menggosok setiap sela-sela jari dan celah di balik kuku, kemudian bilar dengan air mengalir hingga bersih. Keringkan tangan dengan tisu atau handuk bersih.
Selalu siap sedia hand sanitizer yang mengandung alkohol jika situasi dan kondisi tidak memungkinkan Anda untuk cuci tangan dengan air.
2. Jangan jajan sembarangan
Hindari jajan sembarangan untuk mencegah Anda dan keluarga dari diare karena makanan yang dijual di di pinggir jalan tidak terjamin kebersihannya.
Makanan dan minuman yang diolah dan dijajakan di tempat terbuka rentan terkontaminasi dari kuman lingkungan. Beberapa di antaranya seperti E.coli, Salmonella, Listeria, Campylobacter, dan Clostridium perfringens tidak cuma menyebabkan diare, tapi juga bisa memicu keracunan makanan dan bahkan tipes. Itulah kenapa sering jajan sembarangan bikin kita gampang sakit.
Jadi ketimbang jajan, lebih baik membawa bekal atau makan di restoran yang terjamin pasti kebersihannya untuk mencegah diare.
3. Masak makanan dengan benar
Cara menyiapkan, mengolah, dan menyajikan makanan yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan pencernaan karena bakteri bisa mengontaminasi bahan makanan Anda lewat berbagai cara.
Ambil contoh, sayuran atau buah yang setelah dipanen mungkin masih ditempeli oleh sisa-sisa tanah atau kotoran lain yang tercemar kuman. Belum lagi bila tempat penyimpanannya tidak bersih, proses produksi tidak terkontrol dengan baik, atau bila pembersihannya menggunakan air yang terkontaminasi.
Bila makanan tersebut tidak dicuci dengan benar, bakteri tetap dapat menempel. Jadi, tindakan pencegahan diare yang tepat dalam hal ini adalah mencuci makanan dengan benar. Bila perlu kupas habis kulit sayuran atau buah yang terpapar tanah.
The University of Maine menjelaskan cara mencuci sayur dan buah akan membantu Anda untuk terhindar dari terkena diare. Berikut adalah langkah-langkahnya.
- Pilih sayur atau buah yang kotor untuk dicuci lebih dahulu.
- Gunakan air mengalir untuk mencuci sayur dan buah.
- Gosok-gosok permukaan buah dan sayur hingga bersih, bila perlu gunakan sikat khusus.
- Untuk sayuran bercelah seperti kembang kol dan brokoli, rendam lebih dahulu selama 1 hingga 2 menit.
- Setelah dicuci, keringkan dan tempatkan pada wadah yang bersih.
Tindakan pencegahan diare tidak hanya sebatas mencuci makanan hingga bersih, tapi juga melibatkan proses pengolahan. Pasalnya, ada beberapa orang yang mengalami diare karena makan makanan mentah.
Beberapa bakteri yang bandel kemungkinan masih dapat menempel pada bahan makanan Anda meski sudah dicuci sebelumnya. Maka, Anda perlu memasak daging ayam, sapi, atau telur hingga matang.
Jangan lupa untuk memastikan kebersihan peralatan memasak yang digunakan. Jika makanan sudah dicuci bersih tapi tidak dengan peralatannya, bakteri tetap bisa tercampur ke dalam makanan.
4. Jangan berenang saat tidak enak badan
Meski terdengar aneh, ternyata berenang juga bisa menyebabkan diare. Kondisi ini terjadi akibat Anda atau si kecil menelan air kolam yang terkontaminasi bakteri.
Bakteri penyebab diare bercampur dengan air kolam ketika orang yang terinfeksi tidak membersihkan dirinya dengan benar setelah buang air besar. CDC melaporkan bahwa bakteri penyebab diare, seperti Cryptosporidium sp. dan Giardia dapat bertahan selama 45 menit di air kolam yang sudah diberi klorin.
Bila air kolam ini terminum, bakteri bisa menginfeksi dan menyebabkan diare berminggu-minggu. Tindakan pencegahan diare yang tepat untuk hal ini adalah mengurungkan niat untuk renang bila tubuh sedang tidak sehat.
Keluhan tidak enak badan menandakan sistem imun yang sedang lemah. Jika Anda berenang di air yang terkontaminasi, risiko terjadi diare akan semakin besar. Bila Anda masih ingin berenang, usahakan untuk lebih berhati-hati agar air tidak terminum.
5. Jaga pola makan
Makanan tertentu, misalnya yang pedas, bersantan, atau berempah kuat dapat memicu diare pada sebagian orang. Sebagian lainnya mungkin lebih mudah kena diare jika terlalu banyak minum kopi, susu, jus buah, atau makanan yang mengandung pemanis buatan.
Beberapa orang yang memiliki alergi makanan, intoleransi makanan, atau gangguan pencernaan seperti penyakit Celiac dan penyakit Crohn juga mungkin lebih sensitif terhadap makanan-makanan tertentu yang dapat memicu mereka diare.
Maka itu, tindakan pencegahan diare yang tepat untuk Anda yang juga memiliki kondisi tersebut adalah menghindari makanan pemicunya agar tidak menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari. Anda juga bisa membaca dulu komposisi makanan yang tertera di belakang kemasan untuk menghindari bahan makanan yang mungkin dapat memicu diare Anda.
Cara mencegah diare lainnya adalah menjaga asupan makanan berserat. Terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi serat bisa membuat feses jadi lunak bahkan cair seperti saat diare. Jadi, perhatikan asupan serat Anda per harinya agar diare bisa dihindari.
Konsultasikan lebih lanjut pada dokter atau ahli gizi jika Anda memang punya masalah kesehatan tertentu.
6. Dapatkan vaksin
Rotavirus adalah satu penyebab diare yang umum. Virus ini dapat bertahan dalam waktu tertentu di lingkungan, terutama saat musim hujan. Bayi dan anak-anak adalah kelompok yang rentan terinfeksi virus ini.
Menurut National Library of Medicine, cara mencegah penularan virus penyebab diare ini adalah mendapatkan suntikan vaksin. Tindakan pencegahan diare ini dilakukan sebelum bayi berusia 5 tahun dengan 2 hingga 3 kali penyuntikan.
Dosis pertama diberikan pada bayi usia 2 bulan, dosis kedua pada usia 4 bulan, dan usia 6 bulan untuk dosis ketiga. Tindakan pencegahan diare ini pertama kali dilakukan sebelum bayi berusia 15 minggu. Agar buah hati terhindar dari diare, konsultasikan cara pencegahan diare ini dengan dokter anak.
7. Makan makanan bergizi, terutama yang mengandung probiotik
Cara mencegah diare yang bisa Anda lakukan di rumah adalah mengonsumsi makanan mengandung probiotik. Probiotik merupakan kombinasi dari bakteri dan/atau ragi baik yang hidup secara alami di dalam tubuh.
Fungsi utama probiotik adalah menjaga kesiembangan bakteri baik dalam perut sehingga membuat tubuh tetap netral. Ketika Anda sakit, bakteri jahat yang masuk ke dalam tubuh akan bertambah jumlahnya. Pada saat itulah bakteri baik bekerja, untuk melawan bakteri dan mengembalikan keseimbangan tubuh.
Seperti yang telah diketahui, salah satu penyebab diare yang paling umum adalah infeksi bakteri seperti E.Coli. Dengan menambah asupannya melalui konsumsi makanan yang berprobiotik seperti yogurt, tempe, atau kimchi, akan bertambah bakteri baik yang akan membantu kerja sistem pencernaan. Bahkan, makanan ini bisa menjadi tindakan pencegahan diare yang disebabkan oleh pemakaian antibiotik.
Ingat, Anda harus memastikan gizi yang dikonsumsi dari makanan tetap seimbang. Anda sebaiknya tidak terlalu bergantung pada makanan probiotik saja.
Bila rutin dilakukan, kebiasaan-kebiasaan ini tak hanya berguna sebagai pencegahan diare, tapi juga akan membuat sistem pencernaan Anda menjadi lebih sehat.
[embed-health-tool-bmr]