Bentuk hukuman yang diterapkan sekolah beragam. Mulai dari hukuman ringan seperti berdiri di depan kelas, menulis permintaan maaf beberapa halaman, hingga hukuman berat seperti skorsing. Nah, jika anak diskors dari sekolahnya, lantas bagaimana Anda sebagai orangtua menghadapi situasi seperti ini?
Cara bijak menghadapi anak yang kena skorsing
Semua orangtua tentu tidak ingin sang anak terlibat masalah di sekolah. Baik itu masalah dalam belajar maupun perilaku, seperti membolos, menyontek, atau berkelahi dengan teman.
Meski tidak ingin, Anda tetap harus mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan bila suatu hari anak dihukum skorsing dari sekolah. Skorsing atau dikenal juga dengan suspensi merupakan hukuman berupa pemberhentian sementara anak dari kegiatannya di sekolah.
Maksudnya, anak diharuskan belajar di rumah hingga waktu yang ditentukan oleh pihak sekolah. Dilansir dari laman North Ireland Departments biasanya hukuman skorsing diterapkan jika anak melanggar peraturan sekolah, seperti terlibat perkelahian, perusakan fasilitas di sekolah, atau masalah serius lainnya.
Jika buah hati Anda mendapatkan hukuman ini, perhatikan beberapa tipsnya menghadapi anak yang diskors dengan sikap yang bijak.
1. Jangan panik dan emosi
Sebelum menjalani hukuman, pihak sekolah biasanya akan mengirimkan surat dan memanggil Anda untuk membahas masalah anak di sekolah. Setelah mendengar berita ini, jangan dulu panik atau marah. Langkah terbaik yang harus Anda lakukan adalah memenuhi panggilan dari sekolah.
Mendatangi sekolah anak membantu Anda memahami masalah ini. Harus diakui, tidak semua orangtua tahu dengan baik bagaimana anak bersikap di sekolah. Jadi, mendengar penjelasan pihak sekolah membantu Anda memahami masalah yang menimpa anak.
Menghadapi anak yang diskors dengan kepala dingin, membantu Anda melewati masalah ini lebih baik. Ketimbang Anda langsung menghukum dan memarahi anak habis-habisan atau malah menyalahkan pihak sekolah.
2. Cari tahu titik permasalahannya
Bila ingin menyelesaikan suatu masalah, Anda tentu perlu tahu akar permasalahannya. Ya, konsep inilah yang perlu Anda gunakan untuk menghadapi anak diskors dari sekolah. Anda perlu mendengar penuturan dari anak secara langsung, pihak sekolah, dan teman-temannya.
Tujuannya, agar Anda tahu apa kesalahan yang dilakukan anak hingga ia dihukum skorsing. Dengarkanlah dari setiap pihak yang mungkin terlibat dalam masalah ini.
Selain itu, cara ini juga dapat membantu Anda menentukan cara terbaik untuk mendisiplikan anak.
3. Jangan lengah, pastikan anak menjalani hukumannya dengan baik
“Diskors enak tau. Jadi, nggak sekolah, bisa main sepuasnya…” Pemikiran seperti ini bisa saja muncul dalam benak anak, jika hukuman skorsing tidak dilakukan dengan tepat.
Nah, menghadapi anak dengan hukuman diskors berarti Anda juga harus memastikan bahwa hukuman tersebut membuat anak jera sehingga ia enggan melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.
Hukuman suspensi semacam ini bukan berarti tidak memberi kebebasan pada anak. Ini justru merupakan upaya terakhir yang dilakukan sekolah untuk menangani pelanggaran serius yang dilakukan anak. Pihak sekolah mengharapkan orangtua dapat menemukan cara yang tepat untuk mendisiplinkan anak di rumah.
Supaya anak tidak menganggap masa skorsing sebagai waktu liburan, Anda perlu menghadapi anak yang tengah menjalani masa hukuman ini dengan melakukan beberapa hal berikut.
Sita mainan dan gadget
Membiarkan mainan dan gadget tergeletak di rumah, akan memancing anak untuk memainkannya. Supaya anak tidak merasa sedang berlibur di masa skorsing, Anda mungkin perlu menyita gadget dan mainan yang biasa ia gunakan.
Tidak ada jam main atau nonton TV
Cara menghadapi anak diskors selanjutnya adalah menegaskan pada anak tidak ada waktu untuk main ke luar rumah, nonton TV, atau main games selama masa skorsing.
Anda perlu memasang mata, agar anak tidak diam-diam menyalakan TV, video games, atau pergi dari rumah. Jika Anda tidak bisa, minta bantuan anggota keluarga lain yang Anda percayai untuk mengawasi anak.
Minta anak mengerjakan tugas sekolah
Meski diliburkan dari sekolah, bukan berarti anak dibebastugaskan dari belajar. Anak tetap harus belajar di rumah, seperti biasanya. Pastikan tugas sekolah selesai dengan baik dan mintalah anak memanfaatkan waktu luangnya selama skorsing ini dengan membaca buku pelajaran.
Selain belajar, beri anak pekerjaan rumah
Selain menyuruhnya belajar, cara lain untuk menghadapi anak yang dihukum skorsing agar jera adalah memberi tugas untuk melakukan bersih-bersih rumah. Anda bisa meminta anak melakukan tugas yang bisa ia kuasai, seperti mencuci piring, menyapu halaman, membersihkan kandang hewan peliharaan, atau mengepel lantai.
Tugas bersih-bersih ini tidak hanya membuat anak sibuk selama masa skorsing, tapi juga mengajari anak untuk menguasai keterampilan baru yang bermanfaat dan bertanggung jawab.
Sumber foto: Bubble Span.
[embed-health-tool-vaccination-tool]