backup og meta

8 Cara Mengatasi Pilek pada Anak supaya Cepat Sembuh

8 Cara Mengatasi Pilek pada Anak supaya Cepat Sembuh

Merawat anak yang sedang pilek memang gampang-gampang susah. Gampangnya, penyakit ini termasuk ringan sehingga perawatannya bisa orangtua lakukan di rumah. Susahnya, anak-anak merasa tidak nyaman sehingga menjadi rewel saat sedang pilek. Untuk memudahkan, berikut rangkaian cara mengatasi pilek pada anak.

Berbagai cara mengatasi pilek pada anak

Saat sakit pilek, orang dewasa dapat mengandalkan dirinya sendiri untuk memulihkan tubuh. Mereka tahu kapan waktu makan, istirahat, dan minum obat.

Namun, orang dewasa tentu berbeda dengan anak-anak. Anak-anak cenderung rewel dan susah makan sehingga mengharuskan orangtua siap siaga setiap kali ia membutuhkan pertolongan.

Nah, agar anak cepat pulih, berikut ini beberapa cara mengatasi pilek pada anak.

1. Gunakan nasal spray atau penyedot lendir

Melansir dari Texas Children’s, cara mengatasi pilek pada anak yang pertama adalah membantu mengeluarkan lendir dengan nasal spray atau penyedot lendir. 

Produk ini bisa membantu meredakan hidung tersumbat dan tekanan di area sinus.

Untuk anak yang masih sangat kecil (di bawah 1 tahun), penyedotan ingus dari hidung atau mulut bisa dilakukan, terutama sebelum makan dan tidur.

Namun, perlu diperhatikan bahwa penyedot ingus model karet pompa tradisional biasanya memiliki ujung yang lebar, sehingga sulit mencapai bagian dalam hidung anak.

Jika tidak dibersihkan dengan baik, alat ini juga bisa menjadi tempat tumbuhnya jamur dan kotoran.

Alternatif lain yang memiliki daya isap lebih kuat adalah penyedot ingus yang menggunakan tenaga isap dari mulut orangtua atau versi elektrik.

Selain itu, tetes saline bisa membantu mengencerkan lendir di hidung anak.

2. Hindari obat flu yang dijual bebas 

Saat merawat anak pilek, sebaiknya jangan langsung memberikan obat yang dijual bebas. 

Meskipun dapat membuat orangtua khawatir, batuk saat anak flu sebenarnya membantu anak mengeluarkan lendir yang mengandung kuman dari saluran pernapasannya.

Tidak hanya itu, American Academy of Pediatrics (AAP) menyatakan bahwa risiko penggunaan obat flu yang dijual bebas sering kali lebih besar daripada manfaatnya.

Oleh karena itu, AAP memberikan pedoman penggunaan obat flu untuk anak berdasarkan usia seperti berikut ini.

  • Di bawah 4 tahun: jangan berikan obat batuk dan flu yang dijual bebas, terutama pada bayi dan anak kecil.
  • Usia 4–6 tahun: Obat flu hanya boleh diberikan jika direkomendasikan oleh dokter anak.
  • Usia 7 tahun ke atas: Boleh menggunakan obat flu sesuai kebutuhan, tetapi pastikan membaca aturan pakai dan dosis pada kemasan.

Selain itu, orangtua harus hati-hati dalam penggunaan obat yang mengandung paracetamol (acetaminophen).

Hal ini karena mudah terjadi kelebihan dosis. Keracunan paracetamol bisa menyebabkan muntah, kerusakan hati, bahkan kematian.

3. Gunakan humidifier dalam ruangan

Orangtua perlu menciptakan udara yang lembap dengan memakai humidifier saat merawat anak yang pilek. 

Pasalnya, mengutip dari Cleveland Clinic, udara yang terlalu kering bisa memperburuk kondisi hidung dan paru-paru. 

Situasi tersebut bisa memperparah kondisi sesak napas yang anak rasakan saat sedang flu.

Di sisi lain, humidifier dapat meredakan gejala flu karena menjaga lendir tetap encer dan lebih mudah dikeluarkan melalui batuk. 

Anda bisa menambahkan minyak aroma terapi ke dalam alat tersebut sehingga melegakan pernapasan anak yang sedang pilek.

4. Tinggikan kepala saat tidur 

Cara mengatasi pilek pada anak yang selanjutnya adalah menempatkan kepala anak lebih tinggi dari tubuhnya saat tidur.

Cara ini dapat membantu lendir mengalir ke tenggorokan dan tidak mengumpul di bagian belakang mulut.

Tidak hanya itu, cara merawat anak pilek satu ini juga dapat membantu mereka bernapas lebih baik. 

Oleh karena itu, pertimbangkan menggunakan bantal tambahan untuk anak yang lebih besar atau tidur di kursi goyang bayi (bouncer) untuk bayi yang berusia di atas 6 bulan saat ia pilek.

5. Berikan madu 

Bila anak sudah berusia di atas 1 tahun, Anda dapat memberikan madu untuk anak guna membantu meredakan gejala yang ada. 

Madu, baik diminum langsung dari sendok atau dicampur dengan minuman hangat, bisa membantu meredakan tenggorokan dan mengatasi batuk. 

Namun, bayi di bawah usia 12 bulan sebaiknya tidak diberi madu karena berisiko terkena botulisme (keracunan serius akibat bakteri). Berikut panduan pemberian madu sesuai usia. 

  • Anak usia 1–5 tahun: Berikan ½ sendok teh (2,5 mL) setiap 4 jam sesuai kebutuhan.
  • Anak usia 6–11 tahun: Berikan 1 sendok teh (5 mL) setiap 4 jam sesuai kebutuhan.

6. Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi

Pilek membuat lendir jadi lebih kental dan menyumbat saluran pernapasan. Saat merawat anak pilek, orangtua perlu memastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi.

Mengutip dari Methodist, air putih akan mengencerkan lendir dalam hidung dan saluran pernapasan anak.

Orangtua juga bisa menyajikan minuman hangat, seperti teh dengan campuran lemon atau sup hangat untuk melegakan pernapasan dan tenggorokan anak.

Agar anak lebih semangat, Anda bisa memakai gelas dan mangkuk kesayangan si Kecil saat memberikan teh dan sup hangat.

7. Pastikan anak cukup istirahat

Saat merawat anak pilek, istirahat membantu si Kecil cepat pulih dari penyakit. Meski tubuhnya sudah mulai membaik, jangan biarkan anak kelelahan beraktivitas. 

Jadi, selalu sempatkan waktu tidur siang untuk anak setelah ia pulang sekolah. Selain itu, selama masa pemulihan, jauhkan saudaranya yang lain agar tidak tertular.

Agar anak istirahat cukup, Anda bisa menemaninya agar si kecil tidak merasa sendiri.

Ciptakan suasana yang nyaman dan tenang, misalnya meredupkan lampu dan memakaikan selimut pada anak.

8. Gunakan balsam

Cara mengatasi pilek pada anak yang selanjutnya yaitu menggunakan balsam (vapor rub). Mengoleskan vapor rub di bagian dada atas dan leher sebelum tidur membantu mengurangi frekuensi dan keparahan batuk. 

Pasalnya, balsam anak ini dapat memberikan sensasi dingin di hidung yang dapat membuat anak tidur lebih nyenyak dan membantu mengencerkan lendir.

Meski penggunaan vapor rub dipercaya bermanfaat untuk mengatasi gejala pilek, pastikan penggunaannya sesuai dengan aturan yang terdapat di dalam kemasan. 

Selain itu, hindari untuk mengoleskannya di bawah hidung atau dekat dengan lubang hidung anak.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Kapan harus membawa anak ke dokter?

Sakit rsv demam pilek

Orangtua bisa merawat anak yang batuk dan pilek dengan cara rumahan. Namun, langkah-langkah tersebut kadang tidak berhasil sehingga pilek tidak hilang.

Orangtua sebaiknya bawa anak ke dokter saat pilek tidak kunjung hilang atau dengan kondisi berikut.

  • Batuk berdahak sangat sering.
  • Napas pendek dan terengah-engah.
  • Kelelahan.
  • Tidak bisa makan dan minum.
  • Sakit kepala semakin parah.
  • Sakit tenggorokan sampai sulit menelan.
  • Demam lebih dari 38 derajat Celsius dalam 3 hari.
  • Nyeri perut dan dada.
  • Pembengkakan kelenjar di leher.
  • Nyeri telinga.

Nantinya, dokter akan memberikan obat pilek pada anak sesuai kondisinya. Jadi, informasikan kepada dokter dan perawat bila anak memiliki kondisi tertentu atau alergi terhadap bahan obat.

Gejala paling umum dari alergi obat adalah demam dan ruam kulit setelah mengonsumsi obat.

Tingkat keparahan setiap orang berbeda, tergantung jumlah obat yang anak konsumsi.

Namun, orangtua perlu hati-hati dalam membedakan alergi obat dan efek samping obat. Bicarakan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut.

Kesimpulan

  • Merawat anak yang sedang pilek memang memerlukan perhatian ekstra karena anak cenderung rewel dan merasa tidak nyaman.
  • Beberapa cara mengatasi pilek pada anak, yaitu penggunaan nasal spray atau penyedot lendir, menjaga kelembapan udara dengan humidifier, memastikan anak cukup istirahat, memberikan madu untuk meredakan batuk (khusus anak di atas 1 tahun), serta memenuhi kebutuhan cairan anak.
  • Selain itu, hindari penggunaan obat flu yang dijual bebas tanpa rekomendasi dokter, dan gunakan vapor rub dengan hati-hati sesuai aturan.
  • Jika pilek tak kunjung membaik atau disertai gejala serius seperti demam tinggi, sesak napas, atau nyeri telinga, segera bawa anak ke dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Caring for Your Child’s Cold or Flu. (2022). Retrieved 18 February 2025, from https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-home/medication-safety/Pages/How-to-Manage-Colds-and-Flu.aspx

Common Cold in Children. Stanford Children’s Health. (2022). Retrieved 18 February 2025, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=common-cold-in-children-90-P02966

Colds (for Parents) – Nemours KidsHealth. (2022). Retrieved 18 February 2025, from https://kidshealth.org/en/parents/cold.html

4 Tips To Ease Your Child’s Cold. (2022). Retrieved 18 February 2025, from https://bestcare.org/news/4-tips-ease-your-childs-cold

Wellness. (2025). 7 Tips For The Common Cold. Retrieved 18 February 2025, from https://www.texaschildrens.org/content/wellness/7-tips-for-common-cold

How to Care for Your Child’s Cold. (2019). Retrieved 18 February 2025, from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/flu/Pages/caring-for-Your-childs-cold-or-flu.aspx

Versi Terbaru

27/02/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

5 Obat Alami untuk Sembuhkan Pilek Lebih Cepat

Panduan Cerdas Mengatur Pola Makan Anak Obesitas


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro, Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan