Merawat anak yang sedang pilek memang gampang-gampang susah. Gampangnya, penyakit ini termasuk ringan sehingga perawatannya bisa orangtua lakukan di rumah.
Susahnya, anak-anak merasa tidak nyaman sehingga menjadi rewel saat sedang pilek. Untuk memudahkan, berikut rangkaian cara merawat anak yang sedang pilek saat di rumah.
Tips ampuh merawat anak sakit pilek
Saat sakit pilek, orang dewasa dapat mengandalkan dirinya sendiri untuk memulihkan kesehatan tubuh. Mereka tahu kapan waktu makan, istirahat, dan minum obat.
Namun, orang dewasa tentu berbeda dengan anak-anak.
Anak-anak cenderung rewel dan susah makan sehingga mengharuskan orangtua siap siaga setiap kali ia membutuhkan pertolongan.
Nah, agar anak cepat pulih dari pilek, ada beberapa cara yang perlu orangtua perhatikan dalam merawat anak.
Berikut beberapa hal yang harus orangtua perhatikan ketika merawat anak sakit pilek.
1. Bedakan antara pilek dengan flu
Pilek dan flu adalah penyakit yang berbeda, tetapi menyerang bagian tubuh yang sama, yaitu saluran pernapasan.
Untuk mengetahui perbedaan antara pilek dan flu, orangtua perlu memperhatikan apa saja gejalanya.
Gejala pilek biasanya lebih ringan daripada flu, yaitu sakit tenggorokan, hidung tersumbat dan kadang berair, batuk, dan juga demam.
Sementara flu, cenderung disertai nyeri otot (pegal linu), sakit kepala, diare, atau mual dan muntah.
Membedakan pilek dan flu akan memudahkan ayah dan ibu dalam merawat anak karena obatnya berbeda meski kedua kondisinya mirip.
2. Selalu cek suhu tubuh anak saat demam
Anak-anak lebih sering demam saat sedang pilek daripada orang dewasa. Demam ini menunjukkan bahwa tubuh sedang bereaksi dengan adanya infeksi virus.
Jika demam anak terjadi lebih dari 3 hari dengan suhu tubuh mencapai lebih dari 38 derajat Celsius, jangan tunda untuk membawa si kecil ke dokter.
Dokter akan membantu orangtua memastikan apakah penyakit flu atau pilek sudah menyebabkan kondisi yang lebih serius atau tidak.
3. Beri obat sesuai gejala
Dalam merawat anak pilek, ibu dan ayah perlu memberikan obat sesuai gejala, seperti paracetamol atau dekongestan untuk meredakan demam dan hidung tersumbat.
Obat-obatan tersebut dapat orangtua dapatkan dengan mudah di apotek. Sayangnya, banyak produk yang memiliki khasiat multiguna, misalnya meredakan pilek dan batuk.
Jika hidung anak tersumbat, lebih baik memilih obat yang khusus meredakan hidung tersumbat, tidak perlu obat untuk batuk atau gejala lainnya.
Dengarkan anjuran dokter atau baca aturan pakai obat pada kemasan dengan cermat sebelum memberikan obat pada anak.
4. Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi
Pilek membuat lendir jadi lebih kental dan menyumbat saluran pernapasan. Untuk merawat anak pilek, orangtua perlu memastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi.
Mengutip dari Methodist, air putih akan mengencerkan lendir dalam hidung dan saluran pernapasan anak.
Orangtua juga bisa menyajikan minuman hangat, seperti teh dengan campuran lemon atau sup hangat untuk melegakan pernapasan dan tenggorokan anak.
Agar anak lebih semangat, ayah dan ibu bisa memakai gelas dan mangkuk kesayangan si kecil saat memberikan teh dan sup hangat.
5. Pastikan anak cukup istirahat
Saat merawat anak pilek, istirahat membantu si kecil cepat pulih dari penyakit. Meski tubuhnya sudah mulai membaik, jangan biarkan anak kelelahan beraktivitas.
Jadi, selalu sempatkan waktu tidur siang setelah pulang sekolah. Selain itu, selama masa pemulihan jauhkan saudaranya yang lain agar tidak tertular.
Agar anak istirahat cukup, ayah dan ibu bisa menemaninya agar si kecil tidak merasa sendiri.
Ciptakan suasana yang nyaman dan tenang, misalnya meredupkan lampu dan memakaikan selimut pada anak.
6. Hindari aktivitas yang menyebarkan virus
Ketika anak sedang pilek, penting untuk orangtua membatasi aktivitas si kecil, seperti bermain dengan teman-teman atau pergi sekolah.
Mengutip dari Kids Health, pilek adalah penyakit yang sangat mudah menular, terutama hari ke dua dan ke empat setelah gejala.
Pilek menular lewat kontak langsung dengan orang lain, seperti saat bicara, bersin, dan batuk.
Maka dari itu, merawat anak yang pilek sebaiknya hindari aktivitas dengan orang banyak.
Mengurangi aktivitas ini membantu anak untuk tidak menyebarkan pilek ke teman-temannya dan mempercepat proses penyembuhan.
7. Memakai humidifier dalam ruangan
Orangtua perlu menciptakan udara yang lembap dengan memakai humidifier saat merawat anak yang pilek.
Pasalnya, mengutip dari Cleveland Clinic, udara yang terlalu kering bisa memperburuk kondisi hidung dan paru-paru.
Situasi tersebut bisa memperparah kondisi sesak napas yang anak rasakan saat sedang flu.
Ayah dan ibu bisa menambahkan minyak aroma terapi ke dalam alat tersebut sehingga melegakan pernapasan anak yang sedang pilek.
Kapan harus membawa anak ke dokter?
Orangtua bisa merawat anak yang pilek dengan cara rumahan. Namun, langkah-langkah tersebut kadang tidak berhasil sehingga pilek tidak hilang.
Berikut tanda-tanda anak perlu orangtua bawa ke dokter saat pilek tidak kunjung hilang:
- batuk berdahak sangat sering,
- napas pendek dan terengah-engah,
- kelelahan,
- tidak bisa makan dan minum,
- sakit kepala semakin parah
- sakit tenggorokan sampai sulit menelan,
- demam lebih dari 38 derajat Celsius dalam 3 hari,
- nyeri perut dan dada,
- pembengkakan kelenjar di leher,
- nyeri telinga.
Nantinya, dokter akan memberikan obat untuk mengobati pilek pada anak sesuai kondisi si kecil.
Informasikan kepada dokter dan perawat bila anak memiliki alergi terhadap bahan obat.
Gejala paling umum dari alergi obat adalah demam dan ruam kulit setelah mengonsumsi obat.
Tingkat keparahan setiap orang berbeda, tergantung jumlah obat yang anak konsumsi.
Namun, orangtua perlu hati-hati dalam membedakan alergi obat dan efek samping obat. Bicarakan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
[embed-health-tool-vaccination-tool]