Setiap orang tua umumnya ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya sejak dari kecil. Hal ini bisa diwujudkan dengan mendaftarkan kursus atau les untuk anak. Ini berguna agar nantinya si kecil punya kemampuan yang memadai dan bisa mengetahui bakat sang anak sejak dini. Namun, apa yang harus diperhatikan sebelum mengikutsertakan anak pada les atau kursus tertentu?
Kapan saat yang tepat mendaftarkan les untuk anak?
Mengikutsertakan anak ke dalam banyak kegiatan di luar jam sekolah diyakini bisa mengasah kemampuan dan bakat si kecil. Entah itu mendaftarkannya ke dalam kursus untuk melatih bakatnya, atau mengajak anak les pelajaran akademik.
Sebenarnya, tidak ada patokan yang jelas kapan waktu yang paling ideal untuk mendaftarkan anak ke dalam kursus atau les. Sah-sah saja jika Anda mengikutsertakan anak kursus sejak kecil,
Akan tetapi, kegiatan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi dan usia anak. Jangan memberikan anak kegiatan yang terlalu berat bila usianya masih terlalu dini. Misalnya anak (usia di bawah 6 tahun) yang masih berada di tahap perkembangan kognitif dan motorik. Pada usia tersebut, anak lebih membutuhkan kegiatan bermain.
Maka, jika ingin mendaftarkan les atau kursus untuk anak di usia tersebut, carilah yang jenis kegiatan yang mengutamakan pada proses bermain. Misalnya dibandingkan mengajaknya les berhitung, anak lebih baik diajarkan menyusun balok.
Sedangkan apabila anak sudah berusia 6 tahun atau lebih, anak sudah boleh diikutsertakan les pelajaran ataupun memanggil guru pribadi ke rumah. Ini berlaku jika anak terlihat kesulitan dalam belajar.
Pertimbangkan hal ini sebelum mendaftarkan anak kursus
Pada intinya ada 3 hal yang harus diperhatikan sebelum memberi kegiatan tambahan pada anak. Berikut adalah hal yang diperhatikan:
- Orangtua boleh mendaftarkan anak untuk ikut les atau kursus saat anak tersebut memang siap
- Orangtua harus tau dan menentukan tujuan les atau kursusnya itu untuk apa.
- Orang tua harus mempertimbangkan apakah kegiatan yang akan diikuti si kecil sesuai dengan kemampuan dan usia si kecil.
Jenis kursus seperti apa yang boleh diberikan pada anak pertama kali?
Untuk pertama kali, sebaiknya anak diberikan kursus yang sesuai dengan minat dan hobinya, sehingga kegiatan ini tidak akan membebani anak. Misalnya Anda boleh mendaftarkan kurus menari, menggambar, atau menyanyi untuk anak.
Calistung (membaca, menulis dan menghitung) juga boleh dilakukan apabila anak mengalami kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah. Ini bisa menjadi cara untuk sehingga membantu anak lebih bisa mengikuti pelajaran di sekolah.
Orang tua wajib menyesuaikan dengan tahap perkembangan dan kebutuhan anak. Sebelum mendaftarkan les atau kursus untuk anak, orangtua dapat mengikutsertakan anak pada tes minat dan bakat.
Ini berguna untuk mengetahui kemampuan, minat, dan bakat si kecil. Jadi nantinya, orang tua dapat membantu untuk mengarahkan anaknya ke bidang yang memang mereka minati.