backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Reboxetine

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 16/03/2021

Penggunaan

Untuk apa obat Reboxetine?

Reboxetine adalah bagian dari kelompok obat yang disebut antidepresan.

Reboxetine adalah obat yang digunakan untuk menangani depresi berat serta untuk memulihkan gejala-gejalanya.

Bagaimana aturan pakai Reboxetine?

Tablet harus dikonsumsi dalam 2 dosis berbeda, 1 dosis pada pagi hari dan 1 dosis pada malam hari. Anda harus menelan tablet secara utuh dengan segelas air. Jangan kunyah tablet.

Untuk membantu Anda mengingat, minumlah obat ini di waktu yang sama setiap hari.

Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Seperti obat-obatan lainnya, reboxetine tidak akan langsung meredakan gejala. Anda akan mulai merasa lebih baik dalam beberapa minggu.

Penting untuk melanjutkan mengonsumsi obat, walau Anda sudah merasa lebih baik, hingga dokter memperbolehkan untuk berhenti. Jika Anda berhenti mengonsumsi obat terlalu awal, gejala dapat kembali lagi.

Bagaimana cara menyimpan Reboxetine?

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.                            

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Dosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasi pada dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan.

Bagaimana dosis Reboxetine untuk orang dewasa?

  • Untuk dewasa, dosis umumnya adalah 8 mg per hari (1 tablet 4 mg 2 kali sehari). Tergantung bagaimana Anda merespon terhadap pengobatan, setelah 3 – 4 minggu dokter Anda dapat meminta Anda untuk mengonsumsi hingga 10 mg per hari jika diperlukan. Dosis harian maksimum tidak boleh melewati 12 mg.
  • Pada pasien dengan fungsi ginjal atau hati yang buruk, dosis awal adalah 4 mg per hari. Dosis dapat ditingkatkan tergantung pada respons individu.
  • Penggunaan reboxetine tablet 4 mg tidak direkomendasikan untuk pasien lansia.
  • reboxetine tidak boleh digunakan pada anak-anak atau remaja di bawah 18 tahun.

Bagaimana dosis Reboxetine untuk anak?

Reboxetine biasanya tidak boleh diberikan pada anak-anak dan remaja di bawah 18 tahun.

Efek Samping

Efek samping apa yang mungkin terjadi karena Reboxetine?

Seperti obat-obatan lainnya, reboxetine dapat menyebabkan efek samping, walau tidak semua orang mengalaminya. Kebanyakan efek samping dari reboxetine ringan dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu pertama dari perawatan.

Apabila salah satu dari efek samping berikut menjadi serius, atau Anda mengalami efek samping yang tidak tertulis di brosur ini, beri tahu dokter atau apoteker Anda.

Efek samping yang sangat umum terjadi (lebih dari 1 dari 10 pasien)

  • Kesulitan tidur (insomnia)
  • Mulut kering Konstipasi
  • Mual
  • Berkeringat

Efek samping yang umum terjadi (kurang dari 1 dari 10 pasien)

  • Sakit kepala
  • Kehilangan atau menurunnya napsu makan
  • Kegelisahan
  • Pusing, paraesthesia, tidak dapat duduk atau berdiri dengan diam, perubahan indera pengecap
  • Kehilangan fokus pada penglihatan
  • Detak jantung meningkat, palpitasi
  • Pembuluh darah melebar, tekanan darah jatuh saat berdiri, tekanan darah meningkat
  • Muntah
  • Ruam
  • Sensasi tidak dapat mengosongkan kandung kemih, infeksi kemih, sakit saat buang air kecil,
  • Disfungsi ereksi (impotensi), sakit saat ejakulasi, tertundanya ejakulasi
  • Menggigil

Efek samping yang jarang terjadi (di antara 1 – 10 dari 1000 pasien)

  • Pupil melebar
  • Sensasi berputar

Efek samping yang langka (di antara 1 – 10 dari 10000 pasien)

  • Glaukoma (kondisi yang menyebabkan meningkatnya tekanan pada mata).
  • Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Pencegahan & Peringatan

    Apa yang harus diketahui sebelum menggunakan Reboxetine?

    Jangan gunakan reboxetine, apabila Anda alergi atau hipersensitif terhadap reboxetine atau kandungan lainnya pada reboxetine.

    Apakah Reboxetine aman untuk ibu hamil atau menyusui?

    Belum ada informasi yang memadai tentang keamanan dalam menggunakan obat ini selama masa kehamilan dan menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi

    Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Reboxetine?

    Reboxetine dapat berinteraksi dengan obat lainnya, beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut:

    • Antijamur tertentu, seperti ketoconazole
    • Antibiotik tertentu, seperti erythromycin, rifampicin
    • Obat-obatan turunan ergot untuk mengatasi migrain atau penyakit Parkinson’s
    • Antidepresan tertentu, MAO inhibitors, tricyclics, nefazodone
    • SSR (seperti fluvoxamine) atau litium
    • MAO inhibitors lainnya seperti linezolid (antibiotik) dan methylene blue (untuk mengatasi methaemoglobin yang tinggi pada darah)
    • Diuretik (obat untuk mengeliminasi air), seperti thiazides
    • Obat-obatan untuk epilepsi, seperti phenobarbital, carbamazepine dan phenytoin
    • Obat herbal yang mengandung St. John’s Wort (Hypericum perforatum)

    Dokter akan memberi tahu apakah Anda dapat menggunakan reboxetine dengan obat lainnya. Beri tahu dokter atau apoteker apabila Anda sedang atau baru saja menggunakan obat lainnya, termasuk obat-obat yang dijual bebas, obat herbal, serta vitamin dan mineral.

    Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Reboxetine?

    Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

    Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan Reboxetine?

    Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki bisa memengaruhi penggunaan obat ini. Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama jika Anda:

    • Sedang menggunakan obat untuk menurunkan tekanan darah
    • Memiliki gangguan hati atau ginjal. Dokter perlu untuk menyesuaikan dosis
    • Sedang menggunakan obat lain untuk depresi, seperti MAO inhibitors, tricyclics, nefazodone, SSRIs (seperti fluvoxamine) atau lithium
    • Sedang menggunakan MAO inhibitors seperti linezolid (antibiotik) atau methylene blue
    • Pernah mengalami episode mania (perilaku atau pikiran overaktif)
    • Memiliki gangguan pada mata, seperti beberapa jenis glaukoma (meningkatnya tekanan pada mata).

    Overdosis

    Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?

    Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (118/119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

    Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?

    Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.

    Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Lika Aprilia Samiadi · Tanggal diperbarui 16/03/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan