Kentang adalah salah satu sumber karbohidrat baik penyuplai energi tubuh. Kentang sering dijadikan sebagai lauk makan karena mudah diolah menjadi berbagai masakan. Untuk menghasilkan olahan kentang yang baik, tidak hanya proses masaknya yang harus Anda perhatikan, tapi juga penyimpanannya. Lantas, seperti apa cara menyimpan kentang yang tepat untuk menjaga daya simpannya?
Simpan di tempat kering dan jauh dari sinar matahari
Kentang sebaiknya disimpan di tempat yang tidak terlalu dingin, sejuk tapi kering, dan sirkulasi udaranya baik. Maka itu, hindari menyimpan kentang di kulkas. Sebagai gantinya Anda bisa meletakkan kentang dalam wadah khusus di dapur.
Tujuannya untuk menjaga agar rasa alami kentang tidak mudah berubah, sekaligus menunda pembentukkan kecambah pada kulit kentang sebagai tanda awal pembusukkan. Penyimpanan kentang di suhu yang lebih rendah juga membantu menjaga kandungan vitamin C di dalamnya.
Selain itu, cara menyimpan kentang lainnya yang harus Anda perhatikan adalah dengan menjauhkan kentang dari paparan sinar matahari. Sebuah penelitian yang dimuat dalam Critical Reviews in Food Science and Nutrition, menyatakan bahwa paparan sinar matahari langsung bisa menghasilkan zat kimia beracun yang disebut solanine.
Selain menimbulkan rasa pahit saat dimakan, solanine tergolong beracun bila dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Jangan ditaruh di wadah yang tertutup rapat
Sebisa mungkin, hindari menyatukan tempat penyimpanan kentang bersama dengan buah atau sayuran lainnya, seperti pisang, apel, bawang, serta tomat.
Pasalnya, buah dan sayuran yang telah matang ini akan menghasilkan gas etilena guna membantu melunakkan dan meningkatkan kadar gula dalam produk pangan tersebut. Jika disimpan dalam wadah yang sama, maka buah dan sayur matang bisa mempercepat proses pembusukkan kentang.
Di sisi lain, Anda bisa menyimpan kentang dalam paper bag atau wadah terbuka untuk memastikan kentang mendapat udara yang baik guna mencegah terjadinya pembusukan yang lebih cepat.
Maka, jangan menyimpan kentang dalam wadah tertutup, misalnya kantung plastik atau tempat penyimpanan makanan dengan tutup rapat. Kondisi ini bisa menghambat sirkulasi udara, yang kemudian akan memicu pertumbuhan jamur dan bakteri pada kentang.
Cara menyimpan kentang yang sudah dikupas tidak sama dengan yang masih segar
Kentang segar yang masih diselimuti dengan kulitnya tidak boleh langsung Anda cuci. Mencuci kentang beserta kulitnya justru bisa menciptakan kondisi lembap yang mendorong tumbuhnya jamur dan bakteri.
Meski terlihat kotor dan penuh dengan tanah, biarkan kentang tetap dalam kondisi tersebut sampai siap untuk diolah dan dibersihkan.
Nah, lain lagi aturannya untuk menyimpan kentang yang telah dikupas dan dibersihkan dari kulitnya. Dalam kondisi ini, biasanya kentang akan lebih mudah menghitam saat terpapar dengan udara bebas.
Hal ini dipicu oleh kandungan polifenol oksidase dalam kentang yang akan bereaksi dengan oksigen, sehingga bisa mengubah daging kentang menjadi berwarna kecokelatan atau keabu-abuan. Untuk mencegahnya, Anda bisa merendam kentang dalam baskom berisi air.
Penting untuk diingat, teknik ini hanya dapat digunakan untuk kentang yang akan dimasak pada hari yang sama. Sebab jika dibiarkan berada dalam air selama lebih dari 24 jam, kentang akan menyerap air dalam jumlah banyak sehingga mengubah rasa alaminya.
[embed-health-tool-bmi]