Kadang, bisa ada sisa nasi tidak termakan meski Anda sudah betul-betul menakar porsinya agar pas dengan jumlah orang di rumah. Kalau sudah begini, apa yang biasanya Anda lakukan? Menyimpan nasi yang tersisa untuk dipanaskan kembali pada waktu makan selanjutnya? Memanaskan nasi boleh saja, tapi harus tetap hati-hati, lho!
Pasalnya, makan nasi yang dipanaskan bisa menyebabkan keracunan makanan. Bukan, bukan dari metode pemanasannya. Namun, lebih ke bagaimana cara Anda menyimpan sisa nasi tersebut sebelum dipanaskan kembali.
Kenapa memanaskan nasi bisa bikin keracunan makanan?
Banyak orang yang terbiasa menyimpan sisa nasi hanya di atas meja makan sebelum akhirnya dipanaskan kembali. Anda mungkin salah satunya? Inilah yang sebenarnya bisa meningkatkan risiko keracunan makanan.
Sebelum Anda panik tidak keruan, kembali lagi ditegaskan bahwa memanaskan nasi boleh-boleh saja. Yang menimbulkan risiko keracunan makanan bukan dari proses pemanasannya, melainkan cara penyimpanan sisa nasinya sebelum akhirnya dipanaskan lagi.
Beras mentah yang belum dimasak bisa mengandung spora Bacillus cereus. Bakteri ini tetap dapat bertahan hidup bahkan setelah nasi matang. Nah ketika nasi yang sudah matang dibiarkan mendingin di suhu ruangan, bakteri tersebut bisa berkembang biak dan menghasilkan racun yang sering menjadi penyebab keracunan makanan.
Semakin lama nasi didiamkan teronggok di suhu ruangan sebelum dipanaskan kembali, akan semakin banyak racun yang dihasilkan oleh bakteri tersebut sehingga kemungkinan besar nasi sudah tak lagi aman untuk dikonsumsi. Meski dipanaskan berkali-kali pun, bakteri dalam nasi tersebut tidak akan mati karena fisiknya memang cukup tangguh untuk melewati proses memasak bersuhu tinggi.
Maka dari itu, lebih amannya tidak memanaskan nasi hingga berkali-kali karena itu artinya Anda juga berulang kali membiarkan nasi mendingin di suhu ruangan sebelum dihangatkan lagi. Yang ada, spora Bacillus cereus justru akan semakin bertambah banyak.
Jika Anda makan nasi yang mengandung bakteri Bacillus cereus, Anda mungkin akan mengalami muntah-muntah atau diare sekitar 1 hingga 5 jam sesudahnya. Gejalanya relatif ringan dan biasanya berlangsung sekitar 24 jam.
Tips menyimpan, memasak, dan memanaskan nasi
Idealnya, sajikan nasi hangat-hangat segera setelah dimasak dan segera habiskan. Jangan tinggalkan nasi mendingin di suhu ruangan dalam keadaan terbuka selama lebih dari 1 jam.
Namun jika kenyataannya ada nasi yang tersisa, cepat dinginkan sisa makanan dengan membaginya ke dalam wadah makanan yang dangkal, tutup rapat lalu langsung simpan nasi yang masih panas tersebut ke dalam lemari es atau freezer. Lakukan ini idealnya dalam 1 jam sejak nasi dimasak. Simpan nasi di lemari es selama tidak lebih dari 1 hari sampai waktunya dipanaskan kembali.
Ikuti tips di bawah ini ketika ingin memanaskan nasi sebelum dihidangkan kembali.
Tips memanaskan nasi sisa
1. Dengan microwave
- Letakan nasi di wadah terbuka yang bisa masuk microwave.
- Tambahkan 1-2 sendok makan air
- Panaskan selama 3-4 menit dalam suhu 73º Celsius. Jika tidak yakin, gunakan termometer makanan.
- Sajikan segera.
2. Dengan menumis
Jika Anda ingin memanaskan nasi dengan menumis, ikutilah cara di bawah ini:
- Tumis nasi di atas wajan yang sedikit berminyak dalam api sedang.
- Nasi yang sudah dingin biasanya menggumpal. Nah, terus aduk nasisampai gumpalannya memisah.
- Pastikan suhu dalam nasi setidaknya 73 derajat celcius
- Sajikan segera saat masih hangat.
3. Dengan mengukus
- Isi setengah kedalaman dandang/alat kukus dengan air. Tunggu hingga mendidih.
- Masukkan nasi sisa yang sudah Anda tempatkan dalam mangkuk stainless atau panci kecil.
- Tutup kukusan dan panaskan nasi menyeluruh, aduk sesekali.
- Sajikan segera saat hangat
Saat Anda memanaskan nasi, selalu periksa nasinya benar-benar panas mengepul panas seluruhnya (hingga ke bagian dasar nasi). Jangan panaskan nasi lebih dari satu kali.
[embed-health-tool-bmi]