backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kupas Tuntas Vitamin Dalam Daging Sapi, Banyak Mana Dengan Vitamin dari Sayur?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Kupas Tuntas Vitamin Dalam Daging Sapi, Banyak Mana Dengan Vitamin dari Sayur?

    Sebagai sumber protein hewani, apakah daging sapi mengandung vitamin juga yang dibutuhkan oleh tubuh? Kalaupun ada, apa saja vitamin dalam daging sapi? Lalu lebih banyak mana, vitamin dalam daging sapi atau vitamin yang ada di sayur? Simak ulasannya di sini.

    Apakah daging sapi mengandung vitamin?

    Seperti kebanyakan sumber pangan lainnya, daging sapi sebenarnya juga mengandung vitamin. Vitamin dalam daging sapi bermacam-macam jenisnya, dari vitamin jenis larut dalam lemak ataupun larut dalam air. Apa saja vitamin yang terkandung dalam daging sapi? Cek di bawah ini!

    Vitamin B

    Dilansir dari laman American Meat Science Association, daging adalah sumber protein hewani yang juga mengandung vitamin B kompleks, meskipun bukan sebagai sumber vitamin B9 (asam folat) yang baik. Vitamin B adalah vitamin yang membantu proses pembentukan energi dari makanan yang Anda makan.

    Dalam 100 gram daging sapi mengandung:

    • 0,07 mikrogram vitamin B1 (thiamin)
    • 0,51 mikrogram vitamin B2 (riboflavin)
    • 1,2 mikgrogram vitamin B3 (niasin)
    • 2,6 mikrogram vitamin B12 (kobalamin)
    • 0,4 miligram vitamin B6 (piridoksin)

    Vitamin A

    Tidak semua bagian daging mengandung vitamin A. Anda tidak bisa mendapatkan vitamin A dari potongan daging biasa, bagian tenderloin atau sirloin saja. Vitamin A pada daging sapi terkandung dalam jumlah besar di hati. Sehingga jika Anda ingin mendapatkan vitamin A dari daging yang dikonsumsi sebaiknya bagian hati. Vitamin A yang terkandung dalam hati sapi sebanyak 5.808 mikrogram.

    Vitamin A ini yang akan membantu membentuk dan memelihara kesehatan gigi, kerangka, selaput lendir, dan kulit. Vitamin A juga mendukung kondisi kesehatan mata secara keseluruhan.

    Vitamin K

    Daging mengandung vitamin K juga di dalamnya. Namun, vitamin K yang terkandung dalam daging termasuk rendah. Dilansir dalam laman University of North Carolina School of Medicine, vitamin K terkandung dalam daging masuk ke dalam kategori rendah yakni 2,4 mikrogram per 100 gram daging sapi.

    Vitamin K di dalam tubuh berfungsi untuk membantu penggumpalan darah atau mengentalkan darah sehingga dapat melindungi Anda dari kehilangan darah dalam jumlah banyak.

    Vitamin D

    Daging sapi juga mengandung vitamin D dalam jumlah sedikit, yakni 10 IU (satuan unit) per 100 gram daging. Bagian tertinggi vitamin D juga bukan pada dagingnya, melainkan pada organ hati. Oleh karena itu, Anda tidak dapat mengandalkan asupan vitamin D dari daging sapi saja.

    Vitamin D sendiri adalah vitamin yang berfungsi membantu penyerapan kalsium untuk membangun tulang tetap kuat.

    Vitamin E

    Daging bukanlah sumber vitamin E yang baik, kandungan vitamin E dalam daging termasuk dalam kategori sangat rendah. Sumber vitamin E yang paling tinggi justru berada pada biji-bijian dan kacang-kacangan, diikuti oleh sumber vitamin E dari sayuran.

    Vitamin E adalah vitamin yang berfungsi melindungi jaringan tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, vitamin E juga membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dari virus dan bakteri.

    Lebih banyak mana, vitamin dalam daging atau sayur?

    Vitamin pada sayuran cenderung lebih kaya dibandingkan vitamin dalam daging, kecuali pada vitamin B12. Sumber vitamin B12 yang baik adalah sumber vitamin B12 yang berasal dari produk hewani seperti dari daging sapi, bukan sayuran.

    Akan tetapi, keungggulan vitamin cenderung lebih banyak didapatkan dari sayuran. Sumber vitamin B9 atau folat yang baik terdapat di sayuran, buah-buahan, dan produk yang diperkaya dengan folat, bukan dari daging. Selain itu, jika Anda membutuhkan vitamin C yang tinggi, Anda akan mendapatkannya dari sayuran, bukan dari daging.

    Sumber vitamin A yang baik juga terdapat dalam beberapa sayuran seperti labu, wortel, dan bayam. Sedangkan di daging, sumber vitamin A khusus pada bagian organ hati, bukan bagian daging secara keseluruhan.

    Sementara itu, vitamin K lebih banyak ditemukan pada bayam, brokoli, asparagus, dan selada, bukan pada daging. Vitamin E pada sayur-mayur juga lebih tinggi dibandingkan pada daging.

    Vitamin dalam daging sapi tidak bisa menggantikan vitamin dalam sayur

    Meskipun daging memiliki beberapa vitamin juga, bukan berarti Anda bisa menggantikan sayur dengan daging sapi. Mengapa begitu? Simak dua pertimbangannya di bawah ini.

    Vitamin dalam daging sapi lebih mudah hilang saat dimasak

    Daging memang mengandung beberapa vitamin, tapi vitamin dalam daging mudah hilang saat dimasak. Dilansir dari Healthline, dalam proses pemasakan daging dengan suhu yang tinggi, hingga 40 persen vitamin B bisa hilang dari daging.

    Karena itu, untuk menjaga kadar vitaminnya, Anda tidak dianjurkan untuk memasak sayur lama-lama. Sedangkan, jika Anda mengolah daging memerlukan proses pemsakkan yang lebih lama daripada saat memasak sayur bukan? Ini berisiko membuat beberapa vitamin lebih mudah berkurang.

    Daging termasuk tinggi lemak

    Meskipun mengadung vitamin, daging sapi tetap tidak bisa menggantikan fungsi sayur. Sebab, Anda harus ingat bahwa daging juga mengandung lemak yang jauh lebih tinggi dibandingkan sayuran. Jika Anda mengonsumsi daging-dagingan untuk menggantikan sayur, itu artinya asupan lemak Anda juga akan ikut meningkat.

    Contohnya pada vitamin A, tidak semua bagian daging mengandung vitamin A, kecuali di bagian hati. Sedangkan bagian hati adalah sumber yang kaya dengan kolesterol. Nah sehingga tidak disarankan untuk memenuhi kebutuhan vitmain A dalam makanan dari hati ini. Bukan hanya meningkatkan asupan vitamin A, namun kolesterol darah juga semakin meningkat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan